Gratis? Kamu masih belum percaya? Finlandia adalah salah satu negara di dunia yang benar-benar memperhatikan kesejahteraan pemudanya melalui...
Gratis? Kamu masih belum percaya? Finlandia adalah salah satu negara di dunia yang benar-benar memperhatikan kesejahteraan pemudanya melalui dunia pendidikan. Finlandia menyelenggarakan kuliah gratis kepada siapapun termasuk warga negara lain. Jadi, yang namanya ‘beasiswa’ memang agak jarang ditemui di negara ini. Namun, jarangnya beasiswa ini juga karena pada dasarnya dalam belajar di perguruan tinggi para mahasiswa tidak di pungut biaya. Enak, bukan? Bayangkan jika di bandingkan dengan negara Indonesia, di mana biaya pendidikan benar-benar mahal dan tidak semua generasi muda kita mampu menejejakkan kakinya di dunia perkuliahan. Tentunya ini menjadikan keprihatinan tersendiri bagi kita semua.
Oke, kali ini tim berkuliah.com akan menyajikan hasil interview dengan salah satu mahasiswa Indonesia yang kuliah dan tinggal di Finlandia. Jika kamu penasaran, mari kita simak ulasannya berikut ini.
Halo, Aloina. Biar bisa mengenal lebih dekat, bisakah diceritakan tentang profil diri kamu? Baik nama, kota asal, nama kampus serta jurusan yang diambil, tempat tinggal selama di Finlandia. Lalu, apakah kuliah melalui beasiswa?
Nama saya Bernadetta Aloina Ginting, tapi biasa dipanggil Aloy. Usia saya sekarang 23 tahun dan saat ini saya tinggal di Helsinki, Finlandia. Saya aslinya orang Batak Karo, tapi dari lahir udah di Jakarta. Ketika menjalani studi S1, saya mengambil bidang studi Psikologi di Unika Atma Jaya Jakarta, dan sekarang saya sedang melanjutkan S2 di University of Helsinki, Finlandia. Sekarang merupakan tahun kedua saya di Finlandia, dan jurusan yang saya ambil adalah Research in Social Sciences dengan major Psikologi Sosial.
Di sini enaknya kuliah gratis, jadi saya tidak menggunakan beasiswa. Keluarga saya juga saat ini sedang berada di Finlandia, jadi saya tinggal dengan mereka. Lumayan, hemat ongkos hehehee..
Saat memilih tempat kuliah, apakah kamu memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau hal lain?
Dasar utama saya memilih University of Helsinki adalah lokasinya. Ayah saya ditugaskan ke Finlandia bersamaan dengan lulusnya saya dari S1. Saya melihatnya sebagai kesempatan untuk lanjut S2, apalagi saya dengar bahwa pendidikan di Finlandia termasuk yang terbaik dan, more importantly, gratis! Saya mendaftar di beberapa universitas di Finlandia dan diterima di dua tempat: jurusan Research in Social Sciences di University of Helsinki dan Peace, Mediation and Conflict Research di Åbo Akademi.
Kalau berdasarkan jurusan, saya jauh lebih tertarik dengan Peace, Mediation and Conflict Research karena memang itu bidang yang saya minati. Sayangnya, lokasi Åbo Akademi itu di kota Vaasa, kota yang terletak sekitar 420 km di utara Helsinki. Menurut saya itu terlalu jauh, apalagi salah satu alasan saya pindah ke Finlandia adalah agar bisa dekat dengan keluarga dan mereka tinggalnya di Helsinki. Karena itu saya akhirnya memutuskan untuk melanjutkan S2-nya di University of Helsinki.
Dalam bidang studi yang saat ini kamu ambil, apakah sering menemui kesulitan? jika ada, lalu bagaimana cara kamu mengatasinya?"
Kesulitan utama yang sekarang saya hadapi adalah dalam menemukan niat dan motivasi mengerjakan thesis. Salah satu penyebabnya adalah dosen pembimbing yang memang cuek. Tidak ada dosen yang mengirimkan email menanyakan progress kita sudah sampai di mana. Dan kalau kita tidak melapor atau bertanya, tidak ada komunikasi dari dosen. Ini berbeda sekali ketika saya masih mengerjakan skripsi saya ketika masih kuliah di Indonesia, karena jika tidak ada progress ataupun bimbingan, pasti sudah dicari dosen dan ditegur.
