Ketika mendengar Inggris, bila kamu penggemar dunia bola, tentunya akan tertuju pada salah satu liga sepak bola terbaik di dunia, yang di d...
Ketika mendengar Inggris, bila kamu penggemar dunia bola, tentunya akan tertuju pada salah satu liga sepak bola terbaik di dunia, yang di dalamnya dihuni oleh banyak klub terhebat seperti Manchester United, Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan lain-lain. Inggris juga memiliki pemain-pemain terkenal kelas dunia seperti Beckham, Rooney, Gerrard, Lampard, dan tentunya masih banyak lagi. Tapi, stop dulu. Karena kali ini kita tidak akan membahas dunia sepak bola Inggris, melainkan membahas dunia perkuliahan di Inggris yang selalu memberikan cerita dan pengalaman menarik bagi mahasiswanya.
Tim berkuliah.com telah berhasil menginterview salah satu mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Inggris. Siapakah dia? Penasaran? Baiklah, mari kita simak cerita selengkapnya di bawah ini.
1. Halo, Elio! Supaya bisa mengenal lebih dekat, bisakah diceritakan profil diri kamu? Baik nama, kota asal, tempat kuliah dan jurusan yang diambil, dan mengapa memilih Inggris sebagai negara tujuan studi?
Nama lengkap saya Elioenai Sitepu, bisa dipanggil Io. Lahir 19 Desember 1991 di Jakarta, lalu merantau ke Balikpapan dan pernah bercita – cita bisa berkuliah di ITB, dan akhirnya tercapai. Saya mahasiswa Teknik Penerbangan di ITB angkatan 2009. Dan sekarang, saya mengambil MSc Space System Engineering di University of Southampton, UK. Bingung ya, Space System Engineering itu apa? Penjelasan simpelnya itu mirip seperti Aerospace atau Kedirgantaraan, tapi lokasinya berada di atas atmosfer bumi kita. Kalau aerospace dalam hal pesawat, sedangkan saya sendiri begerak dalam bidang satelit-satelit, roket-roket, dan bisa juga untuk mencari alien (cita cita saya lagi nih).
2. Apa yang membuat Elio tertarik kuliah di universitas Southampton?
Nah, awal mulanya adalah bertanya! Tanyalah dosen-dosen kita saat ini, karena mereka banyak sekali pengalamannya! Dulu saya bertanya dengan dosen pembimbing saya selama mengerjakan Tugas Akhir semasa S1, dan selidik demi selidik ternyata dosen-dosen penerbangan banyak juga yang lulusan Inggris. Makin percayalah saya bahwa kuliah di Inggris ini bagus. Bahkan, ada dosen saya yang juga dulunya PhD di University of Southampton. Selain itu, yang membuat saya memilih Inggris adalah dalam hal bahasa. Saya tidak perlu repot-repot untuk berlajar bahasa lokal mereka. Misalnya, kalau kuliahnya di Jerman kan otomatis harus belajar Jerman dulu. Lalu, alasan spesifik berkuliah di University of Southampton adalah jurusan yang saya minati jarang ada di kampus-kampus lain di Inggris. Selain itu, lalu kampus inipun masuk dalam Russell Group (nanti cari sendiri ya, russell group itu apa) dan sudah ada pendahulu saya yang berkuliah di sini.
2. Apakah ada lembaga khusus Inggris di Indonesia yang bisa membantu kita untuk mendaftar kuliah di Inggris?
Oh, tentu ada! Saya sendiripun memakai jasa mereka. Ada IDP, Sun Education dan lainnya. Waktu itu saya via IDP, Bandung. Mereka memberikan jasa konsultasi gratis untuk berkuliah ke UK dan Australia. Mereka membantu mencari universitas, jurusan yang diminati, bahkan bisa membantu mendaftar ke universitas. Lembaga-lembaga tersebut juga bisa membantu kita saat mengurus VISA Student nantinya. Dan saya sangat menyarankan untuk konsultasi dengan mereka.
