Selepas menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa harus melanjutkan ke jenjang selanjutnya, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA). Pad...
Selepas menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa harus melanjutkan ke jenjang selanjutnya, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada saat ini siswa akan mengalami kebingungan dalam memilih Sekolah Menengah yang paling tepat untuknya. Dalam hal ini orang tua memiliki peran penting untuk mengarahkan anak dalam menentukan pilihan terbaik.
Saat ini, ada berbagai macam Sekolah Menengah yang disediakaan oleh penyelenggara pendidikan. Ada Sekolah Menegah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Farmasi (SMF), Sekolah Menengah Teknik Industri (SMTI), dan bahkan ada Sekolah Menengah yang berbasis pondok. Pilihan yang banyak tersebut pasti akan menimbulkan dilema bagi para siswa dan orang tua. Dengan begitu, siswa dan orang tua harus memperhatikan hal-hal di bawah ini sebelum memutuskan tenpat belajar.
Minat dan bakat anak
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah minat dan bakat anak. Anak harus menyadari di mana bakatnya. Selain itu, orang tua juga harus memberikan arahan dan dukungan kepada anaknya. Anak juga harus mempertimbangkan cita-citanya di masa depan.
Jika anak memiliki cita-cita ingin menjadi dokter, sebaiknya anak melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Jika anak ingin menjadi seorang apoteker, sebaiknya anak melanjutkan ke Sekolah Menengah Farmasi (SMF) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan mengambil jurusan Farmasi. Jika anak tertarik dengan dunia industri, sebaiknya anak sekolah di Sekolah Menengah Teknik Industri (SMTI), dan lain sebagainya. Dengan cara seperti ini, anak akan semakin terarah untuk mewujudkan cita-citanya dan mereka dapat mendalami apa yang mereka minati.
Akan melanjutkan kuliah atau tidak
Ada beberapa orang tua yang tidak mampu untuk membiayai biaya pendidikan di perguruan tinggi. Untuk itu, orang tua seharusnya mengkomunikasikannya dengan anak sejak dini, sehingga anak bisa menyadari keadaan orang tua dan memutuskan untuk sekolah di sekolah menengah atas yang menyediakan lowongan pekerjaan bagi para lulusannya.
Beberapa sekolah Menengah, seperti SMK, SMF, SMTI, mereka menyediakan bursa kerja bagi lulusannya. Mereka telah mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan atau instansi yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Untuk itu, hal ini dapat menjadi pertimbangan sebelum siswa menentukan sekolah tempat mereka belajar.
Ketersediaan bursa kerja
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, ketersediaan bursa kerja dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan tempat sekolah. Bagi siswa yang tidak ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, mereka harus mendapatkan pekerjaan selepas lulus Sekolah Menengah. Untuk itu, sekolah di sekolah yang sudah menyediakan bursa kerja bagi lulusannya akan sangat membantunya untuk segera mendapatkan pekerjaan yang layak seusai kuliah.
Tidak jarang lulusan sekolah menengah dapat bekerja di sebuah perusahaan yang memberikannya gaji besar dan melebihi mereka yang lulusan perguruan tinggi. Tidak jarang juga lulusan Sekolah Menengah yang memiliki jabatan lebih tinggi daripada mereka yang lulusan perguruan tinggi.
Ketertarikan anak pada dunia kerja
Orang tua juga harus memahami ketertarikan anak pada dunia kerja, apakah mereka tertarik di dunia pendidikan, di dunia perindustrian, dan lain sebagainya. Dengan mengetahui hal ini orang tua bisa mengarahkan sejak dini di mana mereka seharusnya melanjutkan Sekolah Menengah. Siswa harus menggabungkan minat dan bakatnya dengan ketertarikannya pada dunia kerja, sehingga pada saatnya nanti anak dapat menjadi apa yang mereka cita-citakan, misalnya dokter, guru otomotif, guru matematika, guru akuntansi, dan lain sebagainya.
Saat ini, ada berbagai macam Sekolah Menengah yang disediakaan oleh penyelenggara pendidikan. Ada Sekolah Menegah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Farmasi (SMF), Sekolah Menengah Teknik Industri (SMTI), dan bahkan ada Sekolah Menengah yang berbasis pondok. Pilihan yang banyak tersebut pasti akan menimbulkan dilema bagi para siswa dan orang tua. Dengan begitu, siswa dan orang tua harus memperhatikan hal-hal di bawah ini sebelum memutuskan tenpat belajar.
Minat dan bakat anak
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah minat dan bakat anak. Anak harus menyadari di mana bakatnya. Selain itu, orang tua juga harus memberikan arahan dan dukungan kepada anaknya. Anak juga harus mempertimbangkan cita-citanya di masa depan.
Jika anak memiliki cita-cita ingin menjadi dokter, sebaiknya anak melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Jika anak ingin menjadi seorang apoteker, sebaiknya anak melanjutkan ke Sekolah Menengah Farmasi (SMF) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan mengambil jurusan Farmasi. Jika anak tertarik dengan dunia industri, sebaiknya anak sekolah di Sekolah Menengah Teknik Industri (SMTI), dan lain sebagainya. Dengan cara seperti ini, anak akan semakin terarah untuk mewujudkan cita-citanya dan mereka dapat mendalami apa yang mereka minati.
Akan melanjutkan kuliah atau tidak
Ada beberapa orang tua yang tidak mampu untuk membiayai biaya pendidikan di perguruan tinggi. Untuk itu, orang tua seharusnya mengkomunikasikannya dengan anak sejak dini, sehingga anak bisa menyadari keadaan orang tua dan memutuskan untuk sekolah di sekolah menengah atas yang menyediakan lowongan pekerjaan bagi para lulusannya.
Beberapa sekolah Menengah, seperti SMK, SMF, SMTI, mereka menyediakan bursa kerja bagi lulusannya. Mereka telah mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan atau instansi yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Untuk itu, hal ini dapat menjadi pertimbangan sebelum siswa menentukan sekolah tempat mereka belajar.
Ketersediaan bursa kerja
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, ketersediaan bursa kerja dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan tempat sekolah. Bagi siswa yang tidak ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, mereka harus mendapatkan pekerjaan selepas lulus Sekolah Menengah. Untuk itu, sekolah di sekolah yang sudah menyediakan bursa kerja bagi lulusannya akan sangat membantunya untuk segera mendapatkan pekerjaan yang layak seusai kuliah.
Tidak jarang lulusan sekolah menengah dapat bekerja di sebuah perusahaan yang memberikannya gaji besar dan melebihi mereka yang lulusan perguruan tinggi. Tidak jarang juga lulusan Sekolah Menengah yang memiliki jabatan lebih tinggi daripada mereka yang lulusan perguruan tinggi.
Ketertarikan anak pada dunia kerja
Orang tua juga harus memahami ketertarikan anak pada dunia kerja, apakah mereka tertarik di dunia pendidikan, di dunia perindustrian, dan lain sebagainya. Dengan mengetahui hal ini orang tua bisa mengarahkan sejak dini di mana mereka seharusnya melanjutkan Sekolah Menengah. Siswa harus menggabungkan minat dan bakatnya dengan ketertarikannya pada dunia kerja, sehingga pada saatnya nanti anak dapat menjadi apa yang mereka cita-citakan, misalnya dokter, guru otomotif, guru matematika, guru akuntansi, dan lain sebagainya.