Meraih gelar sarjana di luar negeri sebenarnya bukan lagi hal yang luar biasa, mengingat sudah banyak mahasiswa Indonesia zaman sekarang ya...
Meraih gelar sarjana di luar negeri sebenarnya bukan lagi hal yang luar biasa, mengingat sudah banyak mahasiswa Indonesia zaman sekarang yang bisa mencicipi kuliah di luar negeri sejak tahun pertamanya kuliah. Terutama ke Jepang. Kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Jepang dalam bidang pendidikan telah mempermudah akses pendidikan bagi pelajar Indonesia, yang bahkan bisa kuliah S1 di Jepang langsung selepas lulus SMA. Tentu saja, hal ini ditunjang banyaknya beasiswa yang diberikan baik oleh pemerintah Indonesia maupun pemerintah Jepang.
Belajar di negeri orang akan memberikan kesempatan untukmu bertemu banyak teman yang akan kamu kenal seumur hidup, dan berkelana ke tempat-tempat yang kamu kira tidak pernah ada. Kamu akan belajar bagaimana mengatur kehidupanmu sendiri dan berinteraksi dengan orang-orang baru dan keluar dari zona nyamanmu. Nah, jika kamu memutuskan untuk mengambil program sarjana di luar negeri, simak tips-tips berikut ini.
Hitung biaya
Tentu saja, menghitung biaya yang dibutuhkan untuk kuliah di luar negeri itu PENTING! Yah, kecuali kamu dapet beasiswa sih nggak masalah. Kesiapan dana seringkali menjadi pertimbangan utama orang tua buat menyekolahkan anaknya ke luar negeri. Bila di kurskan, terkadang jumlah biaya total bisa bikin jantung copot. Ya, memang sekolah ke luar negeri memerlukan biaya yang besar.
Sekalipun kamu dapet beasiswa juga uangnya nggak mungkin langsung cair begitu saja. Minimal, kamu bawa uang pribadi untuk persediaan selama 2-3 bulan sebelum uang beasiswa cair. Alternatif yang bisa kamu lakukan kalaupun kamu nggak daftar beasiswa adalah, kerja part-time. Carilah kerja part-time dan bekerjalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan bayar sewa kos, jadi kamu cuma stres masalah biaya kuliah aja. Nah, sembari kamu kerja part-time, kamu cari-cari beasiswa di kampus atau jurusanmu yang sekiranya bisa membantu biaya pendidikanmu ke depannya.
Jangan tinggal dengan sesama orang Indonesia
Bukan berarti orang Indonesia nggak baik, bukan berarti juga kamu sok banget baru pindah ke Australia saja, maunya cuma temenan sama mahasiswa-mahasiswa Aussie. Lalu kenapa? Logikanya begini, bergaul dengan kawan yang bukan sebangsa setanah air akan membuatmu lebih bebas berteman dengan siapapun. Belajar di luar negeri merupakan kesempatanmu untuk mereguk banyak ilmu, mempelajari budaya-budaya baru dan belajar dari orang-orang dengan latar belakang yang berbeda.
Lah, kalau kamu berkumpulnya hanya dengan orang-orang Indonesia saja, kamu tidak akan mendapatkan apa-apa. Berkumpul dengan sesama orang Indonesia tak masalah sesekali untuk bertukar informasi atau sekedar temu kangen. Kali aja kalau kangen Indonesia, kalian bisa masak masakan Indonesia dan makan bareng. Tapi, cukup sebatas itu saja. Pergilah keluar dan tinggallah dengan penduduk lokal setempat. Cari teman penduduk lokal secara online untuk dijadikan teman sekamar. Life begins outside your comfort zone, dude!
Penduduk setempat dapat membantumu beradaptasi menyesuaikan diri ketika tinggal di sana, memberitahumu tempat-tempat keren yang bisa kamu kunjungi, memperkenalkanmu kepada teman-teman mereka, dan kadang-kadang bahkan membantumu menemukan pekerjaan atau magang part-time. Kamu bisa mencari orang-orang seperti ini di Craigslist atau situs-situs lain atau mungkin melalui sekolah atau gereja terdekat di kota tempat kamu tinggal.