3. Bagaima kita bisa beradaptasi dengan perbedaan sistem perkuliahan? Apakah ada yang bisa kita persiapkan?
Woow! Ini menarik! Ini yang paling dirasakan oleh saya. KEMANDIRIAN! Mereka sangat mandiri dibandingkan dengan kita. Mereka sangat hobi ke perpustakaan, belajar sendiri, mengerjakan tugas sendiri, dan apa-apa sendiri. Sedangkan kita sangat senang belajar kelompok, mengerjakan tugas bersama, pokoknya semuanya bersama-sama. Awalnya, saya sempat shock, disaat bingung tentang pelajaran, sulit sekali mengajak teman berdiskusi. Mungkin memang di jurusan saya orangnya sedikit dan sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Tapi, akhirnya saya memang harus belajar mandiri dan sudah terbiasa dengan hal tersebut.
Saya tidak begitu tahu dengan kondisi perkuliahan teman-teman di kampus lain apakah sama dengan saya atau tidak. Jadi, bagi teman-teman yang mau ke sini, syaratnya kamu harus MANDIRI! Itu yang harus dipersiapkan dengan baik! Selain itu juga MENTAL! Jangan mau kalah pintar dengan mereka!
4. Bagaimana karakter para dosen dalam menyampaikan mata kuliah, dan bagaimana keterbukaan dosen di luar dunia perkuliahan?
Sekali lagi, sangat berbeda dengan jaman saya ketika kuliah S1 di Indonesia. Mereka rata-rata super terbuka! Di kelas, ketika berbicara dosen sepeti mengobrol dengan mahasiswanya, dan tanya jawab sangatlah aktif! Kamu ingin bertanya tentang apapun pasti diterangkan! Saya sangat dengan hal ini! Di sini dosen bagaikan satu tingkat dengan mahasiswanya. Dosen bisa menadi seperti teman, tapi mahasiswanya pun tetap menghormati dosennya! Sayapun berkomunikasi skype-an, bertanya dengan supervisor saya. Sedangkan di Indonesia, cukup jarang ada dosen seperti itu dan cukup sulit untuk bisa sedekat itu dengan dosen. Sekali lagi, ini yang saya alami di kampus saya, bisa jadi di kampus lain akan berbeda.
5. Adakah saran dari Elio tentang bagaimana memilih daerah dan rumah untuk dijadikan tempat tinggal di sana?
Wah ini menarik, semua ada positif negatifnya tergantung dari kita sendiri. Bisa memilih sewa flat atau rumah pribadi, dan diisi ramai-ramai. Bisa juga memakai hall atau asrama yang disediakan oleh universitas. Hargapun bervariasi, yang pasti carilah tempat yang aman sehingga jika pulang malam tidak berpeluang terjadi hal-hal yang merugikan. Selain itu, carilah tempat yang dekat dengan universitas, jadi tidak perlu naik bus atau kereta. Memang terkadang akomodasi yang dekat dengan kampus lebih mahal. Jika ingin mengetahui informasi lain, kamu bisa menghubungi pihak PPI universitas yang kamu tuju. Mereka biasanya mau membantu melihat-lihat rumah dan memberi masukan-masukan tentang memilih akomodasi.
6. Apakah Elio kuliah menggunakan beasiswa? Jika iya, apa nama program beasiswanya, lalu bagaimana cara applynya?
Wah, saya menggunakan beasiswa BI, dari ‘Bapak Ibu’. Hehe. Ah, sayang sekali saya tidak memakai beasiswa, karena waktu itu saya tidak sempat untuk mengurusi atau apply beasiswa. Waktu senggang antara saya lulus dengan penutupan aplikasi universitas sangat sedikit. Jadi, jika teman-teman ingin mencari beasiswa, usahakan di awal tingkat akhir S1, atau paling tidak 6 atau 7 bulan sebelum masa perkuliahan, kamu sudah mulai mencari-cari info tentang beasiswa dan kampus yang kamu tuju. Selain itu persiapkan juga file-file yang perlu dibawa seperti ijazah, IELTS, dan lainnya.
Sebenarnya ada banyak pilihan beasiswa yang bisa kamu dapatkan, misalnya LPDP atau Dikti. Jika kamu sudah memiliki pengalaman bekerja 2 atau 3 tahun, kamu bisa apply beasiswa dari Inggiris, namanya Chevening. Jika tertarik, kamu bisa browsing info selengkapnya di internet.
7. Pengalaman menarik apa yang tidak pernah bisa dilupakan selama di Inggris?
Pengalaman menarik? Banyak sekali! Di sini saya bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai macam negara dan saling berbagi cerita. Banyak bisa jalan-jalan juga. Saya pernah sempat mengikuti lomba-lomba cover lagu Indonesia ketika ulang tahun radio PPI Dunia, dan ternyata menang! Haha. Kalau bukan di Inggris, mungkin saya tidak akan pernah ikut lomba-lomba seperti itu. Satu hal lainnya yang saya tidak pernah bisa lupakan, perempuan di Inggris itu cantik-cantik sekali, hehe.
