Universitas Andalas terletak di wilayah perbukitan Limau Manis, Kecamatan Pauh, kira-kira 15 Km dari Padang, ibukota Sumatera Barat. Kampus...
Universitas Andalas terletak di wilayah perbukitan Limau Manis, Kecamatan Pauh, kira-kira 15 Km dari Padang, ibukota Sumatera Barat. Kampus Universitas Andalas mencakup area seluas 500 hektar. Daerah ini disebut sebagai Bukit Karamuntian (Hill of Rhodomyrtus tomentosa), dan terletak pada ketinggian ± 255 m di atas permukaan laut. Kampus ini menghadap ke Kota Padang dengan pemandangan Samudera Hindia yang biru membentang di sebelah Barat.
Pada bagian Timur berjajar bukit barisan. Sementara di sisi Utara dan Selatannya terdapat lembah yang masing-masingnya dialiri oleh anak sungai. Kondisi alamnya asri dan hijau, tentu memberikan suasana yang nyaman dan panorama alam yang indah. Sudah tentu Kampus Unand Limau Manis amat kondusif untuk belajar dan meneliti untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kejayaan bangsa. Sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia, berikut mengenai “37 Fakta Menarik tentang Universitas Andalas:
Image Credit |
1. Gedung yang bergaya Minang namun modern
Bangunannya memiliki arsitektur yang unik, yang merupakan kombinasi dari model atap tradisional Minangkabau (tanduk kerbau) dan struktur yang bergaya modern.
2. Universitas pertama di Sumatera
Ide mendirikan sebuah universitas mulai muncul di benak para tokoh cendekia Padang sebelum abad ke-20. Pada masa kolonial Belanda, pendirian sebuah Universitas di Padang urung dilakukan karena tidak menerima izin. Adanya berbagai keterbatasan, pendirian universitas ini juga urung dilakukan pada tahun 1948 masa Soekarno. Setelah mengalami proses yang panjang dan rumit akhirnya universitas ini diresmikan oleh Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1956 yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden.
3. Diserang tentara bersenjata
Pada masa Presiden Soekarno, karena penolakan terhadap PKI dengan bergabung mensukseskan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) mengakibatkan Universitas Andalas diserbu pada 1956 beberapa bulan setelah pendiriannya.
4. Wisudawan pertama
Pada tahun 1958, untuk pertama kalinya Unand mulai memetik hasil dengan lulusnya Mr. Rudito Rachmad sebagai Sarjana Hukum pertama. Satu tahun berikutnya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat mewisuda pula empat mahasiswanya, yaitu Mr. Herman Sihombing, Mr. Zawier Zienser, Mr. Eddy Ang Ze Siang, dan Mr. Djalaluddin Ilyas.
5. Nama Andalas
Diusulkan oleh Bung Hatta, nama universitas diambil dengan merujuk kepada nama Pulau Sumatera yang waktu itu juga terkenal dengan Pulau Andalas. Pemberian nama Pulau Andalas disebabkan karena di pulau ini tumbuh pohon andalas (Minangkabau: andaleh; Latin: morus macroura Miq). Dan, pohon andalas itu merupakan tanaman endemik (tumbuhan yang hanya ada) di Pulau Sumatera. Oleh karena itu pulalah Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat menetapkannya sebagai “Flora Maskot” Sumatra Barat.
6. Fakultas Peternakan pertama di Indonesia
Pada tanggal 9 Oktober 1963, Unand membuka Fakultas Peternakan. Fakultas ini merupakan yang pertama didirikan di Indonesia.
7. Cikal bakal Universitas Negeri Padang (UNP)
Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), didirikan pada tahun 1961. Fakultas ini kemudian berkembang menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Fakultas inilah yang saat ini kita kenal dengan nama Universitas Negeri Padang (UNP).
8. Menjadi institusi pengelolaan keuangan
Pada tahun 2009 Unand ditetapkan sebagai institusi pengelola keuangan Badan Layanan Umum dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 501/ KMK.05/ 2009, tanggal 17 Desember 2009. Dipilihnya kampus ini menjadi hal menarik tentang perhatian dan kepercayaan pemerintah kepada Unand.
9. Cikal bakal beberapa politeknik
Pada tahun 2013, Unand melepas Polititeknik (Teknologi) Unand menjadi Politeknik Negeri Padang dan dari Politani Unand menjadi Politani Negeri Payakumbuh.
