Au Pair ? Sudah pernah mendengar kata ini sebelumnya? Karena banyak sekali teman kampus saya yang katanya tidak pernah dengar istilah ini, ...
Au Pair? Sudah pernah mendengar kata ini sebelumnya? Karena banyak sekali teman kampus saya yang katanya tidak pernah dengar istilah ini, meskipun bagi sebagian orang ini bukanlah hal yang baru, tapi memang program ini belum terlalu terkenal di Indonesia.
Au Pair |
Apa sih 'Au Pair' itu?
Jadi, istilah Au Pair itu berasal dari bahasa Perancis guys, yang artinya “on a pair” atau equal atau sejajar atau bisa juga diartikan sebagai balas jasa.
Apa sih yang dilakukan Au Pair?
Ketika menjadi Au Pair, maka kamu akan menjadi asisten domestic dari negara asing yang bekerja dan tinggal dengan keluarga angkat (host family) sebagai bagian dari keluarga mereka. Kamu juga ikut serta dalam tanggung jawab keluarga angkat kamu.
Terus apa yang harus dikerjakan selama menjadi Au Pair?
Kamu akan menjadi asisten mereka yang membantu mereka mengurus anak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga ringan sebagai bentuk balas jasa, karena mereka memberikan kamu tempat tinggal gratis, makan gratis dan fasilitas serba gratis lainnya.
Sama seperti pembantu dong?
Au pair bukan seorang pembantu rumah tangga atau baby sitter, karena kamu menjadi bagian dari keluarga dan memiliki posisi yang sejajar dengan mereka. Kamu juga berkesempatan bersekolah, mengikuti kursus bahasa dan mengenal budaya dan bahasa asing di negara kamu tinggal. Program ini juga sering disebut sebagai culture exchange program atau program pertukaran budaya.
Apakah semua orang bisa menjadi Au Pair?
Sayangnya program ini hanya dikhususkan untuk anak muda guys (tergantung kebjiakan dari negara masing-masing host family, karena setiap negara memiliki peraturan dan syarat yang berbeda).
Tapi, secara umum program ini hanya diperuntukkan bagi kamu (laki-laki maupun perempuan) yang masih berusia sekitar 18-30 tahun (jadi jika umur kamu sudah di atas 30 tahun, berarti kamu sudah expired untuk menjadi Au Pair), kamu juga harus single. Single yang dimaksudkan di sini adalah belum menikah dan memiliki tanggungan anak, jadi kamu tetap boleh punya pacar ya guys (don’t worry). Kamu juga harus bisa berbahasa asing (minimal menguasai bahasa Inggris, karena kamu tidak mungkin menjadi Au Pair hanya dengan mengandalkan bahasa tubuh, bisa ditendang host family), dan syarat yang lain adalah, kamu tidak memiliki catatan kriminal.
Dan yang pastinya akan membuat kamu tambah semangat adalah uang saku yang diberikan oleh host family dan kesempatan jalan-jalan gratis dengan mereka kalau memang host family kamu suka travelling.
Jadi, untuk kamu anak muda baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki keinginan kuat untuk belajar bahasa dan budaya di negara asing di seluruh dunia tapi memiliki dana terbatas, maka kamu bisa ikut program Au Pair ini (Au Pair juga bisa menjadi sarana kamu untuk melakukan persiapan sebelum melanjutkan pendidikan ke luar negeri), dan bagi kamu para pencinta travelling, ini juga bisa menjadi cara terampuh untuk menjelajahi Negara asing tanpa mengeluarkan banyak biaya (karena sebagian host family biasanya akan menyediakan tiket pesawat kamu untuk datang ke negara mereka, ini jika kamu beruntung), tapi meskipun kamu harus menanggung biaya tiket, setidaknya kamu tidak perlu menanggung biaya hidup, apalagi di negara bagian Eropa atau Amerika yang terkenal mahal itu.