Urus VISAmu
Proses untuk mendapatkan visa pelajar, yang mana memungkinkan kamu untuk tinggal di negara itu saat kamu kuliah di perguruan tinggi, akan membutuhkan berkas-berkas yang telah ditentukan tergantung persyaratan yang ditetapkan negara tersebut. Sebaiknya, sebelum kamu berangkat keluar negeri, kamu pelajari bagaimana cara untuk tinggal di negara tersebut selama masa studimu. Kan nggak lucu kalau tiba-tiba petugas imigrasi datang ke kelas dan mendeportasimu kembali ke Indonesia?
Kalau kamu berpikir untuk tinggal di luar negeri setelah kuliahmu di sana berakhir, uruslah visa dan kunjungi kantor imigrasi lokal. Mulailah membangun jaringan dan magang di perusahaan-perusahaan lokal sehingga kamu punya sesuatu untuk dilakukan setelah lulus kuliah. Atau, barangkali kamu mau menikah sama penduduk lokal dan jadi warga negara sana.
Traveling-lah ke manapun!
Salah satu alasan banyak siswa pergi ke sekolah di luar negeri adalah untuk mempelajari budaya lain. Tentunya jalan-jalan juga dong! Jangan cuma tinggal di satu tempat aja, atau parahnya, belajar mulu di kos atau asrama. Yang benar saja, mumpung lagi di luar negeri, travelinglah sejauh-jauhnya. Keluar dari tempat tinggalmu dan jelajahi daerah atau negara-negara lain di sekitarnya. Apalagi di Eropa, kan lumayan tuh. Kuliah di Perancis bisa jalan-jalan ke Italia atau Spanyol.
Kalau para traveler biasanya menggunakan VISA Schengen untuk berkeliling beberapa negara sekaligus di Eropa. Area Schengen sendiri terdiri dari 26 negara Eropa. Visa ini merupakan hasil dari Perjanjian Schengen yang dilakukan oleh negara-negara Uni Eropa di Schengen, suatu kota di Luxemburg pada tahun 1985. Salah satu isinya adalah menghapus pengawasan perbatasan di antara negara-negara Uni Eropa dan mencakup berbagai aturan kebijakan bersama untuk izin masuk jangka pendek. Visa Schengen adalah visa khusus yang dapat dimiliki traveler untuk menjelajahi negara Uni Eropa. Tercatat, ada 25 negara (22 negara Uni Eropa dan 3 non-Uni Eropa) yang bisa dijelajahi lebih praktis dengan visa ini.
Di saat orang lain terlalu sibuk untuk sekedar jalan-jalan di taman, kamu punya beberapa tahun untuk mengunjungi setiap tempat yang ingin kamu kunjungi, tempat-tempat yang sejak dulu selalu kamu impikan, tempat-tempat yang biasanya cuma bisa kamu lihat keindahannya di TV atau gambar kartu pos ataupun dari Google. Mumpung kamu di luar negeri, manfaatkan hal ini!
Tetaplah terbuka
Hidup di negara yang berbeda, kamu pastinya akan menemukan ritual, gaya hidup, dan makanan yang belum pernah kamu lihat sebelumnya di negara asalmu. Embrace the differences. Rangkullah perbedaan. Mungkin kamu akan sedikit mengalami culture shock, tapi karena kamu tinggal di negara orang, kamu harus menghormati adat istiadat setempat.
Katakan 'ya' untuk semua yang ditawarkan, kecuali obat-obatan terlarang atau minuman dari orang asing. Hal ini semata-mata untuk menghormati mereka. Bagi umat muslim yang memiliki pantangan terhadap beberapa makanan dan minuman, bisa menolak secara halus dan menjelaskan kepada masyarakat setempat tentang mengapa kalian tak boleh mengkonsumsi makanan atau minuman itu. Dan hal yang penting lainnya adalah, jangan memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang nggak ingin kamu lakukan. Misalnya, kamu tinggal di Thailand dan ditawari makan sate belalang. Ngeliatnya aja udah jijik malah disuruh makan. Nah, kamu bisa menolak juga dengan cara yang halus.
Berikan penilaian terbaikmu dan tetap dalam batas-batas hukum. Berpikiranlah terbuka, dan jangan biarkan pengetahuanmu tentang budaya sedangkal sesuatu yang hanya bisa kamu pelajari dari sebuah buku. Pengalaman adalah guru yang paling berharga.
Semoga dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu memiliki pengalaman masa-masa kuliah yang hebat, ya! Salam berkuliah.com.