Belgia? Apa yang kamu pikirkan tentang negara ini? Atau, pernahkah kamu memiliki impian untuk kuliah di negara ini? Wow… jika kamu memiliki ...
Belgia? Apa yang kamu pikirkan tentang negara ini? Atau, pernahkah kamu memiliki impian untuk kuliah di negara ini? Wow… jika kamu memiliki niat untuk kuliah di Belgia, maka segeralah untuk mencari jalan ke sana! Sekilas saja, Belgia adalah salah satu negara yang terletak di bagian barat benua Eropa. Negara ini termasuk sebagai salah satu negara pendiri Uni Eropa. Setelah mendapatkan kemerdekaannya, Belgia menjadi salah satu negara yang ikut berpartisipasi aktif dalam Revolusi Industri.
Oke, kali ini tim berkuliah.com akan menampilkan hasil interview dari salah satu mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Belgia. Ingin tahu cerita selengkapnya? Simak artikel di bawah ini!
Halo! Biar bisa lebih mengenal, bisakah diceritakan tentang profil diri kamu? Lalu, apa yang membuat kamu memilih Belgia sebagai tujuan studi?
Nama saya Steffi Melinda. Berasal dari Jakarta, dan di Belgia sendiri saya saat ini berkuliah di Universite Libre de Bruxelles, Jurusan Information Technology for Business Intelligence. Alasan saya memilih kuliah di Belgia karena bagian dari program studi beasiswa ini mewajibkan untuk kuliah di Belgia. Tapi, saya sendiri memang tertarik untuk kuliah di Eropa, karena punya beragam karakter.
Lalu, bagaimana cara mendaftar ke universitas di Belgia, apakah kita bisa melakukan semua proses pendaftarannya sendiri?
Saya dulu apply beasiswa dulu, yaitu ‘Erasmus Mundus’. Beasiswa ini berasal dari pemerintah Uni Eropa. Ada beragam jurusan, dan masing-masing jurusan mempunyai konsorsium yang berbeda. Nah, kalau keterima beasiswa, konsorsium akan membantu mendaftarkan ke universitas tersebut.
Berkenaan dengan beasiswa Erasmus Mundus’ yang kamu dapatkan, bagaimana sifat pembiayaannya serta cara applynya sesuai dengan pengalaman kamu?
Semua biaya hidup dan biaya studi dari program beasiswa tersebut ditanggung oleh pihak Erasmus Mundus. Tidak ada ikatan kerja atau apapun setelah lulus. Cara applynya, kamu cukup membuka website utama Erasmus Mundus, kemudian nanti dari sana akan ada banyak pilihan jurusan. Masing-masing jurusan mempunyai criteria atau persyaratan, yang cara apply dan deadline yg berbeda. Secara garis besar biasanya dibutuhkan ijazah dan transkrip nilai, motivation letter, surat rekomendasi dan nilai tes TOEFL/IELTS. Tapi, tidak menutup kemungkinan ada syarat lain yg spesifik untuk jurusan tertentu.
Bagaimana dengan sistem perkuliahan yang ada di sana? Apakah ada perbedaan dengan Indonesia? Mulai dari absensi, pakaian yang digunakan, cara diskusi, tugas, atau lainnya?
Berkenaan dengan sistem perkuliahan, sejauh ini yang terlihat adalah mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri. Kalau di Indonesia, masih banyak sekali mahasiswa yang pasif di kelas, sehingga dosen mau tidak mau 'menyuapi' mereka dengan bahan-bahan pelajaran. Sedangkan di sini, dosen hanya memberikan gambaran utama, tapi mahasiswa harus secara proaktif mencari tahu lebih lanjut. Selain itu, mahasiswa di sini lebih berani bertanya dan menjawab dengan lantang, tidak takut salah, karena memang begitu proses belajar, akan ada salahnya, tapi nanti jadi ingat akan kesalahan dan tidak mengulangi lagi. Untuk cara absensi tidak terlalu berbeda dengan di Indonesia.
