Ini dia, satu lagi mahasiswa Indonesia yang memilih untuk menimba ilmu di negeri Jiran. Mahasiswa asal Riau yang bernama Gushairi memilih M...
Ini dia, satu lagi mahasiswa Indonesia yang memilih untuk menimba ilmu di negeri Jiran. Mahasiswa asal Riau yang bernama Gushairi memilih Malaysia sebagai tujuannya tentunya karena beberapa alasan. Di Malaysia, dia mengambil program S2 di bidang hukum. Mau tau kisah menariknya? Yuk simak wawancara tim berkuliah.com.
1) Mohon diceritakan profil singkat Anda?
Nama saya Gushairi, saya kuliah di International Islamic University of Malaysia. Saya mengambil program Master of Comparative Law. Kuliah di sini dengan biaya pribadi dan bantuan pendidikan dari Pemprov Riau. Ketika S1, saya kuliah di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau mengambil jurusan Ahwal al-Syakhsiyyah, fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum.
2) Saat memilih tempat kuliah, Anda memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau hal lain? Bisa diceritakan alasannya?
Saya melihat negaranya dulu. Karena awalnya saya kuliah S1 dalam negeri, saya ingin mencari pengalaman yang lebih ke luar negeri. Kenapa Malaysia? Ada beberapa alasan, salah satunya yaitu biaya yang terjangkau. Alasan lainnya, saya ingin juga memperdalam bahasa terumata bahasa inggris. Walaupun tidak belajar di native countries, paling tidak di sini sudah bisa mewakili karena banyak warga asing. Di samping itu, bahasa sehari-hari di kampus yang digunakan adalah bahasa inggris.
3) Bisa diceritakan tentang biaya hidup terutama di daerah Anda tinggal? Mulai dari biaya makan, transportasi, akomodasi, dan lainnya.
Biaya hidup di sini lumayan mahal jika di bandingkan di negara kita. Untuk sewa asrama dalam 1 semester kita membayar RM1260 atau sekitar Rp 3,5 juta. Biaya makan hampir sama dengan di Riau, namun transportasi di sini lebih bagus dan murah dibandingkan dngan Negara kita.
4) Pernahkan Anda mengalami culture shock di negara tersebut? Kalau iya, bisa diceritakan? Atau pengamalan yang paling berkesan selama kuliah disana?
Dalam hal culture shock tidak ada yang saya alami karena Riau dengan Malaysia sama-sama negeri serumpun di bawah naungan Melayu, jadi bahasa sehari-hari dengan masyarakat Malaysia memakai bahasa Melayu Riau juga.
5) Adakah tips untuk pelajar Indonesia yang ingin kuliah di kampus Anda?
Bagi teman-teman yang ingin belajar di IIUM, bahasa sebaiknya menjadi prioritas dulu, terutama bahasa inggris dan bahasa arab. Jangan sampai seperti saya yang belajar bahasa inggris di sini dua semester karena memang dari awal tidak ada persiapan bahasa. Teman-teman di sini rata-rata mereka belajar bahasa dulu di Pare (Kediri). Kalau untuk masalah pendaftaran, teman-teman akan dibantu dari teman-teman kita di sini karena keakraban dan persatuan mahasiswa kita di sini insyaallah kuat. Hal-hal yang masih ragu bisa ditanyakan ke PPI Malaysia.