Jepang adalah salah satu negara yang terletak di kawasan Asia Timur. Indonesia dan Jepang sempat memiliki hubungan khusus. Yak benar sekali,...
Jepang adalah salah satu negara yang terletak di kawasan Asia Timur. Indonesia dan Jepang sempat memiliki hubungan khusus. Yak benar sekali, hubungan imperialisme-kolonialisme. Kini kedua Negara sedang memperbaiki hubungan bilateralnya. Kali ini kru berkuliah.com mempunyai kesempatan mendengarkan cerita dari Niwa. Berikut selengkapnya.
Niwa Rahmad Dwitama lulus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada bulan Agustus 2013. Pada tahun 2012-2013, selama satu tahun ia berkesempatan melanjutkan studi di Tokyo University of Foreign Studies. Setelah lulus kuliah, ia bekerja di bidang Research and Business Development di salah satu NGO Jakarta. Ia adalah pendiri NGO Young Leaders bernama IFL atau Indonesian Future Leaders.
Pengalamannya yang paling berkesan saat studi di Jepang adalah ketika ia belajar menempatkan diri untuk hidup dengan kultur dan perspektif berbeda. Saat berada di luar negeri, ia menyarankan untuk mengatur ekspektasi dan toleransi karena di dunia global kemampuan interkultural dan komunikasi sangat penting. Temukan cara agar bisa menempatkan diri di perspektif orang lain supaya dapat memahami mereka.
Budaya orang Jepang
Menurut Niwa, karakter orang Jepang cenderung tidak terlalu terbuka dan introvert. Mereka sedapat mungkin tidak akan berkata jujur untuk segala sesuatu yang dapat merusak hubungan sosial dengan orang lain. Kultur masyarakat Jepang yang menarik adalah persaingan di sana bukanlah sesuatu yang diukur dengan menang atau mengalahkan orang lain. Namun persaingan muncul di dalam diri sendiri dan tergantung target masing-masing orang. Mereka mampu bekerja sangat keras karena motivasi datang dari dalam diri mereka sendiri.
Menurut Niwa, lingkungan pendidikan di Indonesia tidak kalah dengan Jepang. Mahasiswa Indonesia sama kritis dan aktifnya dengan mahasiswa Jepang saat harus mengutarakan pendapat. Yang membuat Jepang jadi negara maju adalah karena mereka sangat menghargai usaha dan kerja keras. Dosen-dosen Jepang lebih mementingkan nilai progresif yang terus meningkat dari waktu ke waktu daripada nilai yang selalu stabil berada di posisi atas.
Progres atau kemajuan sangat dihargai selama proses studi. Bahasa Inggris banyak dimengerti orang Jepang karena sistem pendidikan yang bagus. Namun biasanya orang Jepang tidak mudah mengutarakan kata-kata berbahasa Inggris karena tata bahasa Jepang sangat berbeda. Ada tingkatan sopan santun yang harus diterapkan dalam tata bahasa. Pada umumnya, pengumuman-pengumuman di jalan akan sulit dipahami orang asing karena tata bahasanya berbeda. Di perkuliahan reguler tidak terlalu banyak program studi berbahasa Inggris karena mayoritas mahasiswanya berbahasa Jepang, jadi biasanya mahasiswa asing harus mengikuti kelas bahasa Jepang dulu selama setahun.
Tips kuliah di Jepang dari Niwa
- Berusahalah sebisa mungkin menjalin relasi sebelum berangkat ke Jepang agar mudah mendapatkan akomodasi.
- Berkenalanlah dengan alumni dan anggota dari Perhimpunan Pelajar Indonesia Jepang.
- Jadilah orang yang terbuka dan mau bertoleransi. Jangan terlalu banyak berkumpul dengan orang-orang
Indonesia agar bisa mendapatkan wawasan baru.
- Arubaito atau kerja part-time harus dimanfaatkan selama berada di Jepang agar bisa mendapakan uang saku tambahan, pengalaman bekerja dan ilmu baru. Hidup di Jepang tanpa beasiswa sama sekali akan sangat sulit, sehingga kerja part-time pasti bisa membantu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bekerja volunteer atau sukarela juga kadang-kadang bisa menambah pendapatan. Untuk bisnis usaha kalau skala besar di Jepang harus ada legalitasnya.
- Yakinkanlah tujuan studi ke Jepang dengan jelas kepada diri sendiri agar bisa menjalani prosesnya secara fokus.
- Berusahalah melakukan riset untuk berbagi informasi beasiswa dan lakukan persiapan jauh-jauh hari.
- Carilah profesor yang tepat untuk membantu tesis atau skripsi sehingga dapat membantu mahasiswa lulus dengan lebih cepat.
- Jangan terlalu banyak berpikir, siapkan niat untuk bekerja keras dan yakinlah diri sendiri bahwa di Jepang akan mendapatkan pendidikan dan pengalaman yang lebih baik.