Berapa lama waktu minimal yang dibutuhkan untuk persiapan kuliah di Belgia? Mulai dari pendaftaran beasiswa sampai persiapan bahasa, dan lainnya?
Karena program studi saya disajikan dalam bahasa Inggris, yang perlu saya siapkan adalah tes TOEFL dan aplikasi beasiswanya. Untuk beasiswa yang saya ikuti, dulu aplikasi sekitar bulan Desember dan pengumuman sekitar bulan Maret. Untuk bahasa di sini, lebih umum menggunakan bahasa Perancis. Tentunya butuh persiapan lebih lama kalau kuliah dengan bahasa pengantar lokal.
Bagaimana cara memilih tempat tinggal untuk mahasiswa baru? Apakah ada tipsnya? Dan apa yang sebaiknya dipilih? Apakah asrama, flat, sewa rumah, apartemen, atau yang lain?
Untuk mahasiswa baru, karena ada di lingkungan baru, saran saya usahakan apartemen atau asrama dulu, supaya bisa beradaptasi dengan lingkungan sendiri-sendiri, karena hidup di sini harus lebih mandiri. Kalau punya kenalan, lebih nyaman beradaptasi di homestay, atau kost di rumah penduduk lokal. Tapi hati-hati dalam memilih lokasi, karena ada beberapa wilayah yang kurang aman.
Bagaimana kesan pertama kamu saat tiba di Belgia?
Belgia lumayan indah, bangunan tua masih terawat dan masyarakatnya sangat menghargai seni dan budaya. Di sini ada banyak museum.
Bagaimana dengan karakter dari teman-teman dan dosen disana saat di dalam dan diluar kelas? Apa bahasa keseharian yang digunakan di sana?
Untuk Belgia sendiri, bahasa nasionalnya ada 3, yaitu Belanda, Perancis dan Jerman. Karena saya berada di Brussels, masyarakat sini lebih umum pakai bahasa Perancis. Sedikit banyak harus bisa menyapa orang dalam bahasa Perancis. Untuk perkuliahan, teman-teman saya juga dari mancanegara, sehingga dosenpun menggunakan bahasa Inggris.
Apakah selama dalam 2 minggu ini Steffi sudah merasakan Culture Shock di sana? Jika iya, bagaimana kemudian cara kamu mengatasinya?
Culture shock sih iya. Pastinya, orang di sini lebih disiplin, mandiri dan cenderung agak individualis. Yang pertama-tama dirasakan mungkin hidup sendiri di negeri yang bahasanya asing itu harus bisa kuat mental dan terus positive thinking. Cara mengatasinya, komunikasi dengan teman-teman. Cari teman-teman baru seperti mahasiswa lokal, pelajari budaya mereka dan harus terbuka (open minded).
Apakah ada penyambutan khusus untuk mahasiswa baru di sana? Jika iya, seperti apakah itu?
Penyambutannya cukup formal, di ruangan auditorium, diberikan informasi tentang kampus, cara belajar, dan lain-lain. Selain itu, ada juga bazar dari klub-klub mahasiswa yg ada. Jadi, kita juga bisa mengenal kegiatan-kegiatan apa saja yang ada di kampus dan bisa ikut serta kalau tertarik.
Apakah ada tips bagi mahasiswa Indonesia yang sudah mau berangkat ke Belgia ? Apa saja persiapan terakhir yang perlu mereka lakukan? Atau saat tiba pertama kali di Belgia, apa saja yang perlu mereka perhatikan?
Mungkin lebih ke arah barang bawaan, jangan terlalu banyak bawa barang, karena di sini umumnya bangunan tidak ada lift. Kalau bisa, bawaan dengan backpack, dan minimalisir koper yang terlalu berat. Selain itu, bawa sedikit koin/uang kecil, sehingga bisa beli tiket bus/kereta dengan mudah. Biasakan jalan kaki, karena di sini, umumnya orang-orang jalan kaki kalau lumayan dekat.