Kamu juga bisa menabung uang saku kamu selama menjadi Au Pair untuk menjelajahi negara-negara sekitar (wah senang sekali ya!). Jadi ibarat pepatah, "sekali berenang dua, tiga pulau terlampaui" (kan lumayan kalau foto kamu bisa eksis di mana-mana) karena kontrak Au Pair maksimal 1-2 tahun atau bisa diperpanjang (jadi jangan kamu bayangkan kalau kamu bakalan kontrak selama 4 tahun, saya juga tidak mau kalau aturannya begitu), dan kamu hanya akan bekerja maksimal selama 8 jam per hari (jam kerja tergantung di Negara di mana kamu tinggal).
Bagaimana? Apakah kamu sudah siap untuk berpetualang di negara impian kamu? Program ini bisa membuat mimpi kamu menjadi nyata.
Berikut adalah syarat menjadi Au Pair di beberapa negara:
Amerika
Umur :
Calon Au Pair harus berumur antara 18 tahun.
Uang saku :
Kamu akan memperoleh sedikitnya $ 139.05/ minggu (ini adalah standar gaji minimum di Amerika Serikat).
Waktu kerja :
Waktu kerja selama menjadi Au Pair adalah maksimal 10 jam/hari dengan total jam kerja mingguan adalah 45 jam/minggu (maksimum).
Waktu libur:
Kamu berhak mendapatkan 1,5 hari/minggu dan satu hak libur penuh akhir pekan setiap bulan
Visa :
Calon Au Pair harus mengajukan Visa J-1. Untuk mendapatkannya kamu harus mengunjungi salah satu dari enam agensi pemerintahan. Kamu bisa cek persyaratan untuk Au Pair dari Indonesia di situs resmi US (karena persyaratan untuk mengajukan visa berbeda-beda, tergantung dari mana kamu berasal).
Lama tinggal :
Masa kontrak maksimal 12 bulan, kamu bisa mengajukan penambahan ijin tinggal untuk kebutuhan jalan-jalan dan keliling Amerika Serikat
Persyaratan bahasa:
Kamu harus bisa berbicara bahasa Inggris dengan baik
Australia
Untuk menjadi Au Pair di Australia, kamu harus berasal dari negara yang memiliki kesepakatan dengan Australia mengenai working holiday visa (beruntung, karena Indonesia adalah salah satunya).
Umur :
Antara 18-30 tahun.
Uang saku :
Rata-rata uang saku yang diterima adalah AUD 180 – AUD 220 /Minggu.
Waktu kerja :
Au pair akan bekerja antara 20-40 jam/Minggu.
Waktu libur :
Kamu berhak mendapatkan 2 hari libur per minggu.
Visa :
Kamu harus memiliki working holiday visa (cek di situr visa requrements for Australia).
Lama tinggal :
Sesuai masa ijin WHA, Au Pair berhak tinggal di Australia hanya sampai 12 bulan (kamu bisa memperpanjang WHA kamu).
Syarat bahasa :
Tidak ada syarat khusus dari Austalia terkait bahasa, tetapi disyaratkan agar kamu memiliki penguasaan bahasa inggris tingkat lanjut (bahasa Inggris Australia)
Jaminan kesehatan:
Meskipun kamu tidak disyaratkan untuk memiliki jaminan kesehatan selama di Australia, tetapi melihat tingginya biaya kesehatan di negara ini, maka disarankan untuk mendaftar dan memperoleh jaminan kesehatan dan perjalanan.
Biaya tiket :
Biaya keberangkatan ke Australia ditanggung Au Pair. Tapi, jika host family di Australia mau membayar sebagian dari biaya tersebut biasanya dilakukan setelah au pair tinggal dengan host family sekurang-kurangnya setengah dari masa kontrak yang sudah disepakati.
Inggris
Ini akan lebih merujuk untuk posisi Au Pair. Nanny dengan kualifikasi khusus akan memperoleh uang saku lebih tinggi dari Au Pair. Waktu dan kondisi kerja seorang nanny sangat bervariasi tergantung persyaratan yang diminta host family dan umur anak yang akan dirawat.
