Negeri Tembok Raksasa, itulah julukan untuk negara ini. Untuk kamu yang tertarik menjadikan China sebagai tujuan studi, ada baiknya menyima...
Negeri Tembok Raksasa, itulah julukan untuk negara ini. Untuk kamu yang tertarik menjadikan China sebagai tujuan studi, ada baiknya menyimak sepenggal kisah dari Danny Wahyudi, seorang mahasiswa semester 6 program S1 Marketing di Xi’an Jiaotong-Liverpool University berikut ini.
Sistem Pendidikan Di China
Sistem pendidikan di China tidak jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia. Namun, ada nilai plusnya yang kita dapatkan dengan belajar di China, yaitu kita sekaligus bisa belajar tentang bahasa, kebudayaan dan hal-hal baru yang tidak ada di Indonesia. Profesi guru di China juga lebih dihargai. Murid-murid tertib mendengar dan mencatat apa yang diajarkan guru. Orang-orang China sejak kecil sudah diajarkan bahwa guru juga adalah orang tua mereka.
Dari segi kurikulum di sekolah tempat Danny belajar sistemnya ‘berkiblat’ dari Inggris. Model belajar di China lebih mengedepankan teori dan penelitian, beda dengan di Indonesia yang lebih cenderung kepada teori-teori.
Biaya kuliah di China dan kebiasaan masyarakatnya
Biaya kuliah mayoritas universitas di China hampir sama dengan biaya kuliah di universitas swasta di Indonesia. Namun, karena Danny berkuliah di universitas internasional, maka biaya yang dikeluarkan tentu lebih besar. Kota tempat tinggal Danny relatif terjangkau biaya hidupnya bila dibandingkan dengan kota besar lain seperti Shanghai dan Guangzhou. Sebagai perbandingan biaya hidup Danny di Suchou sedikit lebih murah dibandingkan biaya hidup adiknya yang kini tinggal di Jakarta.
Dari segi sosial, orang-orang di China cenderung individualis. Sebagai contoh, ketika terjadi tabrakan di Indonesia orang-orang pasti akan saling membantu. Di China tidaklah seperti itu. Kemudian, jangan heran jika terkadang nada bicara orang-orang China tinggi ketika sedang bercakap-cakap. Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan di sana, jadi kamu tidak perlu khawatir. Pertama kali Danny berangkat ke China, ia mengaku belum banyak belajar bahasa Mandarin. Baru kemudian ketika sudah memulai perkuliahan, dan di kampus terdapat pelajaran bahasa Mandarin, ia lalu mulai memperdalam bahasa Mandarin.
Makanan favorit Danny selama di China adalah Ayam Kungpow. Karena di samping harganya murah, namun rasanya juga tidak kalah enak. Dan biasanya, ayam kungpow memang menjadi makanan favorit mayoritas mahasiswa di China.
Kesan selama berkuliah di China
Danny banyak belajar dari masyarakat China yang tekun dan pekerja keras. Di kehidupan kampus, teman-temannya yang merupakan mahasiswa asli China menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar sungguh-sungguh. Bagi mereka, waktu belajar itu minimal 8 jam dalam sehari! Bayangkan saja, waktu untuk sekolah sekitar 4 sampai 6 jam, lalu dilanjutkan belajar lagi selama 8 jam. Hal itu memang sudah mereka tanamkan sejak SMA. Atmosfer persaingan di China juga tinggi, jadi siswanya mau tidak mau harus belajar keras untuk memenangkan persaingan.
Tips kuliah di China dari Danny
Pertama, ada baiknya jika kamu tetapkan tujuan kuliahmu. Kebanyakan mahasiswa asal Indonesia di China ingin mempelajari bahasa bahasa. Danny menyarankan kepada kamu untuk memilih kota yang tepat, karena menurutnya itu juga sangat berpengaruh terhadap suasana dan semangat untuk belajar.
Kedua, pilih dengan baik universitas yang benar-benar kredibel sebagai tempat belajar. Hati-hati, banyak Universitas di China yang program studinya masih relatif baru, sehingga dari segi kualitaspun belum terlalu bagus. Banyak juga kadang program studi yang ditawarkan akhirnya tidak bisa diterapkan di Indonesia. Sebelum berangkat, penting juga bagi kamu untuk mencari informasi tentang komunitas orang-orang Indonesia di China. Itu penting juga untuk membantumu ketika ada kesulitan.
Ada beberapa organisasi mahasiswa Indonesia di China, semuanya tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok. Cabang-cabang PPI sendiri sudah cukup banyak tersebar di berbagai kota. Di beberapa kota besar, PPI bahkan sering mengadakan kegiatan seperti Indonesia Culture Festival dll.
Demikian ulasan yang dapat Danny bagi untuk kamu yang tertarik untuk berkuliah di China. Ada pepatah yang mengatakan: “tuntutlah ilmu sampai ke negeri China”. Teruslah berusaha keras dalam belajar dan menggali hal-hal baru. Bukan hal yang mustahil bagi kamu yang ingin berusaha keras untuk bisa kuliah di tempat atau negara yang kamu impikan.