Nah, itu tadi sobat berkuliah.com, sebuah cerita dari sahabat kita Steffi yang sudah lebih dulu berkuliah di Belgia. Kamu ingin mengikuti jejaknya? Jika iya, segeralah mencari informasi terkini yang update. Pantau terus ya, berkuliah.com. Salam sukses dan sampai jumpa!
Oke, kali ini tim berkuliah.com akan menampilkan hasil interview dari salah satu mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Belgia. Ingin tahu cerita selengkapnya? Simak artikel di bawah ini!
Halo! Biar bisa lebih mengenal, bisakah diceritakan tentang profil diri kamu? Lalu, apa yang membuat kamu memilih Belgia sebagai tujuan studi?
Nama saya Steffi Melinda. Berasal dari Jakarta, dan di Belgia sendiri saya saat ini berkuliah di Universite Libre de Bruxelles, Jurusan Information Technology for Business Intelligence. Alasan saya memilih kuliah di Belgia karena bagian dari program studi beasiswa ini mewajibkan untuk kuliah di Belgia. Tapi, saya sendiri memang tertarik untuk kuliah di Eropa, karena punya beragam karakter.
Lalu, bagaimana cara mendaftar ke universitas di Belgia, apakah kita bisa melakukan semua proses pendaftarannya sendiri?
Saya dulu apply beasiswa dulu, yaitu ‘Erasmus Mundus’. Beasiswa ini berasal dari pemerintah Uni Eropa. Ada beragam jurusan, dan masing-masing jurusan mempunyai konsorsium yang berbeda. Nah, kalau keterima beasiswa, konsorsium akan membantu mendaftarkan ke universitas tersebut.
Berkenaan dengan beasiswa Erasmus Mundus’ yang kamu dapatkan, bagaimana sifat pembiayaannya serta cara applynya sesuai dengan pengalaman kamu?
Semua biaya hidup dan biaya studi dari program beasiswa tersebut ditanggung oleh pihak Erasmus Mundus. Tidak ada ikatan kerja atau apapun setelah lulus. Cara applynya, kamu cukup membuka website utama Erasmus Mundus, kemudian nanti dari sana akan ada banyak pilihan jurusan. Masing-masing jurusan mempunyai criteria atau persyaratan, yang cara apply dan deadline yg berbeda. Secara garis besar biasanya dibutuhkan ijazah dan transkrip nilai, motivation letter, surat rekomendasi dan nilai tes TOEFL/IELTS. Tapi, tidak menutup kemungkinan ada syarat lain yg spesifik untuk jurusan tertentu.
Bagaimana dengan sistem perkuliahan yang ada di sana? Apakah ada perbedaan dengan Indonesia? Mulai dari absensi, pakaian yang digunakan, cara diskusi, tugas, atau lainnya?
Berkenaan dengan sistem perkuliahan, sejauh ini yang terlihat adalah mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri. Kalau di Indonesia, masih banyak sekali mahasiswa yang pasif di kelas, sehingga dosen mau tidak mau 'menyuapi' mereka dengan bahan-bahan pelajaran. Sedangkan di sini, dosen hanya memberikan gambaran utama, tapi mahasiswa harus secara proaktif mencari tahu lebih lanjut. Selain itu, mahasiswa di sini lebih berani bertanya dan menjawab dengan lantang, tidak takut salah, karena memang begitu proses belajar, akan ada salahnya, tapi nanti jadi ingat akan kesalahan dan tidak mengulangi lagi. Untuk cara absensi tidak terlalu berbeda dengan di Indonesia.
Berapa lama waktu minimal yang dibutuhkan untuk persiapan kuliah di Belgia? Mulai dari pendaftaran beasiswa sampai persiapan bahasa, dan lainnya?