Untungnya di sini banyak yang mendukung dan memberi motivasi untuk mengerjakan skripsi, seperti PPI Finlandia. Sekarang sampai ada kegiatan bulanan yang namanya Thesis Support Group. Tujuannya adalah untuk membantu mereka-mereka yang sedang dalam masa thesis. Jadi, saling mendukung dan memberi bantuan kalau perlu. Pokoknya mantap, deh.
Bagaima kita bisa beradaptasi dengan perbedaan sistem perkuliahan? Apa saja yang perlu disiapkan?
Perbedaan utama yang saya rasakan ketika kuliah di sini terkait dengan kebebasan. Mahasiswa di sini benar-benar dituntut untuk mandiri, mulai dari menentukan sendiri jadwal dan mata kuliah yang mau diambil, hingga absensi yang tergolong longgar.
Saya ingat di salah satu kelas di awal kuliah, ada yang bertanya kepada dosen mengenai keterlambatan masuk kelas. “Kita paling lambat masuk kelas setelah berapa menit?” Dosennya kemudian mengatakan, “Kalian ini sudah dewasa. Kalian bisa menentukan sendiri mau datang dan pergi jam berapa.” Dengan kata lain, suka-suka kalian. Saya tidak bisa membayangkan kalau hal seperti ini diterapkan di Indonesia. Langsung kacau pasti kelasnya, hehee. Tapi kedewasaan inilah yang dituntut di sini.
Saya juga sekarang sedang menyusun thesis dan pembimbing saya sangat memberi kebebasan dan malah bisa dikatakan cuek. Berbeda dengan ketika saya menyusun skripsi S1 dan sepertinya satu fakultas mengejar-ngejar saya untuk memastikan saya bekerja. Kemandirian ini enak, tapi kalau tidak siap bisa-bisa kita jadi tidak bekerja. Karena itu yang menurut saya harus dipersiapkan adalah kemampuan planning dan time management. Kita harus melakukan dan merencanakan semua sendiri jadi harus membiasakan diri dengan itu.
Apa saja yang wajib dibawa sebelum berangkat ke Finlandia? Adakah barang-barang yang sebaiknya malah tidak perlu dibawa?
Orang banyak mengenal Finlandia sebagai negara yang dingin, jadi kalau ke sini akan membawa banyak pakaian winter. Tapi kalau menurut saya, lebih baik pakaian musim dingin dibeli di sini saja karena belum tentu yang dibeli di Indonesia cukup untuk cuaca musim dingin yang bisa mencapai -20 derajat Celcius (bahkan lebih kalau tinggalnya di utara). Apalagi kalau datangnya musim panas lebih baik nanti saja membelinya. Tenang, kedengarannya -20 derajat itu dingin (memang benar sih), tapi dengan pakaian yang tepat, everything will be fine. Daripada memenuhi koper dengan jaket, lebih baik membawa makanan/cemilan/bumbu Indonesia favorit, karena di sini tidak banyak toko yang menjual produk-produk Indonesia. Ada, tapi pilihannya tidak sebanyak di sana.
Apakah ada hal-hal tentang Finlandia yang selama ini salah dipersepsikan oleh masyarakat Indonesia?
Banyak orang yang mengatakan Finlandia adalah negara yang mahal. Memang betul jika dibandingkan dengan negara Eropa lainnya, Finlandia tergolong mahal. Tapi, itu semua tentunya tergantung dengan gaya hidup. Kalau setiap hari kita makan di restoran, dan malamnya melanjutkan dengan party-party, ya sudah pasti dompet akan menipis.
Enaknya di Finlandia, ada banyak diskon yang diberikan untuk pelajar: transportasi diskon 50%, tempat tinggal yang dikhususkan untuk pelajar (dengan harga pelajar juga), harga khusus ketika makan di kampus, dan masih banyak lagi. Belum lagi kuliahnya yang gratis, jadi kalau dihitung-hitung biaya menjadi pelajar di sini lebih murah. Ditambah lagi pelajar diperbolehkan untuk bekerja, jadi bisa menambah pemasukan.
Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di sana?
Tips dari saya: pergunakanlah musim panas untuk bekerja! Musim panas itu waktu yang sannggat pas untuk mencari pemasukan tambahan, soalnya biasanya aka nada banyak lowongan untuk summer job. Daripada hanya mengangggur 3 bulan waktu liburan, lebih baik kerja. Tapi, tidak harus menunggu musim panas juga kalau untuk bekerja. Ada banyak juga mahasiswa yang bekerja part-time sambil kuliah. Karena jadwal kuliah di sini kita sendiri yang mengatur, jadi bisa disesuaikan dengan jadwal kerjanya. Kebanyakan dari teman-teman di sini bekerja part-time di restoran dan toko.
