Hampir semua wilayah yang ada di negeri ini memiliki nilai sejarah. Namun sayangnya, orang-orang masih belum mengetahui objek-objek wisata a...
Hampir semua wilayah yang ada di negeri ini memiliki nilai sejarah. Namun sayangnya, orang-orang masih belum mengetahui objek-objek wisata apa saja yang ada di negeri yang sebagian besar daratannya merupakan bagian dari Gurun Sahara. Kebanyakan orang masih mengira bahwa objek wisata di Mesir hanya seputar Piramida dan Sphinx. Bagi para wisatawan yang ingin berlibur ke negara yang 90% penduduknya adalah penganut Islam ini, kami memberikan beberapa rekomendasi tujuan wisata yang dapat Anda kunjungi:
1. Piramida dan Sphinx
Walaupun—seperti yang sudah dikatan di atas—Mesir tidak hanya terdiri dari Piramida dan Sphinx, dua objek ini tentu saja tetap menjadi icon dari negara ini. Piramida adalah bentuk konstruksi bangunan yang sudah digunakan sejak zaman dahulu sebagai makam raja dan sarana ibadah (pemujaan). Sedangkan Sphinx merupakan makhluk mitos berbadan singa dan berkepala manusia yang ada dalam mitologi Mesir. Piramida umumnya ditempatkan di lembah yang tersembunyi untuk menjaga keamanannya. Untuk membuat sebuah piramida, para insinyur Mesir kuno harus menghitung jarak piramida dengan matahari. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu piramida pun memakan waktu sekitar dua puluh tahun dengan mempekerjakan lebih dari sepuluh ribu budak. Piramida yang ditemukan di Mesir, terletak di daerah Giza, Abu Simbel, Saqqara, dan Abusir. Namun, piramida yang paling besar adalah piramida yang berada di Giza. Patung Sphinx yang paling terkenal pun terdapat di Giza dengan tinggi 3 meter dan panjang 20 meter. Sphinx melambangkan watak gagah laksana singa dan lembut laksana manusia. Hingga kini, piramida dan Sphinx masih dianggap memiliki banyak misteri yang belum terungkap.
2. Karnak
Karnak merupakan sebuah kompleks yang meliputi reruntuhan kuil, tiang, dan bangunan-bangunan lainnya. Terdapat tiga kuil yang utama, salah satunya merupakan Kuil Agung Amen yang dibangun oleh Firaun Ramesses di Luxor. Situs ini menjadi bukti adanya peradaban pada masa lalu. Pada masa pemerintahan Firaun, Karnak dibangun sebagai tempat pemujaan.
3. Gunung Sinai
Gunung Sinai yang juga dikenal sebagai Jabal Musa ini terletak di Semenanjung Sinai di Mesir dan memiliki tinggi 2.285 meter. Gunung ini merupakan puncak tertinggi di Kota Saint Kahterine’s. Menurut Kitab Yahudi dan Kristen, gunung ini merupakan tempat dimana Tuhan menampakkan dirinya kepada Musa dan membuat perjanjian dengan suku-suku bangsa Israel yang berkumpul di sana. Dan menurut agama Islam, Gunung Sinai merupakan tempat turunnya wahyu dari Allah untuk Nabi Musa. Wahyunya adalah 10 perintah Allah yang diberrikan untuk bangsa Israel. Di puncak gunung ini dapat ditemui sebuah masjid dan gereja yang membuat banyak pendaki ingin mencapai puncaknya.
4. Laut Merah
Laut Merah merupakan sebuah teluk yang memisahkan Benua Asia dengan Benua Afrika. Laut ini muncul karena terjadinya pemisahan Jazirah Arab dari Benua Afrika sejak 30 juta tahun yang lalu. Menurut kisah—dan disebutkan juga di Al-Quran—Nabi Musa pernah membelah laut ini ketika ia dan pengikutnya dikejar oleh Firaun. Dengan kedalaman rata-rata 490 meter dan titik terdalam berada pada kedalaman 2.211 meter, laut ini menjadi habitat bagi berbagai keanekaragaman hayati seperti terumbu garang. Para wisatawan yang menyukai kehidupan bawah laut pun dapat menyelam untuk melihat lebih jelas keindahannya dari bawah laut. Walaupun di Laut Merah terdapat banyak spesies yang berbahaya, tampaknya hal ini tidak membuat Laut Merah menjadi sepi pengunjung.
5. Sungai Nil
Sungai dengan panjang 6.650 kilometer yang membelah sembilan negara ini merupakan salah satu sungai terpanjang di dunia. Sungai ini memiliki peranan yang sangat penting dalam peradaban, kehidupan, dan sejarah bangsa Mesir sejak ribuan tahun yang lalu. Menurut legenda, Nabi Musa pernah dihanyutkan ke sungai ini hingga akhirnya ditemukan oleh putri Firaun. Dengan adanya Sungai Nil, terdapat tanah-tanah yang subur di sepanjang daerah aliran sungainya. Sungai ini juga digunakan sebagai jalur berlayar kapal-kapal dagang.
