Kebanyakan, ekspresi mahasiswa jadi suram menjelang minggu ujian akhir semester. Nggak percaya? Lihat saja kepanikan teman-temanmu kalau me...
Kebanyakan, ekspresi mahasiswa jadi suram menjelang minggu ujian akhir semester. Nggak percaya? Lihat saja kepanikan teman-temanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja, perhatikan tempat fotokopian yang bakal penuh mahasiswa fotokopi catatan temannya.
Image Credit |
Nah, berikut ini merupakan tips-tips yang sudah teruji untuk belajar dan menghadapi ujian akhir semestermu yang bisa membuat perbedaan besar dalam hasil ujianmu, serta berpengaruh untuk membuat liburanmu menjadi lebih tenang nantinya:
Hitung waktu mundur
Banyak mahasiswa ketika mulai memikirkan tentang persiapan sebelum ujian melihat tanggal mulainya ujian, kemudian menghitung waktu mundur. Misalnya, ujian Biologi hari Rabu? Berarti gue perlu belajar kira-kira 2 atau 3 hari. Kayaknya gue kudu belajar mulai hari Minggu. Jauh lebih baik lagi kalau kamu mulai menghitung sejak jauh-jauh hari. Tujuh hari? Kalau gitu gue bagi jadi tujuh mata kuliah dan belajar tiap mata kuliah tiap hari. Kira-kira seperti itu.
Tetapkan beberapa komitmen
Kamu bakal nyadar bahwa akan sangat lebih mudah belajar jika meluangkan waktu ekstra untuk belajar. Tunda dulu hal-hal atau sosialisasi yang nggak penting ataupun komitmen keluarga. Dan untuk yang punya pekerjaan paruh waktu, coba jika memungkinkan untuk mengambil 10 hari libur untuk persiapan minggu-minggu ujian akhir, atau kalau nggak boleh, minta pengurangan jam kerja.
Meski hanya beberapa jam, waktu ekstra yang kamu luangkan secara strategis untuk belajar akan membuat perbedaan berarti antara mengerjakan dengan apa adanya saat ujian dan mengerjakan dengan sangat baik.
Rahasianya adalah biasanya akan ada mata kuliah yang dosennya bakal ngasih kamu tugas akhir semester. Kalau bisa menyelesaikan makalah atau tugas akhir semester seminggu sebelum minggu terakhir kelas aktif, hal ini akan memperbanyak waktu tambahan buat belajar persiapan ujian akhir.
Bagi waktu belajarmu
Beberapa mahasiswa berpikir mereka harus menggunakan waktu dengan seimbang untuk mempersiapkan setiap mata kuliah yang bakal diujikan. Sebaliknya, bagilah proporsi waktu belajarmu tergantung pada mata kuliah yang mana yang cenderung lebih sulit untukmu, dan mata kuliah mana yang sudah kamu pahami dengan baik. Luangkan waktu lebih untuk mata kuliah yang menurutmu sulit.
Cari tahu apa saja yang bakal diujikan
Salah satu hal yang paling penting yang perlu kamu diperjelas adalah materi yang mana saja yang bakal diujian akhir. Apakah membaca atau sesi diskusi termasuk hal yang diujikan, atau ujiannya hanya difokuskan secara eksklusif pada materi kuliah saja?
Apakah ujian akhir berkonsentrasi pada materi setelah ujian tengah semester saja, ataukah materinya yang komprehensif atau kumulatif satu semester? Mengetahui sejauh dan sebatas mana materi ujian yang akan diujikan, tentunya akan mempermudahmu untuk mengorganisir dan menyusun strategi belajarmu.
Ketahui tipe soal dosen
Biasanya dalam membuat soal ujian, dosen punya strategi pengujian yang berbeda antara satu dosen dengan dosen lainnya. Ada dosen yang cuma memberimu satu atau dua soal dengan pertanyaan besar yang biasanya jawabannya juga panjang banget.
Ada juga dosen yang membuat pertanyaan singkat yang lebih terfokus, masing-masing soal mencakup setiap bab yang bisa dipelajari dari materi kuliah. Sebelum mulai belajar, pastikan kamu tahu tipe-tipe soal yang biasanya diujikan dosen tersebut seperti apa.
Pelajari soal tahun lalu atau yang sering muncul saat di kelas
Di kebanyakan kelas perguruan tinggi, ada banyak sumber yang tersedia yang memberimu informasi tentang apa saja pertanyaan yang akan muncul di ujian akhir. Kadang-kadang, dosen atau asisten dosen akan secara sederhana memberikan petunjuk kecil tentang pertanyaan apa yang baiknya diujikan di ujian akhir nanti.
Tapi di lain waktu, ternyata pertanyaan tersebut ada di tempat terbuka. Panduan pembelajaran, contoh soal tahun sebelumnya yang bisa kamu dapatkan dari senior, atau serangkaian rangkuman pertanyaan yang dibahas di kelas bisa jadi akan mirip banget sama yang diujikan ketika ujian akhir.
Belajarlah dengan berkelompok hanya jika menurutmu itu perlu
Banyak mahasiswa salah mengira bahwa sebuah kelompok belajar selalu memiliki banyak manfaat yaitu lebih banyak otak cerdas, ditambah teman-teman yang bisa menjelaskan isi textbook. Hal ini cukup efektif kalau teman belajarmu setidaknya secerdas kamu juga.
Waktu ujian bukanlah waktu beramal, di mana waktumu akan dihabiskan untuk ngajarin temanmu. Iya kalau yang nggak dipahami cuma beberapa, lah kalau dia nggak paham sama sekali gara-gara sering bolos kuliah?