Di manakah kira-kira pilihan jenis tempat tinggal terbaik menurut Aloina? Apakah di apartemen, atau lainnya?
Untuk mahasiswa, menurut saya lebih baik tinggal di apartemen pelajar. Apartemen ini bisa didapat melalui organisasi yang memang bergerak di bidang student housing, seperti HOAS untuk daerah Helsinki. Jadi, caranya kita mendaftar, lalu HOAS akan mencarikan tempat tinggalnya. Tempatnya bisa sendiri atau shared dengan orang lain, tapi lokasinya akan disesuaikan juga dengan tempat kuliah kita. Jadi, kalau kuliah di Helsinki, nanti akan dicarikan tempat tinggal yang di Helsinki juga. Harganya juga tergolong lebih murah dibandingkan apartemen yang non-pelajar. Tapi, bagian yang tidak enaknya adalah waiting list yang lumayan lama, tergantung kita mendaftarnya kapan. Di tahun ajaran baru biasanya lebih lama.
Ketika kangen dengan Indonesia, entah itu makanannya, orang-orangnya, apa yang biasa Aloina lakukan?
Kalau makanan, untungnya di rumah hampir selalu makan makanan Indonesia. hehee. Sekarang juga sudah dibuka toko Indonesia di Vantaa (kota tetangga), jadi kalau perlu bahan masakan Indonesia sudah gampang. Kalau restoran Indonesia di Finlandia sayangnya belum ada. Kesempatan paling oke untuk makan masakan Indonesia biasanya di acara-acara KBRI. Acara di KBRI juga menjadi kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang Indonesia lainnya.
Untuk pelajar, di sini ada PPI Finlandia yang anggotanya sangat welcome dan friendly. Kegiatannya juga banyak, jadi bisa sering kumpul-kumpul dengan sesama pelajar Indonesia. PPI Finlandia juga banyak memberikan informasi mengenai studi di Finlandia di website mereka http://ppifinland.blogspot.fi/
Nah, sobat berkuliah.com, itu tadi sebuah cerita yang tentunya mampu membangkitkan motivasi kamu untuk terus belajar dan menggapai cita-cita kuliah di Finlandia. Sahabat kita, Aloina sudah banyak bercerita tentang dunia mahasiswa dan kegiatan kuliahnya di Finlandia. Jika kamu masih merasa kurang dengan informasi ini, maka pantau terus ulasan-ulasan terbaru di berkuliah.com. Salam sukses dan sampai jumpa!
Oke, kali ini tim berkuliah.com akan menyajikan hasil interview dengan salah satu mahasiswa Indonesia yang kuliah dan tinggal di Finlandia. Jika kamu penasaran, mari kita simak ulasannya berikut ini.
Halo, Aloina. Biar bisa mengenal lebih dekat, bisakah diceritakan tentang profil diri kamu? Baik nama, kota asal, nama kampus serta jurusan yang diambil, tempat tinggal selama di Finlandia. Lalu, apakah kuliah melalui beasiswa?
Nama saya Bernadetta Aloina Ginting, tapi biasa dipanggil Aloy. Usia saya sekarang 23 tahun dan saat ini saya tinggal di Helsinki, Finlandia. Saya aslinya orang Batak Karo, tapi dari lahir udah di Jakarta. Ketika menjalani studi S1, saya mengambil bidang studi Psikologi di Unika Atma Jaya Jakarta, dan sekarang saya sedang melanjutkan S2 di University of Helsinki, Finlandia. Sekarang merupakan tahun kedua saya di Finlandia, dan jurusan yang saya ambil adalah Research in Social Sciences dengan major Psikologi Sosial.
Di sini enaknya kuliah gratis, jadi saya tidak menggunakan beasiswa. Keluarga saya juga saat ini sedang berada di Finlandia, jadi saya tinggal dengan mereka. Lumayan, hemat ongkos hehehee..
Saat memilih tempat kuliah, apakah kamu memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau hal lain?
