Tidak semua mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri memilih Eropa sebagai negara tujuan. Beberapa dari mereka memilih negara lain ya...
Tidak semua mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri memilih Eropa sebagai negara tujuan. Beberapa dari mereka memilih negara lain yang dirasa lebih menarik dibanding Eropa. Hal tersebut sah-sah saja mengingat bahwa pilihan setiap orang boleh berbeda. Salah satunya adalah Fuad Syukri Zaen. Mas Fuad memilih negeri Jiran sebagai tujuannya untuk menyelesaikan program Master-nya. Seperti apa kisah selengkapnya?
1) Mohon diceritakan profil singkat Anda?
Nama saya Fuad Syukri Zaen. Saya kuliah di IIUM (International Islamic Univeristy of Malaysia), biasa orang Malaysia menyebut dengan UIA (University Antarabangsa). Di sini saya mengambil jurusan Management and Leadership, program Magister. Saya angkatan 2012. Tahun ini merupakan tahun kedua saya, saat ini saya menggunakan jalur pribadi tanpa beasiswa. Untuk lebih jelasnya tentang informasi universitas yang dimaksud, silakan membuka website www.iium.edu.my.
2) Saat memilih tempat kuliah, Anda memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau hal lain? Bisa diceritakan alasannya?
Berdasarkan alur cerita dan pengalaman saya, saya memilih tempat kuliah berdasarkan jurusan dahulu. Didorong dengan semangat untuk belajar bahasa inggris, saya memilih universitas IIUM ini untuk studi saya. Penyebabnya adalah di kampus ini, bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa inggris dan bahasa arab, ditambah lingkungan yang kondusif dan bernilai Islam.
3) Bisa diceritakan tentang biaya hidup terutama di daerah Anda tinggal? Mulai dari biaya makan, transportasi, akomodasi, dan lainnya.
Berkenaan dengan biaya hidup, hampir sama dengan hidup di kawasan ibukota (Jakarta). Kehidupan di Kuala Lumpur bisa dikatakan cenderung mahal. Namun, jangan berkecil hati, tingginya biaya hidup diimbangi dengan mudahnya mencari pekerjaan baik penuh waktu maupun paruh waktu. Hal ini sangat bisa mengurangi beban biaya selama berada di Negara ini, bahkan banyak kawan-kawan Indonesia yang bisa menabung.
4) Pernahkan Anda mengalami culture shock di negara tersebut? Kalau iya, bisa diceritakan? Atau pengamalan yang paling berkesan selama kuliah disana?
Perlu kita ketahui, bahwa negara Malaysia terdiri dari 3 etnis (Melayu, China and India). Sedikit saya simpulkan dari pengamatan selama saya di sini, etnis Melayu-lah yang menyatu padu dengan orang Indonesia di negara ini. Kita tidak perlu lagi untuk beradaptasi dengan kebudayaan yang ada. Alhamdulillah, selama saya berada di negara ini, saya belum mengalami culture shock yang dimaksud. Hal ini dikarenakan Malaysia memiliki penduduk yang ramah (khususnya etnis melayu).
Mengenai pengalaman, secara umum saja, kita harus menanamkan niat yang kuat "untuk apa kita datang" dan "apa yang kita cari di negara ini". Banyak kawan, yang awalnya berniat untuk studi, yang akhirnya berujung kegagalan dalam menamatkan studinya. Penyebabnya adalah mudahnya mencari lapangan pekerjaan, sehingga studi yang harusnya menjadi prioritas utama malah menjadi prioritas sampingan.
5) Adakah tips untuk pelajar Indonesia yang ingin kuliah di kampus Anda?
Cara mendaftar di IIUM sangatlah mudah. Berikut ini langkah-langkahnya.
1. Menyiapkan berkas yang diminta kampus, antara lain: ijazah yang dilegalisasi, transkip nilai yang dilegalisasi, ijazah dan transkip yang sudah diterjemahkan (bagi yang belum mempunyai, kami siap membantu untuk menterjemahkan), foto berwarna ukuran paspor, dan surat rekomendasi dosen, rektor atau lainnya,
2. Mengisi formulir pendaftaran secara online di http://www.iium.edu.my/admissions/ dan menyertakan beberapa sertifikat yang dimiliki. Akan lebih baik jika mempunyai sertifikat TOEFL (skor 550) atau IELTS (skor 6). Namun jika belum ada, calon pendaftar bisa mengikuti ujian bahasa di kampus ini.
3. Scan semua berkas dan kirim ke email kawan yang ada di IIUM, atau bisa ke email saya, faza679@gmail.com.
4. Menyiapkan uang untuk memasukkan berkas sebesar 75-100 RM, atau berkisar antara Rp375.000-400.000.
5. Menunggu pengumuman keluar.