Review kuliah dengan dosen atau asisten dosen (asdos)
Salah satu yang sumber informasi terbaik dan seringkali dibeberapa perguruan tinggi hal ini dilakukan, adalah sesi review. Di sesi ini, dosen atau terkadang asdos akan memberimu gambaran tentang ujian akhir.
Beliau-beliau ini tentu saja kemungkinan akan menjumlahkan poin tinggi dalam mata kuliahnya, memberikan contoh pertanyaan dan permasalahan, memberikan tips belajar, atau kadang cuma bercerita atau menjelaskan secara singkat materi secara relevan dalam kuliahnya yang akan diujikan. Sesi review inilah bantuan terbesar dalam belajar untuk menghadapi ujian akhir.
Bawa buku catatan kuliahmu saat ujian akhir (jika diperbolehkan)
The power of open book. Inilah semacam surga dunia bagi mahasiswa, yaitu ketika pengawas mengatakan ujian tersebut adalah ujian terbuka. Biasanya di mata kuliah tertentu, kamu memang diperbolehkan untuk membuka catatan.
Ketimbang soal-soal yang penuh tipu muslihat, dosen yang memberikan sistem ujian jenis ini ingin melihat sebaik apa kamu bisa mengekspresikan ide-idemu dan mengingat data. Jadi mulai sekarang, rajinlah mencatat saat kuliah. Pastikan catatanmu berada dalam kondisi prima jika kesempatan ujian open book ini tiba-tiba muncul di ujian akhir.
Baca instruksi dan buatlah sebuah rencana
Ketika hari ujian telah tiba dan kamu mendapatkan lembaran ujianmu, periksalah format ujiannya dengan hati-hati. Berapa pertanyaan yang diminta untuk kamu jawab? Apakah ada pilihan ganda? Berapa banyak masing-masing bagian dihitung? Lalu, buatlah rencana (tentatif) sebelum kamu mengerjakan, berapa banyak waktu yang kamu perlukan untuk mengerjakan tiap-tiap soalnya. Kerjakan yang mudah lebih dulu.
Tips Bintang 4
Jangan habiskan terlalu banyak waktu untuk menguraikan jawabanmu. Tulis rumus yang sudah dihafal, atau (kalau ada pilihan ganda) mulai sebuah pertanyaan, kalau sulit lewati dulu, pindah ke pertanyaan lain. Kamu dinilai berdasarkan kualitas jawabanmu, bukan catatan atau kesalahan kapan saat mulai menjawab pertanyaan.
Pastikan untuk mengembangkan jawaban sepenuhnya
Banyak mahasiswa tidak menyadari bahwa pada ujian esai, bagian yang paling dinilai adalah sebaik mana kamu mengembangkan dan menjelaskan jawabanmu, bukan cuma sebenar apa jawaban itu.
Pertimbangkan untuk menjelaskan poin-poinmu secara lebih detail, sehingga orang lain yang tidak familiar dengan jawabanmu bisa mengerti hanya dari apa yang kamu katakanlah jawabannya.
Permudahlah penilai ujian
Dalam banyak mata kuliah, dosen atau orang lain yang bagian mengoreksi dan memberi nilai akan punya sekitar 70 kertas ujian untuk dibaca dalam waktu 2 atau 2 hari, yang mana sekitar 10 hingga 15 menit tiap kertas. Kamu akan lebih mudah mendapat nilai yang baik jika kamu memperjelas pertanyaan yang kamu jawab.
Mulailah menjawab di kalimat paling awal dari esaimu, tampilkan jawabanmu disemua soal-soal berbasis masalah atau study kasus. Dan yang paling penting, menulislah dengan rapi. Dosen terkadang nggak mau repot-repot membaca tulisan jelek. Cukup mencoretnya dengan pena merah.
Organisir waktu ujian
2 atau 3 jam adalah waktu yang lama. Coba bayangkan ujian akhir adalah waktu kerja, bagilah ke dalam sejumlah sub-sesi. Ambil beberapa menit istirahat sejenak antara setiap pertanyaan atau beberapa bagian pertanyaan.
Jangan panik terlalu cepat
Dalam 3 jam, dihadapkan dengan sejumlah pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda, akan menjadi semacam pasang surut. Entah kamu setelah itu merasa lebih baik, atau lebih buruk tentang bagaimana ujianmu berlangsung.
Abaikan perasaan seperti itu, atau gampangnya kalau ujian sudah selesai, nggak usah repot membahasnya lagi. Kebanyakan tes dirancang untuk memiliki beberapa pertanyaan sulit, dan dalam beberapa hal, evaluasi diri sendiri yang seperti itu seringkali salah.
Tetaplah tinggal sampai waktu ujian habis
Emang sih, kadang kelihatan kece kalau ujian sudah selesai lebih dulu daripada temen-temen yang lainnya, dan tidak sedikit mahasiswa yang meninggalkan ruang ujian sebelum ujian berakhir karena sudah selesai duluan. Sebenarnya, hal tersebut sama sekali bukanlah hal yang baik untuk dilakukan, karena selalu ada masalah-masalah yang harus berulang kali diperiksa atau esai yang bisa ditambahkan atau dibuktikan.
Meskipun membuat koreksi kecil di jawabanmu, atau menambahkan poin tambahan ke dalam esai (jangan takut membuat paragraf dibatas margin atau di pojokan atas atau bawah halaman), bisa membuat perbedaan antara nilai yang baik dan tidak terlalu baik.
Nah, itu tadi 15 tips yang bisa kamu ikuti untuk menghadapi ujian akhir. Tentu saja selain belajar keras, diperlukan juga doa. Semoga sukses ujian akhir!
Salam berkuliah.com