Dasar utama saya memilih University of Helsinki adalah lokasinya. Ayah saya ditugaskan ke Finlandia bersamaan dengan lulusnya saya dari S1. Saya melihatnya sebagai kesempatan untuk lanjut S2, apalagi saya dengar bahwa pendidikan di Finlandia termasuk yang terbaik dan, more importantly, gratis! Saya mendaftar di beberapa universitas di Finlandia dan diterima di dua tempat: jurusan Research in Social Sciences di University of Helsinki dan Peace, Mediation and Conflict Research di Åbo Akademi.
Kalau berdasarkan jurusan, saya jauh lebih tertarik dengan Peace, Mediation and Conflict Research karena memang itu bidang yang saya minati. Sayangnya, lokasi Åbo Akademi itu di kota Vaasa, kota yang terletak sekitar 420 km di utara Helsinki. Menurut saya itu terlalu jauh, apalagi salah satu alasan saya pindah ke Finlandia adalah agar bisa dekat dengan keluarga dan mereka tinggalnya di Helsinki. Karena itu saya akhirnya memutuskan untuk melanjutkan S2-nya di University of Helsinki.
Dalam bidang studi yang saat ini kamu ambil, apakah sering menemui kesulitan? jika ada, lalu bagaimana cara kamu mengatasinya?"
Kesulitan utama yang sekarang saya hadapi adalah dalam menemukan niat dan motivasi mengerjakan thesis. Salah satu penyebabnya adalah dosen pembimbing yang memang cuek. Tidak ada dosen yang mengirimkan email menanyakan progress kita sudah sampai di mana. Dan kalau kita tidak melapor atau bertanya, tidak ada komunikasi dari dosen. Ini berbeda sekali ketika saya masih mengerjakan skripsi saya ketika masih kuliah di Indonesia, karena jika tidak ada progress ataupun bimbingan, pasti sudah dicari dosen dan ditegur.
Untungnya di sini banyak yang mendukung dan memberi motivasi untuk mengerjakan skripsi, seperti PPI Finlandia. Sekarang sampai ada kegiatan bulanan yang namanya Thesis Support Group. Tujuannya adalah untuk membantu mereka-mereka yang sedang dalam masa thesis. Jadi, saling mendukung dan memberi bantuan kalau perlu. Pokoknya mantap, deh.
Bagaima kita bisa beradaptasi dengan perbedaan sistem perkuliahan? Apa saja yang perlu disiapkan?
Perbedaan utama yang saya rasakan ketika kuliah di sini terkait dengan kebebasan. Mahasiswa di sini benar-benar dituntut untuk mandiri, mulai dari menentukan sendiri jadwal dan mata kuliah yang mau diambil, hingga absensi yang tergolong longgar.
Saya ingat di salah satu kelas di awal kuliah, ada yang bertanya kepada dosen mengenai keterlambatan masuk kelas. “Kita paling lambat masuk kelas setelah berapa menit?” Dosennya kemudian mengatakan, “Kalian ini sudah dewasa. Kalian bisa menentukan sendiri mau datang dan pergi jam berapa.” Dengan kata lain, suka-suka kalian. Saya tidak bisa membayangkan kalau hal seperti ini diterapkan di Indonesia. Langsung kacau pasti kelasnya, hehee. Tapi kedewasaan inilah yang dituntut di sini.
Saya juga sekarang sedang menyusun thesis dan pembimbing saya sangat memberi kebebasan dan malah bisa dikatakan cuek. Berbeda dengan ketika saya menyusun skripsi S1 dan sepertinya satu fakultas mengejar-ngejar saya untuk memastikan saya bekerja. Kemandirian ini enak, tapi kalau tidak siap bisa-bisa kita jadi tidak bekerja. Karena itu yang menurut saya harus dipersiapkan adalah kemampuan planning dan time management. Kita harus melakukan dan merencanakan semua sendiri jadi harus membiasakan diri dengan itu.
Apa saja yang wajib dibawa sebelum berangkat ke Finlandia? Adakah barang-barang yang sebaiknya malah tidak perlu dibawa?
Orang banyak mengenal Finlandia sebagai negara yang dingin, jadi kalau ke sini akan membawa banyak pakaian winter. Tapi kalau menurut saya, lebih baik pakaian musim dingin dibeli di sini saja karena belum tentu yang dibeli di Indonesia cukup untuk cuaca musim dingin yang bisa mencapai -20 derajat Celcius (bahkan lebih kalau tinggalnya di utara). Apalagi kalau datangnya musim panas lebih baik nanti saja membelinya. Tenang, kedengarannya -20 derajat itu dingin (memang benar sih), tapi dengan pakaian yang tepat, everything will be fine. Daripada memenuhi koper dengan jaket, lebih baik membawa makanan/cemilan/bumbu Indonesia favorit, karena di sini tidak banyak toko yang menjual produk-produk Indonesia. Ada, tapi pilihannya tidak sebanyak di sana.