10. Penyatuan bangunan yang tersebar
Upaya untuk menyatukan kampus Unand yang tersebar di berbagai tempat di kota Padang telah dilakukan sejak masa rektor Prof. Dr. Busyra Zahir (1968-1976). Usaha itu dilanjutkan oleh rektor Prof Drs. Mawardi Yunus. Saat ini Unand memiliki dua kampus di luar domisili. Dua kampus di luar domisil tersebut, yaitu di Payakumbuh (Kampus II Unand) dan Dharmasraya (Kampus III Unand).
11. Rektor Unand
Semenjak didirikan pada tahun 1956 Universitas Andalas sudah dipimpin oleh 10 Rektor. Namun di antara masa pergantian rektor terdapat masa transisi karena rektor yang sedang menjabat mendapat tugas lain dari negara seperti menjadi gubernur dan wakil menteri, maka diangkat pejabat sementara rektor (Pjs Rektor).
12. Usulan nama baru, “Adityawarman”
Prof.Dr.Mr. Muhammad Yamin mengusulkan nama Universitas Adityawarman. Nama itu berasal dari nama Raja Adityawarman yang pernah memerintah di Minangkabau. Ia hidup sezaman dengan Patih Gadjah Mada dari Kerajaan Majapahit dan banyak meninggalkan prasasti (batu basurek) di daerah Tanah Datar.
13. Satu pohon untuk tiap mahasiswa
Pada tahun 2014 berdasarkan pidato rektor Dr. H. Werry Darta Taifur, SE, MA, bagi mahasiswa baru dianjurkan untuk membawa sebatang bibit pohon untuk ditanam di kampus Unand agar Unand semakin hijau. Hal tersebut cukup menarik karena rektor tidak hanya membangun karakter mahasiswa berjiwa ilmiah, namun juga membangun karakter cinta lingkungan.
14. Pembangunan Pusat Pengolahan Sampah Terpadu (PPST) Unand
Untuk mengoptimalkan nilai sampah, serta menciptakan lingkungan sehat, bersih, serta untuk mengubah pandangan dan perilaku masyarakat terhadap sampah dan untuk mendidik masyarakat peduli pada lingkungan, Rektor Unand menunjuk Tim Waste Management Unand yang diketuai oleh Prof. Rudi Febriamansyah. Selain program ini diharap mampu menciptakan lingkungan bersih, program ini bertujuan untuk menggali nilai ekonomi dari sampah yang sebenarnya cukup potensial.
15. Inkubator bisnis terbaik
Pada tanggal 16 Juni 2014 yang lalu, Universitas Andalas meraih penghargaan sebagai Perguruan Tinggi pelaksana inkubator bisnis terbaik di Indonesia.
16. Global Kampus
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unand melalui program Global Campus bekerjasama dengan Bukit Batabuah Global Village Kabupaten Agam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berada di seputaran kampus Unand, Limau Manis pada Kamis, 26 Juni 2014. LPPM Unand menghadirkan lebih dari 150 orang pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA yang berada di sekitar Kampus Unand Limau Manis untuk diberi pelatihan Bahasa Inggris secara gratis.
17. Mahasiswa baru, periksa gigi
Untuk mendapat gambaran kesehatan gigi mulut dan database mahasiswa Unand, maka pihak Universitas menggelar pemeriksaan gigi.
18. Almamater ketua KPU RI
Orang nomor satu Komisi Pemilihan Umum RI, Husni Kamil Manik, S.P turut serta menjadi wisudawan pada Wisuda Periode II 2014 Universitas Andalas pada Sabtu, 31 Mei 2014.
19. Kerjasama dengan UNESCO
Universitas Andalas menjadi tuan rumah salah satu workshop bertajuk “Building Local Government and Community Capacity to Address Social Impact of Deforestation and Land Degradation in Indonesia”. Kegiatan tersebut merupakan wujud kerjasama antara Universitas Andalas (UNAND) dengan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
20. Universitas tertua ke-4 di Indonesia
Universitas ini merupakan universitas tertua di luar Pulau Jawa yang dibuka secara resmi pada tanggal 23 Desember 1955 oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta. Pada saat itu, Unand adalah universitas keempat yang diresmikan oleh Pemerintah Indonesia.
21. Universitas dengan posisi ke-14 di bidang tata usaha
Majalah Tempo pada tahun 2009 menempatkan Unand di posisi ke-14 atau posisi pertama di luar Pulau Jawa dalam analisisnya terhadap kapasitas alumninya yang diserap oleh dunia usaha.
