Negara Barat biasanya identik dengan keburukan, terlebih lagi mahasiswi yang ada di sana. Banyak hal yang merupakan citra buruk menjadi akt...
Negara Barat biasanya identik dengan keburukan, terlebih lagi mahasiswi yang ada di sana. Banyak hal yang merupakan citra buruk menjadi aktifitas yang dilakukan oleh mahasiswa atau mahasiswi yang berada di sana. Hal ini dapat ditelisik langsung dalam film-film yang bercerita mengenai hal ihwal seputar kehidupan kampus di negara Barat.
Mengenai hal itu, kami telah mengumpulkan beberapa mitos yang populer tentang perkumpulan mahasiswi di negara Barat, dan bantahan atas mitos-mitos tersebut. Untuk itu, penting bagi kamu untuk membaca artikel ini, terutama bagi kamu yang berniat kuliah di di negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat atau Eropa.
1. Tidak ada yang memakai celana panjang untuk menghadiri pesta
Adalah sangat menyenangkan untuk memulai dengan perbincangan mengenai hal ini, karena sebenarnya banyak sekali anak perempuan tidak memakai celana panjang untuk menghadiri acara pesta perkenalan dan pesta mahasiswi. Pernyataan ini serius, karena kamu dapat mengetahuinya hanya dengan mendengarkan tema-tema yang diangkat dalam pesta yang mereka adakan, khususnya tema Jungle (hutan) atau No Clothes (tidak memakai pakaian). Yang perlu kamu ketahui adalah bahwa tema-tema tersebut merupakan tema nyata yang diangkat oleh perkumpulan mahasiswa negara Barat. Kemudian, agar lebih lengkap dan meyakinkan, lihatlah keluar jendela kamu di sekitar 02:00 pagi, maka kamu akan mempercayai hal ini dan barangkali tidak bisa berkata-kata setelah melihatnya.
Pada hakikatnya, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak wanita di negara Barat yang mungkin telah menghilangkan pakaian penutup tubuh mereka sepanjang jalan, dan mereka berjalan pulang hanya dengan memakai yang sangat minim. Akan tetapi, sebenarnya beberapa dari mereka memakai celana panjang, meskipun tidak semua melakukan hal itu. Fenomena seperti ini pada dasarnya benar-benar tidak berbeda dengan Halloween. Oleh sebab itu, mungkin kamu hanya perlu untuk menemukan cara yang paling tepat untuk menghadiri undangan pesta. Semuanya kembali pada diri kamu masing-masing.
2. Rata-Rata IQ (Intelectual Quotient) lebih rendah
Tentu saja ada banyak "perkumpulan mahasiswi bodoh," yang melakukan banyak hal bodoh. Namun di samping itu, sebenarnya ada pula banyak perkumpulan biasa juga yang melakukan hal-hal bodoh juga. Maka, adanya tindakan-tindakan bodoh adalah suatu hal yang biasa dilakukan oleh suatu perkumpulan. Jadi, kamu jangmempersepsikan perkumpulan mahasiswi sebagai perkumpulan bodoh yang hanya melakukan aksi-aksi bodoh.
Perkumpulan-perkumpulan mahasiswi tersebut mungkin mengejutkan kamu dengan cara-cara yang ternyata rasanya membuat publik tertipu. Barangkali juga kamu akan terkejut dengan apa yang mereka pelajari di perguruan tinggi. Misalnya, di negara Yunani yang benar-benar harus memiliki IPK minimal untuk tetap menjadi anggota aktif. Adapun besaran nilai IPK bukan 2.0 seperti kebanyakan atlet, akan tetapi lebih besar daripada itu. Sebagian besar organisasi membutuhkan setidaknya nilai IPK 2.75. Hal ini menunjukkan bahwa perkumpulan mahasiswi bukanlah perkumpulan orang-orang bodoh.
Tapi tunggu dulu, masih ada lagi! Perkumpulan mahasiswi ternyata dapat membuat keputusan suatu politik besar. Mereka tahu bahwa mereka dapat memanfaatkan “Alpha-Pi” mereka, yaitu suatu alat Kepresidenan untuk posisi politik di kemudian hari atau daftar itu sebagai sebuah "pengalaman" untuk menempatkannya pada aplikasi sekolah hukum mereka.
Pada tataran faktanya, dua dari tiga perempuan hakim agung saat ini adalah anggota perkumpulan mahasiswi. Di samping itu, perlu kamu tahu juga bahwa senator perempuan pertama dan astronot perempuan pertama adalah orang Yunani. Oleh karenanya, tidak layak dikatakan bodoh semuanya.
