Ingin kuliah ke luar negeri tanpa modal? Gampang, banyak sekali beasiswa yang ditawarkan di luar sana. Tugas kamu cuma satu, yaitu mendapat...
Ingin kuliah ke luar negeri tanpa modal? Gampang, banyak sekali beasiswa yang ditawarkan di luar sana. Tugas kamu cuma satu, yaitu mendapatkannya. Tim berkuliah.com melakukan interview terhadap 75 orang mahasiswa luar negeri yang kuliah dengan beasiswa.
Di setiap kesempatan interview, kami selalu menanyakan tips supaya bisa kuliah di negara A, di kampus B. Kemudian kami juga menanyakan hal-hal penting apa saja yang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari supaya bisa diterima kuliah di sana dan supaya bisa mendapatkan beasiswanya.
Dari mayoritas mahasiswa yang kita interview, semuanya menyarankan kami untuk melakukan hal-hal berikut:
1. Menguasai bahasa asing, terutama Bahasa Inggris.
Ini sudah menjadi syarat mutlak yang tidak bisa ditawar lagi. Hampir semua negara selalu memberi patokan calon mahasiswa internasionalnya memiliki skill bahasa inggris yang mumpuni. Mereka biasanya mensyaratkan kita untuk memiliki skor TOEFL atau IELTS tertentu.
Satu hal yang pasti, kamu akan kuliah ke luar negeri. Bahasa asing wajib kamu pahami. Tidak mungkin kamu berkomunikasi di sana menggunakan bahasa isyarat apalagi Bahasa Indonesia. Alokasikan waktu khusus untuk mempelajari Bahasa Inggris.
Selain penguasaan materi untuk mendapatkan sertifikasi seperti TOEFL dan IELTS, kamu juga harus mempersiapkan bahasa untuk percakapan. Sistem pendidikan di Indonesia masih sangat kurang dalam mempelajari perakapan. Teruslah praktek dengan siapa saja, bahkan dengan cermin kalau perlu. Karena bisa itu karena biasa.
2. Menguasai bahasa lokal.
Misalnya Kamu ingin kuliah di Perancis, Rusia, atau di Jerman. Jika kamu ingin kuliah di dua negara tersebut, Kamu harus bisa menguasai bahasa resmi negara itu juga. Makanya sangat dianjurkan jauh-jauh hari kamu sudah menentukan kamu ingin kuliah di negara mana. Supaya ada persiapan bahasa juga.
Penguasaan bahasa lokal ini juga menjadi nilai tambah yang sangat besar. Saat interview beasiswa, pewawancara pasti akan senang jika kamu sudah menguasai bahasa negara mereka. Bahkan jika kamu yakin dengan kemampuan kamu, tidak ada salahnya mengajak bicara pewawancara menggunakan bahasa negara mereka.
3. Jika kamu belum lancar bahasa Inggris atau bahasa resmi suatu negara, jangan ragu untuk tetap melamar ke universitas luar negeri.
Beberapa negara biasanya menawarkan untuk calon mahasiswa internasional yang belum lancar bahasa asingnya, untuk mengambil kelas bahasa selama beberapa bulan sampai satu tahun. Namun, kamu perlu mempersiapkan dana untuk mengikuti kelas bahasa ini. Di beberapa negara seperti Turki, untuk program kelas bahasa sudah diwajibkan bagi semua calon mahasiswa internasional. Dan untuk biayanya, gratis, jika kamu mendapatkan beasiswa.
Belajar bahasa langsung di negaranya memiliki banyak kelebihan. Di sana kamu akan langsung berinteraksi dengan penduduk lokal. Secara alamiah kamu juga dipaksa untuk langsung menggunakan bahasa tersebut. Kalau kamu tidak menggunakan bahasa negara tersebut, penduduk asli akan sulit menangkap apa yang kamu katakan. Metode datang langsung ke negaranya memang salah satu cara untuk belajar bahasa paling cepat.
4. Mencari informasi sedetail mungkin.
Banyak mahasiswa senior yang kuliah di luar negeri seringkali merasa kesal dengan pertanyaan adik-adiknya di Indonesia. Sebal bukan karena mereka tidak mau membantu, tapi pertanyaan yang kita ajukan, seringkali kurang spesifik dan sebetulnya bisa kita cari jawabannya di internet. Pertanyaan seperti, “Beasiswa apa yang ada di Jepang, Jerman, atau Inggris?” itu adalah pertanyaan yang sangat umum. Senior kita di luar negeri lebih suka dengan pertanyaan yang spesifik, misalnya, “Kalau saya udah mengajukan beasiswa A, tapi ada kendala seperti ini (bla..bla..bla..), gimana ya?”. Senior kita lebih suka membantu kamu yang sudah action dan melangkah.
