Taiwan adalah salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi. Nama kota ini mulai melejit karena filmnya yang sempat booming di Indonesia p...
Taiwan adalah salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi. Nama kota ini mulai melejit karena filmnya yang sempat booming di Indonesia pada awal tahun 2000-an. Yap, tentu saja Meteor Garden. Siapa yang tak kenal Meteor Garden? Semua orang pasti mengenal keempat aktor F4 nya yang ganteng. Yuk simak dulu sepenggal kisah dari Intan.
Intan kuliah di jurusan Educational Psychology and Counseling, Asia University Taiwan. Pada tahun 2014 ini, ia sudah menjalani kuliah selama dua semester. Ia menempuh pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK). Intan kuliah di Taiwan dengan program beasiswa. Ada banyak sistem beasiswa yang disediakan masing-masing universitas di Taiwan. Meskipun bahasa sehari-harinya adalah bahasa Mandarin, di Taiwan sudah ada banyak kelas internasional dengan perkuliahan yang menggunakan bahasa Inggris.
Beasiswa yang didapatkan Intan hanya menanggung biaya kuliah saja. Pada umumnya, biaya hidup di Taiwan tidak terlalu berbeda dengan di Jakarta. Di Taipei, biaya hidup sangat tinggi karena merupakan pusat kota. Saat ini ia tinggal di asrama dengan teman-temannya untuk menghemat biaya sewa tempat tinggal. Biaya buku bisa dikurangi dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan.
Godaan belanja di Taiwan cukup tinggi karena produk-produk di sana dikemas dengan sangat bagus. Bagi mereka yang ingin bekerja, mahasiswa asing diperbolehkan kuliah sambil bekerja. Dibutuhkan waktu satu tahun untuk mendapat izin kerja dari kampus dan pemerintah. Tips untuk menghemat biaya hidup di Taiwan adalah dengan memasak makanan sendiri dan bepergian menggunakan transportasi bus gratis sebelum mencapai jarak 8 km.
Karakter penduduk Taiwan
Menurut Intan, karakter orang Taiwan lebih menjunjung adat-istiadat cina daripada orang yang tinggal di Cina. Nilai-nilai tradisional budaya Cina sangat dijunjung tinggi. Hal ini terlihat dari cara penulisan huruf menggunakan hukum penulisan Mandarin yang cukup kompleks. Orang Taiwan juga memiliki karakter sosial yang ramah, baik, damai, rapi, bersih dan taat peraturan. Kekurangan mereka adalah takut berinteraksi dengan orang baru, apalagi jika harus berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Pada umumnya anak muda di Taiwan cenderung agak susah untuk berpikiran terbuka, namun saat ini kebudayaan Taiwan sudah mulai terbuka dengan adanya globalisasi. Toleransi beragama di Taiwan tergolong baik karena orang-orangnya cenderung atheis, namun makanan halal agak susah untuk dicari. Taiwan memiliki empat musim, musim dingin tergolong dingin dan di beberapa daerah turun salju.
Bagi kamu yang rindu dengan Indonesia, bisa bergaul dengan teman-teman dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang tersebar di setiap universitas dan setiap wilayah Taiwan. PPI di sana sering mengadakan berbagai acara sosialisasi dan anggotanya saling membantu untuk dapat beradaptasi.
Kesan dan tips dari Intan
Selama kuliah di Taiwan, rasa cinta Intan semakin besar terhadap Indonesia. Setiap negara masing-masing punya kelebihan, belajar di Taiwan dapat mengajarkannya untuk berani menghadapi berbagai tantangan. Ia merasa bahwa sikapnya saat kuliah di luar negeri adalah representasi Indonesia, jadi ia selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kuliah di Taiwan juga membantunya berpikiran lebih terbuka dan mendapatkan banyak wawasan dari berbagai orang.
Beberapa tips kuliah di Taiwan dari Intan:
- Banyak cara untuk mendapatkan beasiswa di Taiwan, jadi harus terus berusaha mencari cara yang tepat. Taiwan saat ini sedang dalam proses untuk menjadi negara dengan kelas dunia, jadi pemerintah terus mencari mahasiswa internasional.
- TOEFL perlu diambil dan dipersiapkan, apalagi jika berkuliah di jurusan yang banyak mengadakan diskusi. Siapkan juga surat rekomendasi dari dosen.