6. Hurghada
Hurghada merupakan sebuah kota yang terletak di tepi Laut Merah. Hurghada merupakan salah satu objek wisata yang populer di Mesir karena keindahan pantainya. Kota ini membentang sekitar 36 kilometer di sepanjang pantai. Kota ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Downtown (El Dahar) sebagai daerah kuno, Sekalla (pusat kota), dan Village road (El Memsha) sebagai wilayah modern. Dengan suhu yang relatif stabil (30 derajat celcius) dan airnya yang tenang dan jernih, Hurghada terkenal sebagai tempat untuk melakukan olahraga air seperti selancar angin, berlayar, menyelam, dan lain-lain. Kota ini juga memiliki bandara internasional dengan jalur penerbangan yang menghubungkan kota ini dengan Kairo dan beberapa kota di Eropa.
7. Sharm el-Sheikh
Sharm el-Sheikh adalah sebuah kota yang berada di ujung selatan Semenanjung Sinai. Pantai di Sharm el-Sheikh memiliki air yang jernih dan tenang hampir di sepanjang tahun. Di sini, Anda dapat melakukan berbagai jenis olahraga air, khususnya scuba diving dan snorkeling. Sumber daya alam yang menawan ditambah dengan kedekatannya dengan pasar pariwisata Eropa membuat daerah ini berkembang dengan pesat, terutama dalam bidang pariwisata. Pada tahun 1982, tercatat hanya terdapat tiga resort yang berada di sini. Dan pada tahun 2000, resort yang ada telah bertambah menjadi 91. Hyatt Regency, Accor, Marriott, Le Meridien, Four Seasons, dan Ritz-Carlton merupakan beberapa perusahaan yang tertarik untuk ikut berinvestasi di kota ini.
8. Luxor
Luxor merupakan sebuah kota kuno yang dibangun di bekas lokasi Thebes, ibu kota Mesir kuno. Dulu, raja-raja Firaun memerintah di kota ini dan menciptakan peradaban yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya. Tanah-tanah padang pasir—pada bagian barat—yang dulu dikenal sebagai “Kota Kematian” merupakan tempat di mana semua penerus Dewa Amun dimakamkan bersama kekayaannya. Banyak penguasa Thebes yang meninggalkan warisan fisik yang dapat dipelajari. Kuil Hatshepsut dari Dinasti XVII menggambambarkan bahwa kelahirannya yang penuh keajaiban merupakan sebab bersatunya Ratu Ahmes dan Dewa Amon. Amenhotep III meninggalkan dua buah patung besar setinggi (kurang lebih) dua puluh meter yang dikenal sebagai Kolossi Memnon. Firaun Ramses II memsankan dibuatkannya gambaran dari perang-perang besar, termasuk perang antara pasukannya dan Kaum Hittit Suriah. DI lokasi ini juga, ditemukan monumen-monumen tertua yang berasal dari Dinasti XI (2081-1939 SM). Setiap tahun, Luxor didatangi oleh wisatawan yang mengagumi warisan kuno yang kini menjadi bukti adanya peradaban purba.
1. Piramida dan Sphinx
Walaupun—seperti yang sudah dikatan di atas—Mesir tidak hanya terdiri dari Piramida dan Sphinx, dua objek ini tentu saja tetap menjadi icon dari negara ini. Piramida adalah bentuk konstruksi bangunan yang sudah digunakan sejak zaman dahulu sebagai makam raja dan sarana ibadah (pemujaan). Sedangkan Sphinx merupakan makhluk mitos berbadan singa dan berkepala manusia yang ada dalam mitologi Mesir. Piramida umumnya ditempatkan di lembah yang tersembunyi untuk menjaga keamanannya. Untuk membuat sebuah piramida, para insinyur Mesir kuno harus menghitung jarak piramida dengan matahari. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu piramida pun memakan waktu sekitar dua puluh tahun dengan mempekerjakan lebih dari sepuluh ribu budak. Piramida yang ditemukan di Mesir, terletak di daerah Giza, Abu Simbel, Saqqara, dan Abusir. Namun, piramida yang paling besar adalah piramida yang berada di Giza. Patung Sphinx yang paling terkenal pun terdapat di Giza dengan tinggi 3 meter dan panjang 20 meter. Sphinx melambangkan watak gagah laksana singa dan lembut laksana manusia. Hingga kini, piramida dan Sphinx masih dianggap memiliki banyak misteri yang belum terungkap.
2. Karnak
Karnak merupakan sebuah kompleks yang meliputi reruntuhan kuil, tiang, dan bangunan-bangunan lainnya. Terdapat tiga kuil yang utama, salah satunya merupakan Kuil Agung Amen yang dibangun oleh Firaun Ramesses di Luxor. Situs ini menjadi bukti adanya peradaban pada masa lalu. Pada masa pemerintahan Firaun, Karnak dibangun sebagai tempat pemujaan.