Yang lebih membuat mereka para senior kesal adalah ketika kamu hanya nanya-nanya saja, tapi tidak serius dan tidak take action. Alangkah baiknya sebelum bertanya, kamu bisa searching di internet karena sekarang untuk update informasi dan segala macamnya, sudah ada semua di internet.
Riset singak ini akan membuat kamu mengetahui tentang informasi umum negara tersebut. Kamu juga harus sudah yakin dengan keingananmu untuk kuliah di negara tersebut. Nah, jika nantinya masih ada hal spesifik yang kurang jelas kamu bisa tanyakan kepada mereka.
5. Kelengkapan berkas saat mengajukan beasiswa.
Salah satu negara yang terkenal paling cerewet untuk urusan kelengkapan berkas adalah negara Perancis. Apalagi kalau kamu ingin kuliah di Paris, Perancis. Seringkali banyak calon mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri dibuat putus asa karena harus melewati birokrasi-birokrasi yang cukup ribet, panjang dan lama. Dan karena tidak sabar, akhirnya tidak jadi kuliah di luar negeri. Kesabaran dan ketelitian juga sangat diperlukan dalam hal ini. Jika kita bisa berfikir jernih, bukannya kalau suatu negara memiliki prosedur yang ketat untuk hal kelengkapan berkas, berarti tidak sembarang orang bisa masuk ke negara tersebut? Berarti negara tersebut kualitasnya sudah sangat bagus? Ya.
Pastikan semua berkas yang dibutuhkan kamu penuhi, selengkap-lengkapnya. Karena hampir semua pemberian beasiswa melewati seleksi pertama, yaitu seleksi berkas. Misal ada 20 kuota beasiswa yang diberikan, yang mendaftar bisa mencapai ratusan bahkan ribuan orang. Jika berkasmu tidak lengkap, kemungkinan besar kamu tidak akan dipanggil untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya.
6. Jangan cepat putus asa.
Jika ditolak, cari beasiswa yang lain. Barangkali ini hanya semacam teori untuk memotivasi, tapi memang benar, jangan mudah putus asa adalah modal besar untuk bisa kuliah di luar negeri. Never give up on your dreams.
Di luar sana terdapat banyak sekali jenis beasiswa, daftarlah ke banyak tempat. Ada tim berkuliah.com yang mendaftar semua beasiswa yang dia tahu. Dia mempersiapkan berkas komplitnya, kemudian mengirimkan ke banyak kedutaan besar negara lain di Jakarta. Dari sekian banyak, ternyata dia mendapatkan satu. Jadi, tetap semangat ya.
7. Saat masih kuliah, dekatlah dengan dosen.
Beberapa beasiswa, apalagi beasiswa S2 atau S3, seringkali meminta kita untuk memiliki surat rekomendasi dari dosen kita di tanah air atau tempat mendapatkan gelar S1. Dengan surat rekomendasi, permohonan kita untuk mendapatkan beasiswa dan melanjutkan studi di suatu negara, bisa lebih mudah. Carilah rekomendasi dari dosen yang sudah banyak menghadiri berbagai seminar tingkat internasional, atau yang sudah menerbitkan jurnal yang diakui oleh dunia pendidikan internasional.
8. Bekerja di perusahaan yang memungkinkan untuk memberi beasiswa kuliah di luar negeri.
Seperti salah satu mahasiswa Indonesia yang sekarang kuliah di Liverpool, Inggris. Namanya Bayu Widyafrasta. Ia adalah pegawai di sebuah perusahaan BUMN di Surabaya. Ia mendapatkan beasiswa dari perusahaannya untuk kuliah di Liverpool, Inggris. Menyenangkan bukan?
9. Aktif di berbagai organisasi
Pemberi beasiswa juga sering memprioritaskan orang-orang yang bekerja di dalam organisasi sosial yang bermanfaat. Mereka berpikir jika orang tipe tersebut menyelesaikan kuliah dan kembali ke Indonesia, pasti banyak manfaat yang bisa diberikan. Posisi yang diemban sebagai ketua atau pemimpin suatu organisasi juga menjadi kelebihan tersendiri.
Nah, itu tadi adalah sembilan jurus ampuh untuk mendapatkan beasiswa luar negeri versi Berkuliah.com. Selamat mencoba, dan semoga sukses!