Apakah ada hal-hal tentang Finlandia yang selama ini salah dipersepsikan oleh masyarakat Indonesia?
Banyak orang yang mengatakan Finlandia adalah negara yang mahal. Memang betul jika dibandingkan dengan negara Eropa lainnya, Finlandia tergolong mahal. Tapi, itu semua tentunya tergantung dengan gaya hidup. Kalau setiap hari kita makan di restoran, dan malamnya melanjutkan dengan party-party, ya sudah pasti dompet akan menipis.
Enaknya di Finlandia, ada banyak diskon yang diberikan untuk pelajar: transportasi diskon 50%, tempat tinggal yang dikhususkan untuk pelajar (dengan harga pelajar juga), harga khusus ketika makan di kampus, dan masih banyak lagi. Belum lagi kuliahnya yang gratis, jadi kalau dihitung-hitung biaya menjadi pelajar di sini lebih murah. Ditambah lagi pelajar diperbolehkan untuk bekerja, jadi bisa menambah pemasukan.
Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di sana?
Tips dari saya: pergunakanlah musim panas untuk bekerja! Musim panas itu waktu yang sannggat pas untuk mencari pemasukan tambahan, soalnya biasanya aka nada banyak lowongan untuk summer job. Daripada hanya mengangggur 3 bulan waktu liburan, lebih baik kerja. Tapi, tidak harus menunggu musim panas juga kalau untuk bekerja. Ada banyak juga mahasiswa yang bekerja part-time sambil kuliah. Karena jadwal kuliah di sini kita sendiri yang mengatur, jadi bisa disesuaikan dengan jadwal kerjanya. Kebanyakan dari teman-teman di sini bekerja part-time di restoran dan toko.
Di manakah kira-kira pilihan jenis tempat tinggal terbaik menurut Aloina? Apakah di apartemen, atau lainnya?
Untuk mahasiswa, menurut saya lebih baik tinggal di apartemen pelajar. Apartemen ini bisa didapat melalui organisasi yang memang bergerak di bidang student housing, seperti HOAS untuk daerah Helsinki. Jadi, caranya kita mendaftar, lalu HOAS akan mencarikan tempat tinggalnya. Tempatnya bisa sendiri atau shared dengan orang lain, tapi lokasinya akan disesuaikan juga dengan tempat kuliah kita. Jadi, kalau kuliah di Helsinki, nanti akan dicarikan tempat tinggal yang di Helsinki juga. Harganya juga tergolong lebih murah dibandingkan apartemen yang non-pelajar. Tapi, bagian yang tidak enaknya adalah waiting list yang lumayan lama, tergantung kita mendaftarnya kapan. Di tahun ajaran baru biasanya lebih lama.
Ketika kangen dengan Indonesia, entah itu makanannya, orang-orangnya, apa yang biasa Aloina lakukan?
Kalau makanan, untungnya di rumah hampir selalu makan makanan Indonesia. hehee. Sekarang juga sudah dibuka toko Indonesia di Vantaa (kota tetangga), jadi kalau perlu bahan masakan Indonesia sudah gampang. Kalau restoran Indonesia di Finlandia sayangnya belum ada. Kesempatan paling oke untuk makan masakan Indonesia biasanya di acara-acara KBRI. Acara di KBRI juga menjadi kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang Indonesia lainnya.
Untuk pelajar, di sini ada PPI Finlandia yang anggotanya sangat welcome dan friendly. Kegiatannya juga banyak, jadi bisa sering kumpul-kumpul dengan sesama pelajar Indonesia. PPI Finlandia juga banyak memberikan informasi mengenai studi di Finlandia di website mereka http://ppifinland.blogspot.fi/
Nah, sobat berkuliah.com, itu tadi sebuah cerita yang tentunya mampu membangkitkan motivasi kamu untuk terus belajar dan menggapai cita-cita kuliah di Finlandia. Sahabat kita, Aloina sudah banyak bercerita tentang dunia mahasiswa dan kegiatan kuliahnya di Finlandia. Jika kamu masih merasa kurang dengan informasi ini, maka pantau terus ulasan-ulasan terbaru di berkuliah.com. Salam sukses dan sampai jumpa!