Umur:
Umumnya berumur 17-27 tahun
Uang saku :
Uang saku Au pair adalah 55 GBP/minggu, tapi nanny biasanya memperoleh lebih
Waktu kerja:
Au Pair biasanya bekerja sampai 5 jam/hari, dengan 2 hari libur/minggu. Bagian dari tugas mingguan adalah kamu akan diminta untuk merawat dan menjaga anak untuk beberapa malam selama host family sedang keluar, atau membantu pekerjaan ringan.
Visa:
Au pair dan Nanny yang berasal dari Negara Uni Eropa, memiliki hak untuk masuk dan keluar Inggris dengan bebas (mendiami/tinggal di Inggris). Untuk calon au pair dari AS maka harus memiliki Blue Card dari BUNAC, dan calon au pair dari negara yang menjadi anggota Commonwealth maka harus memiliki Working Holiday Visa.
Untuk info lebih lanjut, kamu bisa lihat di Au Pair visa requirements for the UK.
Lama tinggal:
Kamu bisa menjalani program Au Pair sampai 2 tahun.
Syarat bahasa:
Bahasa Inggris.
Biaya tiket:
Biaya keberangkatan ke Inggris ditanggung oleh calon Au Pair (kecuali jika host family mau membayar sebagian dari biaya tersebut, biasanya jika Au Pair sudah tinggal dengan host family sedikitnya selama setengah dari masa kontrak yang disepakati).
Belanda
Umur:
Antara 18-25 tahun.
Uang saku:
Biasanya Au Pair akan menerima uang saku sebesar 340 Euro/bulan.
Waktu kerja:
Maksimal 8 jam/hari dengan total jam kerja maksimal 3- jam/Minggu.
Waktu libur:
Hak libur 2 hari/Minggu.
Visa:
Kamu harus mengajukan permohonan untuk memperoleh visa ijin tinggal sementara (an MVV). Setelah tiba di Belanda, kamu harus memperpanjang ijin tinggal untuk masa lebih dari 3 bulan. Kamu bisa cek visa requirements di situs kedutaan Netherlands.
Lama tinggal:
Kamu hanya diperbolehkan tinggal di Belanda selama 1 tahun.
Biaya Tiket:
Biaya keberangkatan ke Belanda ditanggung oleh calon Au Pair (kecuali jika host family mau membayar sebagian dari biaya tersebut, biasanya jika Au Pair sudah tinggal dengan host family sedikitnya selama setengah dari masa kontrak yang disepakati).
Jerman
Umur:
18-24 tahun.
Lama ijin tinggal:
1 tahun, Memiliki sertifikat Goethe-Zertifikat A1 untuk permohonan visa Au Pair.
Uang saku:
Minimal 260 € / bulan.
Jam kerja :
Maksimal 30jam/minggu (babysitting malam hari hanya diperbolehkan sekali dalam seminggu).
Mengikuti Deutsch-SPrachkurs di waktu libur (sebelum atau sesudah jam kerja).
Image Credit |
Batas umur program Au Pair di berbagai negara:
1. Afrika selatan (18-24 tahun)
2. Austria (18-28 tahun)
3. Belgia (18-26 tahun)
4. Britania Raya (17-27 tahun)
5. China (18-29 tahun)
6. Denmark (17-29 tahun)
7. Finlandia (17-30 tahun)
8. Irlandia (18-27 tahun)
9. Italia (18-30 tahun)
10. Norwegia (18-30 tahun)
11. Perancis (18-28 tahun)
12. Selandia baru (18-30 tahun)
13. Swedia (18-30 tahun)
14. Swiss (18-30 tahun)
15. Spanyol (18-27 tahun)
16. Turki (18-31 tahun)
Bagaimana cara mendaftar jadi Au Pair?
Ada banyak agen yang menawarkan jasa pencarian Au Pair dan host family. Apalagi di era teknologi yang serba canggih seperti saat ini. Kamu bisa mendaftar melalui portal yang tersedia di dunia maya, seperti www.aupairwold.nett. Jadi, kamu bisa mendaftar dan mencari host family di sana, keluarga-keluarga pencari Au Pair dan calon Au Pair dapat bertemu dan berinteraksi melalui email, dan video skype.
