Kehidupan Malam di India Pemerintah India mempunyai regulasi tentang pengaturan kehidupan malam. Diatas jam 12 malam, maka semua toko d...
Kehidupan Malam di India
Pemerintah India mempunyai regulasi tentang pengaturan kehidupan malam. Diatas jam 12 malam, maka semua toko diharuskan untuk tutup. Sulit sekali mencari toko yang masih buka setelah jam 12 malam, karena selain mereka memang beristirahat, regulasi pemerintah juga mengharuskan mereka tutup. Sehingga kita tidak akan menemukan toko yang masih buka pada waktu-waktu tersebut, tidak seperti kota-kota besar di Indonesia yang bahkan toko-tokonya buka 24 jam penuh. Regulasi Pemerintah ini mengenai isu keamanan.
Walaupun demikian, tetap saja tidak sedikit orang yang masih berkutat dengan kehidupan malam di India. Ada juga beberapa toko atau tempat tertentu yang masih buka dengan izin tertentu seperti apotek. Orang-orang ada yang bermain badminton atau olahraga lainnya, pergi ke klub malam yang penuh dengan segala kehura-huraan, diskusi bersama, atau sekedar duduk-duduk bersama menikmati suasana malam. Tergantung kepada jenis masyarakatnya. Kehidupan malam di India menawarkan sisi tersendiri dari India. Kehidupan malam begitu berbeda dengan kehidupan di siang hari yang bising dan penuh dengan kendaraan dan asapnya. Sehingga banyak juga yang memilih untuk melakukan kegiatan di malam hari.
Keamanan
Kesan pertama tinggal di India adalah bahwa tingkat kriminalitas negara ini cukup tinggi. Jarang sekali terlihat pintu dan jendela rumah yang tidak menggunakan bingkai besi di dalamnya, sebagai pengaman tambahan. Menurut beberapa sumber, kriminalitas memang meningkat dari tahun ke tahun, namun disebabkan karena memang jumlah penduduk pun bertambah. Kriminal pun meningkat lebih banyak pada daerah pedesaan dan sub-urban. Untuk tingkat kota, jarang mahasiswa Indonesia melihat ada pencurian. Rumah-rumah di India pun rata-rata berbentuk apartemen, dan setiap apartemen memiliki watchman yang bertugas menjaga siapa yang keluar masuk apartemen.
Tapi jangan khawatir, karena polisi juga selalu siaga di setiap tempat. Setiap daerah pasti memiliki kantor polisi terdekat yang bisa Kamu Kamulkan. Kota-kota di India juga termasuk dalam daftar daerah teraman untuk seorang wanita berjalan sendirian. Namun tentu saja, setiap kejahatan juga harus kita waspadai dimanapun. Seorang wanita yang berjalan sendirian juga menjadi tidak aman ketika dia berjalan dengan segala asesori emas, memegang telepon genggam dan lainnya, seakan mengundang kejahatan. Berpenampilan wajar dapat membantu kita terhindar dari kejahatan, seperti copet atau jambret. Selalu siaga di tempat ramai dengan dompet dan tas Kamu, hindari membawa-bawa barang yang mengundang perhatian copet atau jambret, dan Kamu pun akan baik-baik saja.
Berbelanja dan Menawar Barang di India
Tahun 2009, seorang penyanyi dari Australia, Kylie Minogue, datang ke India untuk shoot sebuah film. Dilaporkan dalam Times of India bahwa dia ternyata tertipu ketika membeli sebuah sandal di pinggiran kota Mumbai dengan harga 20 kali lipat. Kylie yang notabene adalah orang Australia, mungkin tidak merasa bahwa harga tersebut sangat mahal untuk stKamur India. Maka dia pun tidak mencurigai sedikit pun.
Perlu diketahui bahwa harga barang-barang di India tidak jauh berbeda dengan harga barang di Indonesia. Dari harga komputer, radio, sepatu, baju, sayur kol, tomat sampai harga permen pun tidak jauh berbeda. Pedagang melihat jika Kamu adalah seorang foreigner dan dia akan meninggikan harga barang untuk dijual kepada Kamu. PKamungan mereka adalah bahwa Kamu tidak mengetahui stKamur harga barang di lokasi tersebut. Oleh karena itu, pengetahuan tentang stKamur harga sangat berguna untuk Kamu membeli-beli barang kebutuhan. Dan, walaupun harga sudah Kamu ketahui, tidak ada salahnya menawar.
Tawar-menawar harus Kamu lakukan ketika membeli barang di luar, karena alasan tadi. Sekalipun Kamu telah mengetahui standar mereka, Kamu masih bisa menawar lagi untuk mendapatkan harga terbaik. Apalagi jika tempat Kamu membeli menganut sistem persaingan sempurna, atau dengan banyak penjual dalam satu lokasi yang sama. Mereka tidak akan berani menolak tawaran Kamu, selama harga yang Kamu tawarkan masih memberikan mereka keuntungan yang cukup. Karena jika tidak, Kamu bisa langsung pindah ke penjual lainnya.
Suasana Ramadhan
India merupakan negara Hindu terbesar di dunia. Umat Islam adalah minoritas di India namun berjumlah cukup besar (Muslim terbanyak ketiga di dunia), yaitu sekitar 161 juta pemeluk (hampir 14%). Masjid-masjid di India pun tidak sepenuh di Indonesia. Sehingga, saat-saat seperti Ramadhan, adzan untuk Sahur dan buka puasa kurang terdengar. Mahasiswa lebih mengandalkan alarm sendiri untuk bangun, dengan acuan jadwal sahur dan buka puasa yang diberikan Masjid setempat. Saya pribadi juga pernah ditanya oleh seorang teman tentang kondisi di India saat Ramadhan seperti apa, karena orang pasti melihat kepada jumlah Hindu yang begitu besar. Sehingga, orang menganggap suasana saat festival Muslim juga kurang terasa.
Sebenarnya, festival Muslim di India sendiri tidak sebegitu sepinya. Masyarakat Muslim di India juga tidak terlalu sedikit, dan mereka juga sering merayakan festival mereka secara besar-besaran. Suasana festival paling terasa pada kawasan pemukiman yang banyak dihuni oleh orang Islam, umumnya daerah yang dekat dengan Masjid yang besar. Umat Islam di kawasan-kawasan seperti ini sangat terlihat, karena mereka juga menunjukkannya denga berpakaian ala Muslim. Wanita menggunakan cadar (beberapa) dan kerudung, sedangkan laki-laki menggunakan jubah (gamis). Di Hyderabad seperti kawasan Charminar (Mecca Masjid) atau di Delhi di kawasan Jama’ Masid dan Zakir Nagar, Okhla. Mereka ramai-ramai merayakan festival seperti Ramadhan dan Muharram, walaupun dengan adat yang berbeda dari masyarakat Muslim di Indonesia.
Walaupun demikian, mahasiswa dan masyarakat Indonesia di India lebih sering merayakan festival Muslim ini dengan teman-teman Indonesia lainnya. Mereka mengadakan acara sendiri di masing-masing daerah untuk merayakannya. Kedutaan Besar RI juga selalu mengadakan acara seperti saat lebaran, dan menyediakan makanan ala Indonesia. Untuk masyarakat yang tinggal diluar Delhi, mereka ramai-ramai mengadakan acara sendiri dirumah teman, dan masak-masak bersama untuk merayakan festival lebaran. Sehingga, acara-acara besar Islam pun tetap terasa walaupun mereka jauh dari rumah masing-masing.