3. Gunung Sinai
Image Credit |
4. Laut Merah
Laut Merah merupakan sebuah teluk yang memisahkan Benua Asia dengan Benua Afrika. Laut ini muncul karena terjadinya pemisahan Jazirah Arab dari Benua Afrika sejak 30 juta tahun yang lalu. Menurut kisah—dan disebutkan juga di Al-Quran—Nabi Musa pernah membelah laut ini ketika ia dan pengikutnya dikejar oleh Firaun. Dengan kedalaman rata-rata 490 meter dan titik terdalam berada pada kedalaman 2.211 meter, laut ini menjadi habitat bagi berbagai keanekaragaman hayati seperti terumbu garang. Para wisatawan yang menyukai kehidupan bawah laut pun dapat menyelam untuk melihat lebih jelas keindahannya dari bawah laut. Walaupun di Laut Merah terdapat banyak spesies yang berbahaya, tampaknya hal ini tidak membuat Laut Merah menjadi sepi pengunjung.
5. Sungai Nil
Sungai dengan panjang 6.650 kilometer yang membelah sembilan negara ini merupakan salah satu sungai terpanjang di dunia. Sungai ini memiliki peranan yang sangat penting dalam peradaban, kehidupan, dan sejarah bangsa Mesir sejak ribuan tahun yang lalu. Menurut legenda, Nabi Musa pernah dihanyutkan ke sungai ini hingga akhirnya ditemukan oleh putri Firaun. Dengan adanya Sungai Nil, terdapat tanah-tanah yang subur di sepanjang daerah aliran sungainya. Sungai ini juga digunakan sebagai jalur berlayar kapal-kapal dagang.
6. Hurghada
Hurghada merupakan sebuah kota yang terletak di tepi Laut Merah. Hurghada merupakan salah satu objek wisata yang populer di Mesir karena keindahan pantainya. Kota ini membentang sekitar 36 kilometer di sepanjang pantai. Kota ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Downtown (El Dahar) sebagai daerah kuno, Sekalla (pusat kota), dan Village road (El Memsha) sebagai wilayah modern. Dengan suhu yang relatif stabil (30 derajat celcius) dan airnya yang tenang dan jernih, Hurghada terkenal sebagai tempat untuk melakukan olahraga air seperti selancar angin, berlayar, menyelam, dan lain-lain. Kota ini juga memiliki bandara internasional dengan jalur penerbangan yang menghubungkan kota ini dengan Kairo dan beberapa kota di Eropa.
7. Sharm el-Sheikh
Sharm el-Sheikh adalah sebuah kota yang berada di ujung selatan Semenanjung Sinai. Pantai di Sharm el-Sheikh memiliki air yang jernih dan tenang hampir di sepanjang tahun. Di sini, Anda dapat melakukan berbagai jenis olahraga air, khususnya scuba diving dan snorkeling. Sumber daya alam yang menawan ditambah dengan kedekatannya dengan pasar pariwisata Eropa membuat daerah ini berkembang dengan pesat, terutama dalam bidang pariwisata. Pada tahun 1982, tercatat hanya terdapat tiga resort yang berada di sini. Dan pada tahun 2000, resort yang ada telah bertambah menjadi 91. Hyatt Regency, Accor, Marriott, Le Meridien, Four Seasons, dan Ritz-Carlton merupakan beberapa perusahaan yang tertarik untuk ikut berinvestasi di kota ini.
8. Luxor
Luxor merupakan sebuah kota kuno yang dibangun di bekas lokasi Thebes, ibu kota Mesir kuno. Dulu, raja-raja Firaun memerintah di kota ini dan menciptakan peradaban yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya. Tanah-tanah padang pasir—pada bagian barat—yang dulu dikenal sebagai “Kota Kematian” merupakan tempat di mana semua penerus Dewa Amun dimakamkan bersama kekayaannya. Banyak penguasa Thebes yang meninggalkan warisan fisik yang dapat dipelajari. Kuil Hatshepsut dari Dinasti XVII menggambambarkan bahwa kelahirannya yang penuh keajaiban merupakan sebab bersatunya Ratu Ahmes dan Dewa Amon. Amenhotep III meninggalkan dua buah patung besar setinggi (kurang lebih) dua puluh meter yang dikenal sebagai Kolossi Memnon. Firaun Ramses II memsankan dibuatkannya gambaran dari perang-perang besar, termasuk perang antara pasukannya dan Kaum Hittit Suriah. DI lokasi ini juga, ditemukan monumen-monumen tertua yang berasal dari Dinasti XI (2081-1939 SM). Setiap tahun, Luxor didatangi oleh wisatawan yang mengagumi warisan kuno yang kini menjadi bukti adanya peradaban purba.