Cukup detail bukan tips yang diberikan? Meskipun memiliki perbedaan budaya dan bahasa, tentunya tidak menjadi masalah yang besar. Tergantung bagaimana memposisikannya. Akan menjadi masalah jika tidak mau mencoba dan berusaha. Akan menjadi tantangan yang mengasyikkan jika mau berusaha. Yuk tengok indahnya bunga sakura ketika bermekaran.
Niwa Rahmad Dwitama lulus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada bulan Agustus 2013. Pada tahun 2012-2013, selama satu tahun ia berkesempatan melanjutkan studi di Tokyo University of Foreign Studies. Setelah lulus kuliah, ia bekerja di bidang Research and Business Development di salah satu NGO Jakarta. Ia adalah pendiri NGO Young Leaders bernama IFL atau Indonesian Future Leaders.
Pengalamannya yang paling berkesan saat studi di Jepang adalah ketika ia belajar menempatkan diri untuk hidup dengan kultur dan perspektif berbeda. Saat berada di luar negeri, ia menyarankan untuk mengatur ekspektasi dan toleransi karena di dunia global kemampuan interkultural dan komunikasi sangat penting. Temukan cara agar bisa menempatkan diri di perspektif orang lain supaya dapat memahami mereka.
Budaya orang Jepang
Menurut Niwa, karakter orang Jepang cenderung tidak terlalu terbuka dan introvert. Mereka sedapat mungkin tidak akan berkata jujur untuk segala sesuatu yang dapat merusak hubungan sosial dengan orang lain. Kultur masyarakat Jepang yang menarik adalah persaingan di sana bukanlah sesuatu yang diukur dengan menang atau mengalahkan orang lain. Namun persaingan muncul di dalam diri sendiri dan tergantung target masing-masing orang. Mereka mampu bekerja sangat keras karena motivasi datang dari dalam diri mereka sendiri.
Menurut Niwa, lingkungan pendidikan di Indonesia tidak kalah dengan Jepang. Mahasiswa Indonesia sama kritis dan aktifnya dengan mahasiswa Jepang saat harus mengutarakan pendapat. Yang membuat Jepang jadi negara maju adalah karena mereka sangat menghargai usaha dan kerja keras. Dosen-dosen Jepang lebih mementingkan nilai progresif yang terus meningkat dari waktu ke waktu daripada nilai yang selalu stabil berada di posisi atas.
Progres atau kemajuan sangat dihargai selama proses studi. Bahasa Inggris banyak dimengerti orang Jepang karena sistem pendidikan yang bagus. Namun biasanya orang Jepang tidak mudah mengutarakan kata-kata berbahasa Inggris karena tata bahasa Jepang sangat berbeda. Ada tingkatan sopan santun yang harus diterapkan dalam tata bahasa. Pada umumnya, pengumuman-pengumuman di jalan akan sulit dipahami orang asing karena tata bahasanya berbeda. Di perkuliahan reguler tidak terlalu banyak program studi berbahasa Inggris karena mayoritas mahasiswanya berbahasa Jepang, jadi biasanya mahasiswa asing harus mengikuti kelas bahasa Jepang dulu selama setahun.
Tips kuliah di Jepang dari Niwa
- Berusahalah sebisa mungkin menjalin relasi sebelum berangkat ke Jepang agar mudah mendapatkan akomodasi.
- Berkenalanlah dengan alumni dan anggota dari Perhimpunan Pelajar Indonesia Jepang.
- Jadilah orang yang terbuka dan mau bertoleransi. Jangan terlalu banyak berkumpul dengan orang-orang
Indonesia agar bisa mendapatkan wawasan baru.
- Arubaito atau kerja part-time harus dimanfaatkan selama berada di Jepang agar bisa mendapakan uang saku tambahan, pengalaman bekerja dan ilmu baru. Hidup di Jepang tanpa beasiswa sama sekali akan sangat sulit, sehingga kerja part-time pasti bisa membantu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bekerja volunteer atau sukarela juga kadang-kadang bisa menambah pendapatan. Untuk bisnis usaha kalau skala besar di Jepang harus ada legalitasnya.
- Yakinkanlah tujuan studi ke Jepang dengan jelas kepada diri sendiri agar bisa menjalani prosesnya secara fokus.
- Berusahalah melakukan riset untuk berbagi informasi beasiswa dan lakukan persiapan jauh-jauh hari.
- Carilah profesor yang tepat untuk membantu tesis atau skripsi sehingga dapat membantu mahasiswa lulus dengan lebih cepat.
- Jangan terlalu banyak berpikir, siapkan niat untuk bekerja keras dan yakinlah diri sendiri bahwa di Jepang akan mendapatkan pendidikan dan pengalaman yang lebih baik.
Cukup detail bukan tips yang diberikan? Meskipun memiliki perbedaan budaya dan bahasa, tentunya tidak menjadi masalah yang besar. Tergantung bagaimana memposisikannya. Akan menjadi masalah jika tidak mau mencoba dan berusaha. Akan menjadi tantangan yang mengasyikkan jika mau berusaha. Yuk tengok indahnya bunga sakura ketika bermekaran.