Siapa yang tidak kenal Korea Selatan? Drama Korea sudah sejak lama masuk ke Indonesia. Ceritanya yang menggugah, aktor dan artisnya yang men...
Siapa yang tidak kenal Korea Selatan? Drama Korea sudah sejak lama masuk ke Indonesia. Ceritanya yang menggugah, aktor dan artisnya yang menawan, dan teknologi yang canggih merupakan gambaran umum di setiap film nya. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa banyak orang Indonesia ingin berkunjung ke sana. Salah satu yang kini sudah tinggal di Korea adalah Dian.
Dian Novikrisna atau yang akrab dipanggil Dian, kuliah di Seoul National University, Graduate School of International Studies dengan program studi International Cooperation. Ia tinggal di Korea Selatan sejak bulan September 2013. Beasiswa yang ia dapatkan selama kuliah mencakup biaya kuliah dan biaya hidup. Menurut Dian, kehidupan di Korea Selatan terasa lebih nyaman daripada di Indonesia. Orang-orang di sana sangat baik hati dan senang menolong.
Berbagai fasilitas di Korea Selatan juga jauh lebih baik kualitasnya. Mahasiswa asing yang tidak bisa berbahasa Korea akan banyak menemui kesulitan untuk komunikasi sehari-hari karena karakter huruf Hangeul berbeda dengan alfabet pada umumnya. Jadi sangat dianjurkan untuk mempelajari bahasa Korea sebelum mulai kuliah di sana.
Dian tinggal di sebuah flat di daerah sekitar kampus dengan fasilitas yang lengkap di dalam kamar. Biaya hidup di Korea Selatan tergantung gaya hidup masing-masing orang. Beasiswa yang didapatkan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harga berbagai barang di Korea Selatan pada umumnya cukup terjangkau, namun apabila dihitung dengan kurs Rupiah memang lebih mahal.
Sekilas tentang Korea Selatan
Sebelumnya Dian kuliah S1 di Universitas Indonesia, Depok. Ia memilih Korea Selatan sebagai tujuan belajar S2 karena sudah tertarik dengan negara ini sejak belajar di jurusan Hubungan Internasional semasa S1. Di Korea Selatan jumlah mahasiswa S1 dari Indonesia masih terbatas, sedangkan mahasiswa S2 dan S3 ada cukup banyak di berbagai kota. Di jurusannya ada 3-4 orang mahasiswa yang menjadi anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia dan di seluruh kampus ada 20-25 orang. Mahasiswa asing juga bisa menjalani kuliah sambil bekerja part-time atau mengikuti program magang asalkan bisa mengaturnya dengan jadwal kuliah yang cukup padat.
Toleransi beragama di Korea Selatan hingga saat ini sudah cukup bagus. Ada beberapa kampus yang menyediakan failitas ibadah bagi umat Muslim seperti mushola. Untuk salat Jumat atau salat tarawih, ada banyak fasilitas tempat ibadah di berbagai kota seperti sebuah masjid yang cukup besar di daerah Itaewon. Jadi sebisa mungkin mahasiswa asing harus dapat menemukan tempat nyaman untuk beribadah.
Makanan halal di Korea Selatan bisa didapatkan dengan membeli makanan berbahan sayuran. Pada umumnya di restoran-restoran lokal jarang ada masakan yang menggunakan daging halal. Pengalaman culture shock yang dihadapi Dian saat kuliah di Korea Selatan adalah menghadapi supir bus yang lebih ugal-ugalan daripada supir KOPAJA, selain itu ia belum terbiasa dengan orang-orang lokal yang suka membuang ludah di sembarang tempat.
Beberapa tips kuliah di Korea Selatan dari Dian
- Persiapkan kemampuan berbahasa Inggris sesuai persyaratan program kuliah.
- Beberapa beasiswa tidak mementingkan kemampuan berbahasa Korea bagi mahasiswa asing. Namun
sebaiknya mempelajari bahasa Korea sebelum berangkat kuliah agar lebih memudahkan komunikasi sehari-hari.
- Persiapkan mental untuk jauh dari keluarga dan kebiasaan-kebiasaan Indonesia yang sudah nyaman dijalani selama ini.
- Baca persyaratan dan ketentuan dokumen dengan teliti untuk tiap program studi karena prosedur administrasi harus lengkap benar-benar lengkap saat diteliti pihak universitas.