Atau kamu bisa mendaftar ke agen Au Pair yang ada di Indonesia (banyak kok, terutama di Jakarta). Kamu bisa mencari agen Au Pair untuk negara yang ingin kamu tuju, misalnya Jerman, Belanda atau lainnya.
Akan lebih gampang kalau kamu mendaftar dengan agen yang berdomisili di Indonesia. Kenapa?
Karena selain kamu bisa bertatap muka secara langsung, mereka juga akan melatih bahasa kamu sampai kamu dapat sertifikat (mereka memberikan kursus mulai dari level dasar sampai kamu mahir), training mengasuh anak dan lain-lain.
Pasti mahal ya, biayanya?
Jawabannya adalah tidak! Meskipun tidak semurah harga gado-gado (banyak agen membuka harga mulai dari 5 juta, tergantung kamu memilih agen yang mana), tapi saya pernah membaca seorang Au Pair yang membayar biaya sekitar 7 jutaan, tapi tiket pesawat ke negara tujuan sudah ditanggung host family (di sini untungnya kalau kamu menggunakan jasa agen, karena kamu tidak perlu tawar-menawar dengan calon host family, karena agen kamu akan mengurus semua keperluan kamu dan akan membantu kamu ketika kamu mengalami masalah dengan host family).
Tapi jika kamu memiliki kemampuan untuk tawar menawar dengan host family soal tiket, uang saku, dan fasilitas, maka tidak ada salahnya kamu mencoba mencari host family melalui agen online (situs Au Pair).
Bagaimana mendaftar Au Pair lewat internet?
Langkah pertama, kamu harus login ke situs Au Pair (saran saya kamu mendaftar di situs yang saya sebutkan di atas, karena situs itu sudah tepercaya dan aman).
Kirim email sebanyak-banyaknya ke host family dari negara yang kamu tuju (kamu bisa mencocokkan kriteria kamu dan kriteria yang diinginkan mereka).
Kalau mereka memberikan respon, maka kamu bisa melanjutkan pembicaraan ke jenjang yang lebih serius atau interaksi lewat video call.
Apakah program Au Pair sudah terbukti aman?
Kamu bisa cek sendiri di google testimony dari orang-orang Indonesia yang pernah menjadi Au Pair, karena saya tidak mungkin menceritakannya satu-persatu, sebab cerita mereka kebanyakan bersambung dan panjang sekali (seperti cerbung). Maka agar lebih praktis, silahkan kamu cari sendiri di google ya, guys! Tapi kebanyakan testimony di sana akan menceritakan keseruan mereka ketika menjadi Au Pair.
Meskipun ada berita tentang pelecehan Au Pair di negara lain, tapi jika kita mendapatkan keluarga yang benar, menjadi Au Pair itu adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Kenapa saya bilang begitu? Karena saya juga pernah menjadi Au Pair meskipun hanya sebentar karena saya harus balik ke kampus. Tapi itu adalah great experience yang pernah saya rasakan.
Saya mendapatkan keluarga yang care, dan tugas saya hanya mengasuh satu anak, namanya Julian dan saat itu umurnya baru setengah bulan (wah kebayangkan betapa kecilnya dia). Jadi apa tugas saya dengan bayi sekecil itu? Saya cuma menunggu Julian, memberi susu sesuai yang ditulis di buku (mereka memberikan catatan untuk ukuran susu) dan karena Julian masih bayi, jadi kerjaannya cuma nangis dan tidur (beruntungnya dia jarang sekali menangis dan kalau menangis tengah malam, jadi itu sudah bukan urusan saya).
Setiap pagi atau sore ada perawat yang didatangkan khusus untuk memandikannya (Julian mandinya sehari sekali), bagaimana pekerjaan rumah? Well, mereka memiliki 2 orang yang akan mengurus itu, bagaimana? Menyenangkan bukan. Selain uang saku, saya juga mendapat tunjangan hidup setiap hari (kalau saya ingin membeli jajan atau apapun karena saya tidak makan daging dan mereka setiap pagi hanya sarapan sandwich daging pork, mereka sudah menyiapkan tempat uang khusus yang bisa saya gunakan dan kalau uangnya habis maka mereka akan mengisinya lagi, tapi saya cukup tahu diri untuk tidak menghabiskan uang itu).