3. Mereka membayar untuk mendapatkan teman
Apakah kamu mau membayar untuk memperoleh teman? Dalam hal ini, kamu mungkin berpendapat bahwa kamu tidak menghadiri kuliah untuk mendapatkan teman, tetapi kamu melakukannya untuk mendapatkan pendidikan.
Setiap mahasiswa akan berpendapat bahwa mendapatkan teman adalah hal terbaik yang mutlak sebagai pengalaman kuliah kamu. Orang tuamu membayar untuk kamu agar bisa bermain sepak bola di sekolah dasar, dan kamu akhiri dengan bermain-main bersama teman-teman kamu. Bahkan, banyak dari kamu mungkin hanya menikmati suatu praktek dan permainan karena faktor teman-teman.
Hal yang sama berlaku untuk perkumpulan mahasiswi. Mereka memang membayar untuk keanggotaan dalam sebuah organisasi, tapi teman-teman yang didapatkan adalah bagian terbaik dari keanggotaan itu. Uang pembayaran yang diberikan seyogyanya bukan untuk menggaet teman, tetapi sebagai uang pendaftaran organisasi, yang lumrah dalam suatu organisasi manapun.
Tentu saja, mereka mungkin bergabung dengan sebuah organisasi dengan gadis-gadis yang lebih seperti mereka dalam aspek penampilan, pergaulan bebas, kepentingan, dan hal-hal lain sebagainya. Namun rasanya hal itu adalah wajar-wajar saja mengingat semua orang akan lebih suka berinteraksi dengan orang yang sesuai dengan karakter pribadinya. Misalnya saja, apakah kamu mau bergabung dengan tim sepak bola yang tidak berdasarkan tingkat keahlian kamu? Tentu saja tidak, bukan?
4. Tidak ada yang dapat bergaul dengan baik
Jika kamu pernah menonton serial TV pendek dari negara Yunani, maka kamu akan menjadi sangat bingung mengapa ada orang yang bergabung dengan perkumpulan mahasiswi, atau membayar sejumlah uang untuk memperoleh teman di dalamnya. Lepas dari kamu percaya pada hal ini atau tidak, sebenarnya banyak gadis di perkumpulan mahasiswi benar-benar bergaul dengan baik.
Tentu akan ada perebutan kekuasaan, kecurangan dan daya tarik lawan jenis di sekitarnya dan hal-hal yang semacamnya. Namun, adalah suatu kebenaran bahwa umumnya tidak semua tidur dengan pacar perkumpulan mahasiswi adikmu. Dan kamu jarang bermusuhan dengan pemimpin perkumpulan mahasiswi itu. Oke, ketika kamu mendapatkan bahwa banyak gadis bersama-sama di satu tempat, pasti ada beberapa ketegangan, terutama jika semua orang mendapat siklus yang sama dan mencoba untuk menyerang “freezer” untuk mendapatkan “es krim” pada saat yang sama.
Namun, sebagian besar saudari perkumpulan mahasiswi akan memberitahu kamu bahwa mereka benar-benar merasakan bentuk persahabatan dengan anggota lain, dan bahwa mereka benar-benar seperti orang kebanyakan. Tidak ada cara nyata untuk mengetahui bagaimana asli mereka, tapi, maksud saya, mereka akan mengatakannya.
5. Mereka hanya Bisa merencanakan sesuatu yang bermakna
Mereka mungkin memberitahu kamu untuk berpakaian dengan cara tertentu, bertindak dengan cara tertentu, atau melakukan hal-hal tertentu, tapi itu tidak lantas membuat mereka berarti. Tentu saja, beberapa dari mereka akan mabuk-mabukkan, atau menempatkan takut pada Tuhan dalam diri kamu dalam aktivitas perpeloncoan, tapi yang perlu kamu tahu bahwa mereka hanya melakukan pekerjaan mereka saja.
Beberapa hal seperti ketika pelatih fisik kamu memberitahu bahwa kamu hanyalah orang lemah yang tiada berdaya, atau petugas Korps Marinir memanggilmu sebagai orang yang cengeng, Menindaki hal itu, tentunya kamu akan berusaha berontak dan mengekspresikan ide-idemu dengan penuh makna. Untuk itu, jangan takut bergabung dengan perkumpulan mahasiswi ketika kamu sudah berada di negara-negara Barat.