22. 100 perguruan tinggi terbaik di ASEAN
Webometrics menobatkan Unand sebagai 100 perguruan tinggi terbaik di ASEAN (peringkat ke-26) atau peringkat ke-8 di Indonesia (terbaik di luar Pulau Jawa) pada Januari 2011.
23. Guru besar terbanyak di Sumatera
Universitas Andalas memiliki 130 guru besar/profesor dan merupakan universitas yang memiliki guru besar terbanyak di Sumatera (Per 24 September 2010).
24. Armada kampus
Pada saat sekarang Unand telah memiliki armada bus kampus sebanyak 40 buah. Sumber dana pengadaan bus kampus berasal dari berbagai pihak, dan uniknya dana operasional juga termasuk sumbangan mahasiswa sendiri.
25. Tergabung dalam AIESEC
AIESEC merupakan singkatan dari “Association Internationale et Studiant Sociale Economic Commerciale”.
26. Bloger pertama
Budi Putra (blogger profesional pertama dan blogger terbaik di Indonesia, CEO The Jakarta Post Digital) merupakan salah satu alumnus Unand jurusan sejarah.
27. Kampus ‘Power Rangers’
Dikarenakan bentuk rektoratnya yang unik menyerupai benteng dengan bentuk atap Minang dari beton, kampus ini dijuluki kampus ‘Power Rangers’.
28. Kerjasama Multi Nasional
Universitas Andalas bekerja sama dengan Kerajaan Belanda, Uni Eropa, World Bank British Council, Amerika dan Lembaga Asing lainnya.
29. Kebun Tanaman Obat (KTO)
Salah satu tempat menarik yang dikelola Unand adalah KTO yang merupakan tempat penelitian mahasiswa dari Fakultas Farmasi, yang di dalamnya terdapat berbagai tanaman obat dan taman lainnya, termasuk pohon maskot Andalas.
30. Kampus sebagai kebun buah
Dikampus ini kita bisa menjumpai berbagai tanaman buah yang mungkin menjadi ciri khas. Buah yang bisa ditemui adalah mangga, durian manggis dan lainnya.
31. Tempat wisata
Unand dengan kemegahan bangunan yang artistik, keasrian hutan mini dan bendungan, serta taman buah membuat Universitas ini menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat Padang.
32. Ternak warga berkeliaran di Unand
Saking terbukanya Universitas Andalas, warga sering menggembalakan ternaknya di lingkungan kampus yang rindang dengan pepohonan. Hal ini membuat seringnya dijumpai hewan ternak berkeliaran di tengah aktivitas mahasiswa.
33. Layanan internasional
Dikarenakan adanya kebutuhan, Global Unand mulai merencanakan dibukanya layanan internasional. Layanan ini tersedia di website Unand.
34. Semboyan di logo Unand
Meskipun erat dengan budaya Minangkabau, Unand berkomitmen turut memajukan bangsa. Hal ini menjadikan logo Unand dilabeli dengan kata "Untuk Kedjajaan Bangsa", yang tertulis di atas sehelai pita putih yang terletak di bagian bawah antara ukiran khas Minangkabau, merupakan moto Universitas Andalas sebagai lembaga pendidikan tinggi yang selalu berupaya secara optimal untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
35. Nasionalisme di logo Unand
Pancaran sinar berwarna putih sebanyak 17 buah yang berasal dari tanggal kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945) merupakan cahaya kemerdekaan yang bersinar terus-menerus untuk menuju kemakmuran bangsa Indonesia.
36. Tentang program studi Unand
Sejak awal berdirinya hingga sekarang ini, Universitas Andalas telah memiliki 15 fakultas, satu Program Pascasarjana dan 2 Politeknik, dengan rincian 49 Program Studi Sarjana, 29 Program Studi Magister (S2), 7 Program Studi Doktor (S3), dan 11 Program Pendidikan Dokter Spesialis.
37. Sipak Rago budaya Minang
Baru-baru ini, Unand menggelar kegiatan yang berupaya menggali dan melestarikan budaya Minang. Dari kegiatan ini, ditemukan fakta bahwa orang Minang memiliki olah raga seperti sepak takraw yakni Sipak Rago.
Demikian beberapa ulasan mengenai “Fakta Menarik Unand” sebagai sebuah universitas dan lembaga yang berada di tengah masyarakat dengan beragam warna-warninya.