Apa yang disampaikan di atas semoga bisa memotivasi sobat berkuliah.com. tentunya masih banyak hal yang belum diceritakan. Banyak budaya-budaya lain yang masih bisa digali di Korea. Perhatikan pula tips yang diberikan, penguasaan terhadap bahasa Korea merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan. Sampai jumpa di cerita yang berbeda.
Dian Novikrisna atau yang akrab dipanggil Dian, kuliah di Seoul National University, Graduate School of International Studies dengan program studi International Cooperation. Ia tinggal di Korea Selatan sejak bulan September 2013. Beasiswa yang ia dapatkan selama kuliah mencakup biaya kuliah dan biaya hidup. Menurut Dian, kehidupan di Korea Selatan terasa lebih nyaman daripada di Indonesia. Orang-orang di sana sangat baik hati dan senang menolong.
Berbagai fasilitas di Korea Selatan juga jauh lebih baik kualitasnya. Mahasiswa asing yang tidak bisa berbahasa Korea akan banyak menemui kesulitan untuk komunikasi sehari-hari karena karakter huruf Hangeul berbeda dengan alfabet pada umumnya. Jadi sangat dianjurkan untuk mempelajari bahasa Korea sebelum mulai kuliah di sana.
Dian tinggal di sebuah flat di daerah sekitar kampus dengan fasilitas yang lengkap di dalam kamar. Biaya hidup di Korea Selatan tergantung gaya hidup masing-masing orang. Beasiswa yang didapatkan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harga berbagai barang di Korea Selatan pada umumnya cukup terjangkau, namun apabila dihitung dengan kurs Rupiah memang lebih mahal.
Sekilas tentang Korea Selatan
Sebelumnya Dian kuliah S1 di Universitas Indonesia, Depok. Ia memilih Korea Selatan sebagai tujuan belajar S2 karena sudah tertarik dengan negara ini sejak belajar di jurusan Hubungan Internasional semasa S1. Di Korea Selatan jumlah mahasiswa S1 dari Indonesia masih terbatas, sedangkan mahasiswa S2 dan S3 ada cukup banyak di berbagai kota. Di jurusannya ada 3-4 orang mahasiswa yang menjadi anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia dan di seluruh kampus ada 20-25 orang. Mahasiswa asing juga bisa menjalani kuliah sambil bekerja part-time atau mengikuti program magang asalkan bisa mengaturnya dengan jadwal kuliah yang cukup padat.
Toleransi beragama di Korea Selatan hingga saat ini sudah cukup bagus. Ada beberapa kampus yang menyediakan failitas ibadah bagi umat Muslim seperti mushola. Untuk salat Jumat atau salat tarawih, ada banyak fasilitas tempat ibadah di berbagai kota seperti sebuah masjid yang cukup besar di daerah Itaewon. Jadi sebisa mungkin mahasiswa asing harus dapat menemukan tempat nyaman untuk beribadah.
Makanan halal di Korea Selatan bisa didapatkan dengan membeli makanan berbahan sayuran. Pada umumnya di restoran-restoran lokal jarang ada masakan yang menggunakan daging halal. Pengalaman culture shock yang dihadapi Dian saat kuliah di Korea Selatan adalah menghadapi supir bus yang lebih ugal-ugalan daripada supir KOPAJA, selain itu ia belum terbiasa dengan orang-orang lokal yang suka membuang ludah di sembarang tempat.
Beberapa tips kuliah di Korea Selatan dari Dian
- Persiapkan kemampuan berbahasa Inggris sesuai persyaratan program kuliah.
- Beberapa beasiswa tidak mementingkan kemampuan berbahasa Korea bagi mahasiswa asing. Namun
sebaiknya mempelajari bahasa Korea sebelum berangkat kuliah agar lebih memudahkan komunikasi sehari-hari.
- Persiapkan mental untuk jauh dari keluarga dan kebiasaan-kebiasaan Indonesia yang sudah nyaman dijalani selama ini.
- Baca persyaratan dan ketentuan dokumen dengan teliti untuk tiap program studi karena prosedur administrasi harus lengkap benar-benar lengkap saat diteliti pihak universitas.
Apa yang disampaikan di atas semoga bisa memotivasi sobat berkuliah.com. tentunya masih banyak hal yang belum diceritakan. Banyak budaya-budaya lain yang masih bisa digali di Korea. Perhatikan pula tips yang diberikan, penguasaan terhadap bahasa Korea merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan. Sampai jumpa di cerita yang berbeda.