Setiap kali pergi belanja (setiap hari) karena saya sangat suka makan mie instant, maka mereka membawakan saya mie instant dengan berbagai macam rasa dan jenis (wah saya senang sekali), tidak lupa juga dengan snack, coke dan ice cream (setiap hari mereka membelikan saya makanan dan minuman, kadang mereka juga menyuruh saya membeli pakaian, tapi berhubung harganya sangat mahal jadi saya tidak beli meskipun sudah ada uang di tempatnya).
Oh iya, kami juga selalu breakfast dan dinner bersama-sama (mereka benar-benar menganggap saya keluarganya sendiri) dan kalau melihat saya sedikit sedih atau bingung (karena tidak punya teman) maka host father saya akan bilang “I’m your father” dan mereka tidak segan-segan memposting di group facebook untuk mencarikan saya teman (Haha, kadang saya merasa sedikit jengkel karena mereka terlalu perhatian).
Host father saya suka masak guys, jadilah saya makan semua masakannya (dia suka memasak makanan dari berbagai negara dan yang lebih pengertian karena dia tidak menaruh daging di sana kecuali ayam karena saya bisa makan ayam haha. Meskipun masakannya aneh, tapi selama tidak ada daging maka akan saya makan) dan rasanya sangat enak.
Setelah makan malam dan Julian tidur, biasanya kami akan berdiskusi tentang segala hal, termasuk kuliah saya, dan berhubung kami sama-sama suka politik, maka hampir setiap hari kami selalu bercerita tentang politik, agama dan sejarah (mereka adalah guru yang baik, saya banyak belajar dari mereka), mereka juga pernah menawarkan bantuan jika saya ingin melanjutkan studi di Belanda (mereka sangat perhatian dengan pendidikan).
Nah segitu dulu guys ceritanya, kapan-kapan kalau ada waktu akan kita sambung lagi!
Jadi, nasib malang yang dialami ketika menjadi Au Pair itu tidak sepenuhnya benar, saya sangat enjoy menghabiskan waktu saya bersama keluarga baru, teman-teman baru, budaya baru dan tempat baru saya. Kita hanya perlu berhati-hati dalam memilih host family dan faktor terakhir yang bisa membuat kita merasa beruntung adalah keberuntungan itu sendiri.
Dan saya sedang merencanakan untuk menjadi Au Pair di Spanyol setelah lulus kuliah. Kenapa? Jawabannya simpel, karena Spanyol dekat dengan Portugal dan saya sangat tergila-gila dengan Portugal (Saya sudah belajar bahasa Portugis sejak 2 tahun yang lalu meskipun sampai hari tidak mahir juga). Tapi saya juga tidak akan menghabiskan umur saya sampai 30 tahun dengan menjadi Au Pair, tapi saya juga tidak akan membuang kesempatan untuk belajar dan berpetualangan secara gratis.
Tapi meskipun begitu, jangan menyepelekan persyaratan untuk menjadi Au Pair, guys! Karena saya juga dibuat pusing tujuh keliling ketika ingin menjadi Au Pair di Australia, kenapa? Karena syarat untuk membuat working holiday visa, salah satunya adalah saldo rekening tabungan 3 bulan terakhir minimal 5000 AUD (wah, sumpah saya puyeng sekali membacanya) meskipun setelah meminjam orangtua saya ditambah dengan pinjaman dari teman-teman dan jual barang berharga (cie, bukan saham atau obligasi ya guys!) akhirnya terkumpul juga uang segitu dalam waktu kurang lebih 2 bulan.
Image Credit |
Uang itu bukan harus mutlak adalah milik kamu, jadi kamu bisa pinjam siapa saja. Tapi akhirnya saya tidak jadi mengajukan working holiday visa, karena seperti yang saya ceritakan di atas. Saya lebih suka Spanyol. Bagaimana dengan kamu?! Selamat mencoba!
Salam berkuliah.com