Meskipun terletak di wilayah benua Amerika bagian utara, Kanada adalah salah satu negara persemakmuran Inggris. Kanada terkenal akan wilaya...
Meskipun terletak di wilayah benua Amerika bagian utara, Kanada adalah salah satu negara persemakmuran Inggris. Kanada terkenal akan wilayahnya yang dingin, dan musim dingin di sana bisa menjadi sangat ganas, di mana suhu di beberapa tempat bisa mencapai -50 derajat Celcius! Sebagai salah satu negara dengan tingkat kemakmuran yang tinggi, Kanada menjadi salah satu negara tujuan kuliah, seperti yang dijalani oleh Annisya.
Annisya Ayu Raditya saat ini sedang menjalani studi di George Brown College, Toronto, Canada. Mahasiswi semester satu ini mengambil bidang fashion untuk studinya. Sudah sekitar 7 bulan lamanya sejak pertama kali ia menginjakkan kaki di Kanada. Annisya lulus kuliah tahun 2009, dan sempat juga berkuliah di Malaysia selama 2 tahun. Karena ayahnya berpindah tugas ke Kanada, jadi mau tidak mau dia juga harus melanjutkan studinya di Kanada. Annisya berkuliah di Kanada dengan biaya sendiri karena menurutnya agak sukar mencari beasiswa di Kanada.
Untuk tempat tinggal, ia menyewa apartemen untuk tempat tinggalnya selama menjalani studi di Kanada. Ia menjadikan apartemen sebagai pilihan, karena alasan keamanan dan kenyamanan. Tinggal di asrama menurutnya akan sering bertemu dengan orang-orang yang benar-benar asing di kehidupannya, termasuk penduduk asli Kanada itu sendiri, yang membuatnya pasti juga akan butuh persiapan khusus untuk dapat menyesuaikan diri dengan hal-hal baru tersebut.
Karakter masyarakat Kanada
Menurut Annisya, penduduk Kanada cukup ramah dan bersahabat, meskipun kepada orang asing sekalipun seperti dirinya, mereka tetap menunjukkan keramah-tamahannya. Memang, ada juga beberapa dari mereka yang kurang ramah, tapi mayoritas dari masyarakat Kanada sangat ramah. Apalagi para pelayan masyarakatnya yang selalu memberikan senyum dan sapa, jadi kita sebagai bagian dari masyarakat akan merasa nyaman tinggal di sana.
Mayoritas penduduk Kanada berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Namun, konon ada juga beberapa daerah di Kanada yang warganya menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa sehari-hari.
Mengenai interaksi di kampus tempat Annisya belajar, dalam bergaul sering ditemukan kelompok-kelompok mahasiswa yang terdiri dari para imigran. Hal yang cukup lumrah seperti juga di negara kita bahwa persamaan-persamaan seperti latar belakang, sering menimbulkan terbentuknya kelompok-kelompok sosial tertentu. Annisya juga harus berbaur dengan berbagai macam orang dari negara asal yang berbeda-beda dan mereka masih membawa kebiasaan dari negaranya masing-masing. Seperti pengalamannya ketika ujian, teman Annisya yang merupakan orang Jepang merasa terkejut, ketika melihat teman sekelasnya mencontek. Saat Annisya bertanya, temannya mengatakan bahwa di Jepang, mencontek merupakan suatu perbuatan yang buruk, dan akan mendapat sanksi yang berat!
Pengalaman-pengalaman unik di Kanada
Menurut Annisya, hal unik yang ia temukan di Kanada, dimana pusat perbelanjaan di sana tutup pukul 5 sore pada hari Sabtu dan Minggu. Hal ini pernah dialami langsung oleh dirinya yang sudah menempuh jarak lumayan jauh dengan berjalan kaki, dan mendapati mall yang jadi tujuannya berbelanja sudah tutup. Begitu juga halnya dengan perayaan hari-hari raya seperti Natal, mengharuskan pusat perbelanjaan di sana untuk tutup lebih awal. Hal ini terjadi supaya para karyawan-karyawan pusat perbelanjaan tersebut juga bisa merayakan akhir pekan seperti penduduk lainnya di Kanada.