Karena program studi saya disajikan dalam bahasa Inggris, yang perlu saya siapkan adalah tes TOEFL dan aplikasi beasiswanya. Untuk beasiswa yang saya ikuti, dulu aplikasi sekitar bulan Desember dan pengumuman sekitar bulan Maret. Untuk bahasa di sini, lebih umum menggunakan bahasa Perancis. Tentunya butuh persiapan lebih lama kalau kuliah dengan bahasa pengantar lokal.
Bagaimana cara memilih tempat tinggal untuk mahasiswa baru? Apakah ada tipsnya? Dan apa yang sebaiknya dipilih? Apakah asrama, flat, sewa rumah, apartemen, atau yang lain?
Untuk mahasiswa baru, karena ada di lingkungan baru, saran saya usahakan apartemen atau asrama dulu, supaya bisa beradaptasi dengan lingkungan sendiri-sendiri, karena hidup di sini harus lebih mandiri. Kalau punya kenalan, lebih nyaman beradaptasi di homestay, atau kost di rumah penduduk lokal. Tapi hati-hati dalam memilih lokasi, karena ada beberapa wilayah yang kurang aman.
Bagaimana kesan pertama kamu saat tiba di Belgia?
Belgia lumayan indah, bangunan tua masih terawat dan masyarakatnya sangat menghargai seni dan budaya. Di sini ada banyak museum.
Bagaimana dengan karakter dari teman-teman dan dosen disana saat di dalam dan diluar kelas? Apa bahasa keseharian yang digunakan di sana?
Untuk Belgia sendiri, bahasa nasionalnya ada 3, yaitu Belanda, Perancis dan Jerman. Karena saya berada di Brussels, masyarakat sini lebih umum pakai bahasa Perancis. Sedikit banyak harus bisa menyapa orang dalam bahasa Perancis. Untuk perkuliahan, teman-teman saya juga dari mancanegara, sehingga dosenpun menggunakan bahasa Inggris.
Apakah selama dalam 2 minggu ini Steffi sudah merasakan Culture Shock di sana? Jika iya, bagaimana kemudian cara kamu mengatasinya?
Culture shock sih iya. Pastinya, orang di sini lebih disiplin, mandiri dan cenderung agak individualis. Yang pertama-tama dirasakan mungkin hidup sendiri di negeri yang bahasanya asing itu harus bisa kuat mental dan terus positive thinking. Cara mengatasinya, komunikasi dengan teman-teman. Cari teman-teman baru seperti mahasiswa lokal, pelajari budaya mereka dan harus terbuka (open minded).
Apakah ada penyambutan khusus untuk mahasiswa baru di sana? Jika iya, seperti apakah itu?
Penyambutannya cukup formal, di ruangan auditorium, diberikan informasi tentang kampus, cara belajar, dan lain-lain. Selain itu, ada juga bazar dari klub-klub mahasiswa yg ada. Jadi, kita juga bisa mengenal kegiatan-kegiatan apa saja yang ada di kampus dan bisa ikut serta kalau tertarik.
Apakah ada tips bagi mahasiswa Indonesia yang sudah mau berangkat ke Belgia ? Apa saja persiapan terakhir yang perlu mereka lakukan? Atau saat tiba pertama kali di Belgia, apa saja yang perlu mereka perhatikan?
Mungkin lebih ke arah barang bawaan, jangan terlalu banyak bawa barang, karena di sini umumnya bangunan tidak ada lift. Kalau bisa, bawaan dengan backpack, dan minimalisir koper yang terlalu berat. Selain itu, bawa sedikit koin/uang kecil, sehingga bisa beli tiket bus/kereta dengan mudah. Biasakan jalan kaki, karena di sini, umumnya orang-orang jalan kaki kalau lumayan dekat.
Nah, itu tadi sobat berkuliah.com, sebuah cerita dari sahabat kita Steffi yang sudah lebih dulu berkuliah di Belgia. Kamu ingin mengikuti jejaknya? Jika iya, segeralah mencari informasi terkini yang update. Pantau terus ya, berkuliah.com. Salam sukses dan sampai jumpa!