Hai guys..UAS udah kelar, itu tandanya menjelang input nilai. Pasti kalian pada galau menunggu nilai keluar, iya kan ? Sederatan angka A, ...
Hai guys..UAS udah kelar, itu tandanya menjelang input nilai. Pasti kalian pada galau menunggu nilai keluar, iya kan ? Sederatan angka A, B, C, D, E sudah mulai membayangi. Banyak-banyak berdo’a biar nilai A atau B, kalaupun harus down minimal C.
Sebagai mahasiswa, pasti topiknya gak jauh dari pembahasan tentang nilai. Nilai-nilai itulah yang nantinya menentukan kelulusan, Meski nilai bukan tolok ukur keberhasilan seorang mahasiswa. Nilai juga yang membedakan mana mahasiswa rajin dengan mahasiswa yang hanya 3D ( Duduk-Diam-Dengar) Nilai bisa dibilang suatu keberuntungan. Ada yang rajin malah mendapat nilai kecil, Ada yang malas malah mendapatkan nilai bagus. Wah..ada apa sebenarnya dibalik semua itu ? Bahkan ada yang menganalogikan bahwa nilai mahasiswa itu terletak di ujung pena mahasiswa dosennya, bener gak sih ? biar kamu gak salah paham , ikuti tips berikut ! Siapa tahu salah satunya pernah kamu alami.
Kenali karakteristik sang Dosen
Setiap dosen memiliki karakteristik/watak yang berbeda-beda. Nah, disini tugas kamu untuk memahami dosen tersebut. Berbeda dengan masa sekolah dimana kamubertemu seorang guru yang bisa mengerti kondisi, namun memasuki masa kuliah justru kamulah yang harus memahami sang dosen. Berawal dari memahami dosen inilah, akan berpengaruh pada nilai kamu kelak. Nah lho, apa hubungannya ? Terus simak point-point selanjutnya ya guys :)
Terkadang..Ada Dosen over Realistis atau bahkan Sama Sekali non-Realistis
Dosen yang relalistis ini biasanya di nominasi oleh para dosen muda. Ya, berhubung masih muda, pikiran mereka mungkin masih terbawa suasana masa-masa kuliah yang menjunjung tinggi suatu realistas. Sekecil apapun komponennya juga diniai. Jadi, jangan heran bila kamu menemui dosen yang memuat nilainya bahkan menggunakan excel ( ini kayanya udah terlanjur realistis).
Sedangkan dosen yang non realistis biasanya dosen senior yang udah lama berkecimpung di dalam dunia perkuliahan. Jadi, bagi kamu yang memiliki dosen yang udah senior (tua), kamu perlu pendekatan yang lebih dekat aja dengan beliau biar nilai kamu OK punya :D
Pelajari Triknya
Nah, buat ngedapetin nilai bagus, gak cukup kamu hanya bermodalkan cerdas. Cerdas hanya memagang komponen 20% di dalam nilai kamu. Percaya deh !.Lalu, sisanya apa ?
Semangat belajar 10 %
Kerja keras 10 %
Strategi Memilih Teman Belajar 15%
Faktor lucky 5 %
Sisanya..40 % ditangan dosen,,,hahaha .
Seberapa penting -kah IPK ?
IPK dapat diperoleh dengan adanya kerjasama antara dosen dan mahasiswa.
Dosen akan memberikan nilai kepada mahasiswa sebelum kuliah dimulai pada
awal semester.Yaps, penting banget karena ini merupakan tolok ukur kamu belajar selam ini. Yang perlu disadari adalah bahwa IPK harus diimbangi dengan kemampuan teknis dan juga kemampuan berorganisasi agar bisa bersaing dengan pesaing-pesaing kita. Karena kegiatan akademik kita menentukan tingkat intelektual kita nantinya.
Baik-Baiklah dengan Dosen
Tak hanya dengan orang tua, kamu harus berbuat baik terhadap dosen :D ini serius lho. Dosen itu suka mahasiswa yang kritis, bukan sotoi ( sok tahu). Apalagi jika mahasiswanya berbicara gak ada dasarnya, udah gitu gak ilmiah lagi (emangnya penelitian ;) pasti dosen langsung pasang muka killer.
Mengapa kita harus baik dengan dosen ? Karena IP kamu ada di tangan mereka. Dosen itu macem-macem, ada yang pelit nilai, ada yang murah nilai. Begitupula ada yang ngeselin ada yang care banget sama kita. Kalau bisa kamu ambil hati dosen, nah lho ? Maksudnya ? yah, kamu harus besrsikap ramah sama dia biar dosen seneng trus nilai kamu lumayanlah dapet tambahan.
Mahasiswa yang Sesuai Ekspektasi dosennya
Menjadi mahasiswa yang aktif di kegiatan kampus bukan berarti kamu akan menjadi kesayangan dosen. Begitu pula sebaliknya, jika kamu kuliah hanya berkutat dengan kegiatan seputar akademik, tapi kamu dekat dengan dosen dijamin dosen akan care meskipun kamu bukan tergolong mahasiswa aktif di kampus. Nah, disinilah kamu bisa memanfaatkan celah agar kamu bisa mendapatkan nilai bagus. Semakin kamu terlihat dekat dengan dosen, semakin terihatlah kamu dirimu di kelas itu. Buat dosen kamu kagum akan kemampuan yang kamu miliki dalam bidang akademik, hingga akhirnya ia hafal dengan keberadaan kamu di kelas tersebut
Jadikan Dirimu “Berbeda”
Seiring berjalannya waktu. Kamu akan memahami bahwa nilai yang kamu dapatkan bukan semata-mata hanya berasal dari belajar kamu. Namun, ada faktor lain yang kamu akan ketahui. Jadikan dirimu berbeda, yaps, get the point !Berbeda disini adalah kamu memiliki kemampuan lebih di bidang yang dosen ajarkan. Coba deh, setiap pertemuan mata kuliah yang di ajarkan dosen kamu selalu bisa mengembangkan ide-ide cerdas di dalamnya. Pasti dosen akan respect terhadap kamu . Bandingkan dengan kawan lainnya yang hanya diam namun sebenarnya dia cerdas, pasti dosen akan menilai lebih pribadi kamu dibanding lainnya.
Nah, itulah point-point penting yang harus kamu lakukan apakah dosen kamu udah menilai secara adil atau nggak . Jadi, bener gak sih nilai mahasiswa ada di ujung pena dosen ? Jawabannya ada pada kolaborasi yang baik antara dosen dan mahasiswa serta ada pada diri pribadi masing-masing dosen.
Salam berkuliah :D
Oleh : Andreanyta Erni