Staff pengajar di universitasnya pun dinilai ramah-ramah dan memiliki pribadi yang menyenangkan. Mereka akan memahami, apabila kemampuan bahasa inggris mahasiswa asingnya belum cukup fasih, sebisa mungkin mereka akan mencoba mengerti apa yang kita coba utarakan. Namun, ada juga guru yang diskriminatif kepadanya, misalnya ketika kelas menggambar harus benar-benar sempurna, dan jika terjadi kesalahan sedikit saja akan mendapat penilaian jelek dari guru tersebut. Namun, yang membuat dirinya tidak habis pikir adalah guru tersebut tidak berlaku sama kepada mahasiswa-mahasiswa yang notabene adalah orang setempat. Hikmah yang bisa dirinya peroleh dari pengalamannya ini, menjadikan dirinya untuk lebih berhati-hati dan selalu melakukan yang terbaik dalam setiap pekerjaan.
Bagi kamu yang baru pertama kali ke Kanada, cuaca di sana mungkin akan sedikit membuatmu kaget. Suhu ketika musim dingin di sana bisa sangat ekstrim. Cerita Annnisya ketika merayakan natal di Kanada, listrik di sana terpaksa harus dipadamkan selama 3 hari karena badai salju. Berhubung mayoritas perabot rumah tangga di rumahnya menggunakan listrik termasuk kompor, membuat ia harus rela bepergian di udara yang dingin setiap pagi untuk membeli makanan.
Kehidupan beragama di kanada
Kehidupan beragama di Kanada juga tidak ada masalah meski mayoritas masyarakatnya tidak memeluk agama atau Atheis. Sebagian besar memiliki rasa toleransi yang baik kepada para pemeluk agama, terutama muslim. Namun, masih ada juga yang masih memandang dengan aneh kepada wanita yang berkerudung. Di kampus tempat Annisya belajar, ada juga teman perempuannya yang bercadar, dan ia tetap diterima untuk bersosialisasi dan menjadi bagian pergaulan di kampusnya tanpa mengalami diskriminasi.
Persiapan-persiapan utama berkuliah di Kanada
Persiapan paling utama ketika kamu memutuskan berangkat ke Kanada adalah mental. Mental untuk menjalani kehidupan yang benar-benar baru. Kamu tetap menjadi dirimu sendiri saja, dan tidak perlu ikut-ikutan untuk diterima di pergaulan masyarakat. Hal ini karena orang Kanada kebanyakan adalah orang yang ramah dan bisa menerima diri kamu apa adanya, apapun atau bagaimanapun latar belakangmu. Untuk bahasa, ada baiknya jika kamu persiapkan secara matang sebelum keberangkatan. Meskipun sebenarnya ada kursus bahasa Inggris di Kanada, namun untuk menghemat waktu dan biaya, ada baiknya mempersiapkan ketrampilan berbahasa lebih dini. Tidak kalah penting persiapkan kemungkinan untuk suhu di musim dingin yang sangat ekstrim.
Kesan yang diperoleh dari kehidupan di Kanada
Bisa berkuliah di luar negeri, membuat Annisya merasa beruntung sekali. Banyak hal yang ia pelajari ketika bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang baru. Pikirannya juga menjadi lebih terbuka untuk menerima keragaman masyarakat dari berbagai belahan dunia. Menurutnya, Indonesia sendiri sebenarnya memiliki potensi yang bisa digunakan untuk berkembang lebih baik lagi. Hanya saja, yang harus diperbaiki menurutnya adalah moral dari orang-orang di negeri kita. Seperti yang ia temui di Kanada tentang pola hidup masyarakatnya yang teratur dan tertata, misalnya dalam hal yang sangat sederhana seperti membuang sampah. Sampah yang dibuang tidak boleh seenaknya, namun harus dipisahkan menurut jenisnya. Terakhir, harapannya untuk Indonesia adalah agar masyarakatnya berpikiran lebih terbuka untuk menerima perbedaan yang ada. Jika negara lain bisa, mengapa kita tidak? Perbedaan merupakan sesuatu yang indah, dan mengapa harus memaksakan orang lain untuk berlaku sama dengan kita? Ingat, pendidikan yang kamu dapatkan harus menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Teruslah belajar!