Kebetulan saat ini Saya mendapat kesempatan berada dan dapat menjelajahi Meksiko, dan disini sekarang ternyata sedang ada musim adu banteng...
Kebetulan saat ini Saya mendapat kesempatan berada dan dapat menjelajahi Meksiko, dan disini sekarang ternyata sedang ada musim adu banteng. Maka dari itu, kesempatan ini tidak akan Saya sia-siakan. Kapan lagi bisa menyaksikan langsung event ini? Namun, tempat yang seharusnya penuh dengan penonton, terpaksa agak kosong karena hujan. Hujan membuat para penonton yang duduk di area terbuka terpaksa mengungsi dan berpindah tempat.
image credit |
Saya yang kebetulan mendapat tempat duduk di barisan terdepan, tetap tegar berdiri tidak mengungsi ke tribun karena memang benar-benar ingin menyaksikan pertunjukan besar ini. Dan hujan pun bukan berarti penghalang untuk menghentikan pertunjukan.
Ada hal-hal menarik yang Saya catat, mengenai sejarah tradisi adu banteng dan beberapa hal yang Saya amati selama pertunjukan berlangsung.
1. Bagi Anda yang mengenalnya, tradisi adu banteng ini berasal dari negara Spanyol yang dimulai sejak ratusan tahun yang lalu. Tentunya sudah banyak yang mengetahui, mendengar sedikit banyaknya cerita tentang hal tersebut, atau bahkan menyaksikan secara langsung.
2. Pertunjukan adu banteng yang semula hanya dimiliki negara Spanyol, sedikit demi sedikit ´menular´ ke negara-negara tetangganya, seperti di Portugal dan Prancis bagian selatan.
3. Pada abad ke- 15, ketika Spanyol menjejakkan kakinya di negara-negara latin, tradisi adu banteng ini turut dibawanya.
4. Dengan berjalannya waktu, adu bantengpun bisa disaksikan di negara-negara bekas jajahan Spanyol yang berada di Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Amerika Utara.
5. Adu banteng ini adalah salah satu tradisi bangsa Spanyol yang dilestarikan di Meksiko.
6. Di Meksiko, pertunjukan ini diadakan di lapangan adu banteng yang bernama Plaza de Toros yang terletak di jantung kota Meksiko.
7. Plaza de Toros di Meksiko ini mampu menampung sekitar 40 ribu penonton dan merupakan salah satu arena adu banteng terbesar di dunia.
8. Siapkan sapu tangan putih jika berada di bangku penonton. Kalaupun tidak memiliki sapu tangan berwarna putih, tissue juga berperan penting untuk menggantikannya. Selain itu, tissue juga berfungsi sebagai penghapus air mata ketika melihat si banteng sekarat.
9. Pertunjukan adu banteng ini berlangsung cukup lama, yaitu sekitar 3 jam, dengan mempertontonkan 6 banteng yang siap mati di tangan para Torero (Matador dalam bahasa Inggris).
10. Ada 3 orang Torero yang masing-masing mendapat jatah 2 ekor banteng yang memiliki berat rata-rata 400 kg untuk ditaklukkan!
11. Setiap pertandingan, masing-masing Matador atau Torero didampingi oleh 2 orang penusuk punggung banteng (Picador, dalam bahasa Spanyol) sambil menunggang kuda.
12. Dan ada lagi 3 orang penusuk jarum ke punggung banteng (Banderillero, dalam bahasa Spanyol). Banderillo ini bertugas membantu sang Torero menaklukkan si banteng. Umumnya, peran Banderillo ini juga sama pentingnya dengan Torero.
13. Yang menarik dari pertunjukkan adu banteng ini adalah para Torero berdandan habis-habisan dengan kostum menarik dengan warna terang benderang. Gerakan tubuh para Torero untuk ´menantang´ para banteng laksana tari dan irama yang memikat para penonton.
14. Penampilan yang mendebarkan dan menyayat hati adalah pada saat si banteng sudah terluka dan sekarat, Torero dengan piawai memainkan Muleta (kain berwarna merah atau merah muda) dengan tujuan membuat si banteng mengamuk.
15. Muleta juga berfungsi menyembunyikan pedang yang akhirnya digunakan untuk menusuk leher si banteng. Bagian ini mungkin yang menjadikan kontroversi bahwa pertunjukan adu banteng ini mengandung unsur penyiksaan binatang.
16. Kejadian ini akan membuat mata Saya berkaca-kaca selama 6 kali pertandingan. Dan ini yang juga perlu Anda catat.
17. Para Torero mengenakan kostum dengan warna terang dengan bling-bling warna emas untuk menarik perhatian si banteng. Dan, mungkin untuk menarik perhatian penonton juga.
18. Peran Torero atau Matador ini sangat penting, karena keduanya adalah bintang lapangan di antara para Picador dan Banderillero.
19. Diperlukan keahlian, kelihaian dan kelincahan gerakan untuk membuat si banteng mengamuk. Karena tujuan aksi yang dilakukan adalah memancing banteng agar mengamuk, maka resiko cidera ketika mendapat amukan juga harus dihadapi sang Matador. Dan jika cidera benar-banar dialami, maka itu seperti senjata makan tuan.
20. Di akhir babak pertunjukan jika sang Torero berhasil menaklukkan si banteng dengan apik dengan penampilan yang memikat, para penonton memberikan ´hadiah´ berupa tepuk tangan yang cukup keras dan lama serta mengibarkan sapu tangan berwarna putih. (disinilah fungsi sapu tangan putih ataupun tissue yang Anda siapkan)
21. Di babak terakhir inilah, peran Torero lebih menjadi pusat perhatian, karena hanya ada si Torero dan si banteng di lapangan.
22. Jika Torero terjatuh atau si banteng berhasil mengalahkan Torero, maka peran para Torero yang lain, Picador dan Banderillero yang berada di pinggir lapangan sangat diperlukan untuk membantu sang Torero yang terjatuh tadi.
23. Hal ini terjadi pada saat pertandingan ke-5. Tiba-tiba sang Torero terjatuh karena diseruduk sang banteng. Dengan gerak cepat, kedua Torero, para Picador dan Banderillero yang berjaga-jaga di pinggir lapangan, bergegas memasuki lapangan untuk menolong sang Torero sambil sibuk mengalihkan perhatian si banteng. Benar-benar moment yang menakjubkan. Tapi, ini justru membuat Saya terus-terusan mengusap mata dengan sapu tangan.
24. Sebenarnya warna kain yang digunakan oleh Torero untuk membuat mengamuk si banteng tidak harus warna merah atau pink, seperti yang kita lihat di banyak pertandingan adu banteng.
25. Warna apapun akan tetap menarik perhatian si banteng dan membuat si banteng mengamuk. Karena pada kenyataannya, banteng adalah binatang yang buta warna. Dan si banteng tidak juga mengenakan kacamata 3 dimensi.
Itulah hal-hal menarik yang Saya catat dari pertunjukan yang Saya lihat. Rasanya, ada dilema di hati yang harus di pendam, karena melihat banteng yang buta warna mendapatkan tusukan jarum di punggungnya. Dilema yang juga mungkin dirasakan oleh si banteng, antara menyerang dan membuat puas penonton atau berdiam tapi terus ditusuki. Dan jika kapan-kapan Anda punya kesempatan untuk menonton pertunjukan ini, semoga Anda juga menikmatinya!