8. Bagaimana kegiatan pemuda sebaya mereka di sana? Apa saja yang mereka lakukan ketika di luar jam kuliah, atau ketika waktu kuliah sudah berakhir, atau ketika istirahat?
Ada yang makan es krim, berkumpul, dan bergitar bersama. Dan bakar-bakaran juga seru! Apalagi ketka summer, kegiatan bakar-bakaran bisa hamper setiap minggu, entah itu bakar aya, jagung, apapun yang bisa dimakan. Pernah waktu itu saya dan teman-teman bikin sate sampai jam 2 pagi, dan bikin badan sampai pegal. Yah, demi bakar-bakaran di hari besoknya. Tapi, orang-orang lokal di sini mereka senangnya pergi ke joget-joget dan minum-minum. Kalau saya sendiri tidak kuat mendengar musik seperti itu. Maklum, anak udik, hehe.
9. Apakah Elio aktif di PPI? Jika iya, di manakah letak sekretariatnya? Dan event terbesar apa yang pernah diadakan oleh PPI Inggris?
Kalau di PPI mungkin saya tidak terlalu aktif karena bukan pengurus. Namun, saya hampir selalu mengikuti event yang diadakan oleh PPI UK. Mereka selalu mengadakan banyak acara. Untuk tahun ini ada ISIC, Gala Cultural Night, dan ada juga lomba-lomba lainnya seperti basket, sepak bola atau bulutangkis untuk mengikat persaudaraan antar kota di UK. Kamu bisa lihat http://ppiuk.org/ untuk lebih jelasnya.
Saya pribadi lebih aktif di PPI Southampton itu sendiri, secara tidak sengaja dan sengaja, saya dijadikan ketua PPI Southampton. Acara yang paling saya banggakan adalah kami bisa berbuat sesuatu untuk Indonesia. Kami pernah membuat acara “Love for Indonesia”, sebuah acoustic night show sekaligus presentasi budaya Indonesia yang berkerjasama dengan teman-teman dari Malaysia, Filipina dan AISEC untuk menggalang dana kepada korban Gunung Kelud dan Sinabung waktu lalu. Dana tersebut lalu disalurkan via PPI UK.
Nah, sekalian untuk promosi, jika teman-teman ingin melihat website PPI Southampton, kamu bisa membuka: http://ppisouthampton.org
10. Pertanyaan terakir, nih. Adakah tips spesial dari Elio untuk teman-teman kita yang hendak berkuliah di Inggris? Tentang bagaimana cara survive, menghadapi kuliah, bermasyarakat, dan lain-lain.
1. Jangan sombong-sombong dengan orang Indonesia lainnya! Karena, merekalah yang akan membantu kamu jika ada masalah! Tapi, kamu juga harus bergaul dengan orang lokal supaya makin pintar bahasa Inggrisnya.
2. Siapakan MENTAL!
3. BELAJAR dan BERMAIN! Kalau hanya belajar terus nantinya stress, dan kalau kegiatannya hanya main-main juga nanti akibatnya tidak lulus! Makanya, harus seimbang!
4. Bangun relasi, baik dengan teman satu jurusan ataupun tidak. Pastinya dengan dosen masing masing juga harus akrab.
Nah, demikian tadi cerita dan pengalaman yang menarik dari sahabat kita Elio. Bagaimana? Ada banyak hal menarik yang kamu bisa dapatkan dari ceritanya, bukan? Jika Io telah mengukir banyak pengalaman yang menakjubkan bagi kehidupannya dan berhasil mengejar impiannya, kini giliran kamu untuk mengambil langkah yang sama! Selama masih banyak waktu yang kamu miliki, jangan sia-siakan kesempatan yang ada. Dan jika kamu memiliki mimpi untuk kuliah di negara Inggris, bergegaslah, dan selalu semangat!
Ingin mencari informasi yang lebih banyak mengenai dunia perkuliahan di luar negeri, baik itu Inggris atau negara lainnya? Kamu bisa pantau terus berkuliah.com. Jangan lelah untuk mengejar impianmu, dan teruslah berproses!