- Calon mahasiswa harus tahu tujuan belajar dan karakteristik negara dengan jelas melalui berbagai informasi di internet. Hubungilah orang-orang yang sudah berpengalaman tinggal di Taiwan untuk memperoleh berbagai informasi berguna.
- Sebaiknya juga mempelajari bahasa Mandarin agar komunikasi sehari-hari semakin lancar.
Intan kuliah di jurusan Educational Psychology and Counseling, Asia University Taiwan. Pada tahun 2014 ini, ia sudah menjalani kuliah selama dua semester. Ia menempuh pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK). Intan kuliah di Taiwan dengan program beasiswa. Ada banyak sistem beasiswa yang disediakan masing-masing universitas di Taiwan. Meskipun bahasa sehari-harinya adalah bahasa Mandarin, di Taiwan sudah ada banyak kelas internasional dengan perkuliahan yang menggunakan bahasa Inggris.
Beasiswa yang didapatkan Intan hanya menanggung biaya kuliah saja. Pada umumnya, biaya hidup di Taiwan tidak terlalu berbeda dengan di Jakarta. Di Taipei, biaya hidup sangat tinggi karena merupakan pusat kota. Saat ini ia tinggal di asrama dengan teman-temannya untuk menghemat biaya sewa tempat tinggal. Biaya buku bisa dikurangi dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan.
Godaan belanja di Taiwan cukup tinggi karena produk-produk di sana dikemas dengan sangat bagus. Bagi mereka yang ingin bekerja, mahasiswa asing diperbolehkan kuliah sambil bekerja. Dibutuhkan waktu satu tahun untuk mendapat izin kerja dari kampus dan pemerintah. Tips untuk menghemat biaya hidup di Taiwan adalah dengan memasak makanan sendiri dan bepergian menggunakan transportasi bus gratis sebelum mencapai jarak 8 km.
Karakter penduduk Taiwan
Menurut Intan, karakter orang Taiwan lebih menjunjung adat-istiadat cina daripada orang yang tinggal di Cina. Nilai-nilai tradisional budaya Cina sangat dijunjung tinggi. Hal ini terlihat dari cara penulisan huruf menggunakan hukum penulisan Mandarin yang cukup kompleks. Orang Taiwan juga memiliki karakter sosial yang ramah, baik, damai, rapi, bersih dan taat peraturan. Kekurangan mereka adalah takut berinteraksi dengan orang baru, apalagi jika harus berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Pada umumnya anak muda di Taiwan cenderung agak susah untuk berpikiran terbuka, namun saat ini kebudayaan Taiwan sudah mulai terbuka dengan adanya globalisasi. Toleransi beragama di Taiwan tergolong baik karena orang-orangnya cenderung atheis, namun makanan halal agak susah untuk dicari. Taiwan memiliki empat musim, musim dingin tergolong dingin dan di beberapa daerah turun salju.
Bagi kamu yang rindu dengan Indonesia, bisa bergaul dengan teman-teman dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang tersebar di setiap universitas dan setiap wilayah Taiwan. PPI di sana sering mengadakan berbagai acara sosialisasi dan anggotanya saling membantu untuk dapat beradaptasi.
Kesan dan tips dari Intan
Selama kuliah di Taiwan, rasa cinta Intan semakin besar terhadap Indonesia. Setiap negara masing-masing punya kelebihan, belajar di Taiwan dapat mengajarkannya untuk berani menghadapi berbagai tantangan. Ia merasa bahwa sikapnya saat kuliah di luar negeri adalah representasi Indonesia, jadi ia selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kuliah di Taiwan juga membantunya berpikiran lebih terbuka dan mendapatkan banyak wawasan dari berbagai orang.
Beberapa tips kuliah di Taiwan dari Intan:
- Banyak cara untuk mendapatkan beasiswa di Taiwan, jadi harus terus berusaha mencari cara yang tepat. Taiwan saat ini sedang dalam proses untuk menjadi negara dengan kelas dunia, jadi pemerintah terus mencari mahasiswa internasional.
- TOEFL perlu diambil dan dipersiapkan, apalagi jika berkuliah di jurusan yang banyak mengadakan diskusi. Siapkan juga surat rekomendasi dari dosen.
- Calon mahasiswa harus tahu tujuan belajar dan karakteristik negara dengan jelas melalui berbagai informasi di internet. Hubungilah orang-orang yang sudah berpengalaman tinggal di Taiwan untuk memperoleh berbagai informasi berguna.
- Sebaiknya juga mempelajari bahasa Mandarin agar komunikasi sehari-hari semakin lancar.