Halo, sobat berkuliah.com! Apa hal yang sangat ingin kamu capai dalam hidupmu? Apakah kamu memiliki impian yang besar dalam hidupmu? Apak...
Halo, sobat berkuliah.com! Apa hal yang sangat ingin kamu capai dalam hidupmu? Apakah kamu memiliki impian yang besar dalam hidupmu? Apakah itu?
Apakah salah satunya bisa berjalan-jalan dan liburan ke luar negeri dengan biaya sendiri? Tentunya ada banyak orang yang bisa melakukanya. Namun, ketika kamu bisa ke luar negeri, dengan niat untuk belajar dan mencari ilmu di negara lain, apalagi dengan beasiswa, tentunya bukan suatu hal yang biasa dan bisa dilakukan oleh banyak orang. Tentu keren sekali kelihatannya, bukan?
Nah, kali ini tim berkuliah.com akan menyajikan ulasan mengenai kisah pengalaman berkuliah dari salah satu mahasiswi asal Indonesia yang berhasil membuktikan dirinya ke luar negeri untuk menuntut ilmu di salah satu kampus yang berada di wilayah Eropa, yaitu Spanyol. Mari simak ulasannya berikut ini.
Halo, Sandra! Salam kenal, ya. Sebelumnya, bisakah diceritakan tentang profil diri kamu? Lalu, apakah alasan yang membuat kamu memilih Spayol sebagai negara tujuan studimu?
Halo. Perkenalkan, nama saya Sandra Saffira Desitasari. Saya mengambil studi S1 di Istituto Europeo, jurusan Desain Interior, angkatan 2011. Saya kuliah melalui beasiswa, dan tinggal di Madrid.
Alasan saya memilih Spanyol karena merupakan salah satu negara yang kurang diminati pelajar Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara seperti Perancis, Jerman, dan Inggris.
Adakah kebiasaan dari masyarakat Spanyol yang dirasa aneh, dan mungkin jika di terapkan di Indonesia akan menjadi hal luar biasa?
Menurut saya, sebenarnya tidak ada. Mungkin budaya anak muda yang selalu keluar malam bersama-sama pada akhir pekan akan terlihat biasa di kota-kota kecil.
Bisa diceritakan mengenai Istituto Europeo tempat kamu kuliah di Spanyol? Apa saja kelebihan dari kampus tersebut?
Kampus saya adalah sebuah sekolah desain swasta yang berasal dari Italia. Saya belajar di cabang Madrid. Letaknya di pusat kota Madrid, tepatnya di sekitar Gran VÃa.
Transportasinya sangat mudah, karena kampus saya terletak sekitar 50 m dari stasiun kereta bawah tanah (metro). Kelebihannya adalah luasnya jaringan yang dimiliki kampus dengan para profesional di bidang desain, sehingga memudahkan akses dan pengenalan terhadap dunia profesional desain.
Apakah selama perkuliahan kamu pernah menemui kesulitan? Jika iya, apakah itu dan bagaimana cara kamu mengatasinya?
Di tahun pertama saya, saya kesulitan mengikuti kuliah karena kurang menguasai bahasa Spanyol yang kebetulan adalah bahasa pengantar kuliah. Saya kuliah sambil les bahasa Spanyol. Dan memasuki tahun kedua, saya makin lancar berbahasa Spanyol hingga fasih seperti sekarang. Intinya, untuk mengatasi kesulitan itu, saya berjuang terus agar kesulitan itu berubah menjadi kemampuan saya.
Bagaimana pandangan masyarakat Spanyol tentang Indonesia? Apakah rata-rata dari mereka ada yang tahu banyak tentang Indonesia?
Indonesia kurang dikenal di mata orang Spanyol. Mereka lebih mengenal Thailand, Malaysia, Singapura, dan Bali. Oleh sebab itu, ketika ada acara budaya yang diselenggarakan KBRI Madrid, teman-teman saya cenderung antusias dan ingin tahu, sebab mereka ingin tahu lebih banyak tentang negara asing bernama Indonesia ini.
Apakah Sandra mempunyai tempat favorit untuk jajan, makan, atau nongkrong dengan teman? Jika ada, di mana itu, apa namanya, dan apa saja kelebihannya?
Tempat nongkrong hip anak muda terletak di daerah ChamberÃ, karena di tempat ini menjamur berbagai jenis toko dan kafe di mana anak-anak muda selalu nongkrong. Favorit saya adalah kafe kecil bernama Rue Creperie, yang menyajikan crepes enak dengan harga terjangkau dan suasana yang sangat parisienne. Untuk daerah gaul yang lebih elite, ada daerah Salamanca.
Kira-kira ketika hari libur, apa saja hal yang menarik untuk dilakukan oleh mahasiswa Indonesia di sana?
Biasanya kita mengunjungi kota-kota di sekitar Madrid, seperti Toledo dan Segovia. Jika cuaca bersahabat, kita suka pergi piknik ke taman Retiro atau berjalan-jalan di daerah Centro, yang merupakan pusat kota Madrid.
Pernahkah Sandra merasakan ‘falling in love’ di Spanyol, baik itu dengan orang Indonesia atau dengan orang Spanyol? Atau, mungkin Sandra punya tips spesial buat teman-teman yang menjalani LDR?
Saya belum pernah. Tetapi, berkaca dari pengalaman adik saya, untuk LDR, yang paling penting adalah komitmen dan rasa saling percaya. Di Spanyol banyak orang ganteng/cantik, dan tergantung kepada kita apakah kita mau dengan mereka, atau tetap dengan pacar nun jauh di sana.
Adakah pesan dan tips yang ingin Sandra bagikan untuk mahasiswa yang ingin kuliah di Spanyol? Mungkin bisa tentang bagaimana cara menambah penghasilan di sana, apakah bisa bekerja part time?
Belajarlah bahasa Spanyol, karena bahasa Inggris kurang dipakai di sini. Kamu harus berani eksplorasi dan bergaul dengan masyarakat setempat, karena jika kita telah mengenal mereka, mereka adalah orang-orang yang sangat baik, ramah, dan senang membantu.
Bekerja part-time agak sulit didapat oleh orang asing, karena adanya krisis ekonomi.
Baiklah, demikian kilasan pengalaman dan cerita mengenai studi selama di Spanyol yang bisa dibagikan oleh teman kita Sandra Saffira Desitasari. Apakah kamu juga memiliki minat yang sama seperti halnya Sandra untuk berkuliah di Spanyol? Atau mungkin di negara-negara Eropa lainnya? Persiapkan dirimu dan tetap semangat menuntut ilmu, ya! Dan jangan lupa, ikuti terus atrikel lainnya di berkuliah.com. Salam sukses selalu!