Ingin kuliah di Malaysia? Bingung mencari kampus tujuan? Kamu bisa mengikuti jejak Mas Rifai yang menempuh pendidikan di University of Mala...
Ingin kuliah di Malaysia? Bingung mencari kampus tujuan? Kamu bisa mengikuti jejak Mas Rifai yang menempuh pendidikan di University of Malaya. Universitas ini memiliki status sebagai universitas negeri dan merupakan universitas tertua di Malaysia. Di bawah ini juga dijelaskan beberapa tips dan kisah lainnya dari Mas Rifai seputar Malaysia. Yuk simak cerita selengkapnya.
1) Mohon diceritakan profil singkat Anda?
Nama saya Achmad P. Rifai, sekarang sedang ambil master di University of Malaya, Malaysia jurusan manufacturing engineering.
2) Saat memilih tempat kuliah, Anda memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau hal lain? Bisa diceritakan alasannya?
Saat memilih tempat kuliah tentunya menyesuaikan jurusannya dulu. Kriteria selanjutnya yaitu universitasnya harus lebih baik daripada universitas kita di dalam negeri, misalnya dalam segi ranking.
3) Bisa diceritakan tentang biaya hidup terutama di daerah Anda tinggal? Mulai dari biaya makan, transportasi, akomodasi, dan lainnya.
Saat ini saya tinggal di Kuala Lumpur. Untuk orang Indonesia mungkin tidak susah untuk menyesuaikan diri di sini. Budaya, bahasa, dan makanan, semuanya hampir sama. Bagi yang beragama Islam sangat mudah untuk menjalankan ibadah atau mencari makanan halal karena Malaysia juga mayoritas penduduknya adalah Muslim. Jadi, hampir tidak ada perbedaan dengan Indonesia.
Untuk biaya hidup di sini hampir sama dengan di Jakarta. Makan rata-rata Rp15.000-20.000. Untuk transportasi juga tidak mahal. Pihak universitas juga menyediakan bus kampus gratis untuk hunian di sekitar kampus. Biaya yang sedikit mahal adalah rumah. Biaya sewa 1 kamar di sini yang paling murah dan kecil sekitar Rp1 juta, untuk yang sedang kualitasnya sekitar Rp2 juta.
4) Adakah tips untuk pelajar Indonesia yang ingin kuliah di kampus Anda?
Tips dari saya mungkin yang pertama cari informasi yang lengkap tentang syarat-syarat yang dibutuhkan, cara pendaftaran, dan sistem seleksi di universitas yang dituju. Kemudian juga apakah ada beasiswa yang ditawarkan atau tidak.
Tips yang kedua, persiapkan semua dokumen yang diminta, CV, ijazah, transkrip, surat motivasi, rencana penelitian, publikasi (kalo ada) karena ini jadi nilai tambah. Dan tentunya juga persiapkan buat TOEFL.
Setelah itu segera dikirim. Ambil waktu maksimal sekitar 3 minggu apalagi untuk universitas yang jauh, seperti Eropa atau US. Waktu pengiriman berkas harus sebelum deadline kalau lewat pos Indonesia (karena murah). Kalau lewat FedEx atau DHL lebih cepat tapi pastinya lebih mahal.
Kalau bisa jangan cuma menargetkan 1 universitas karena persaingannya sangat berat (apalagi yang program beasiswa). Saya dulu mengirimkan aplikasi ke 7-8 universitas. Jangan menyerah kalau tidak terima. Saya berulang kali ditolak karena mungkin seleksinya sangat ketat. Jika mengalami penolakan, perbaiki dokumen yang akan dikirim ke universitas lain.
Jika sudah diterima.biasanya pihak universitas akan menginformasikan tahap-tahap selanjutnya, seperti registrasi ulang, cara membayar, dan lain-lain. Hubungi teman atau kenalan yang ada di negara yang dituju. Jika tidak ada bisa menghubungi KBRI supaya lebih mudah untuk mengurus keperluan selama di sana seperti akomodasi, dan lain-lain.
Kamu juga harus mencari informasi mengenai visa, apakah harus buat visa pelajar sebelum tiba di sana atau bisa memakai visa visit setelah itu baru buat di sana. Bagi yang berminat kuliah di Malaysia, untuk cari informasi bisa ditanyakan ke PPI-Malaysia atau ke PPIUM Malaysia jika berminat daftar di University of Malaya.