Baiklah, sebelum bercerita lebih banyak kita kenalan dulu, ya! Saya Diyan. Diyan Yunanto Setyaji, tepatnya. Di Indonesia saya mengambil...
Baiklah, sebelum bercerita lebih banyak kita kenalan dulu, ya! Saya Diyan. Diyan Yunanto Setyaji, tepatnya. Di Indonesia saya mengambil kuliah pascasarjana di Master of Public Health UGM, dan di Portugal saya mengambil kuliah di Master of Clinical Nutrition, University of Porto. Saya bisa kuliah di sini karena Program Lotus, Erasmus Mundus (sekarang menjadi Erasmus+)
Bisa Diyan ceritakan tentang apa saja kelebihan dan keunikan dari kampus kamu di University of Porto tersebut?
Universitas Porto merupakan salah satu universitas tertua di Eropa. Terbaik di Portugal dan masuk 200 besar terbaik di Eropa dan Dunia. Fasilitas dan prasarana lengkap biasanya dibarengi dengan tingginya anggaran perkuliahan dan biaya hidup. Tetapi tidak dengan di sini, Portugal adalah negara yang sangat cocok dengan kantung mahasiswa perantauan. Semua lengkap tapi tetap terjangkau. Kontras jika dibandingkan dengan negara seperti Inggris atau Belanda.
Di sini hampir semua mahasiswa senior memakai baju berjubah hitam (traje; seperti di Harry Potter) setiap hari dan baru akan dilepas kelak ketika wisuda di awal Bulan Mei. Akan ada pesta karnaval besar keliling kota (cortejo), hanya untuk mahasiswa. Apresiasi hebat untuk bidang akademi. Oiya, kita bisa lihat contohnya di kanal berikut: "Queima das Fitas" (the burn of the ribbon) tahun 2014 https://t.co/D9SHqHyCeU )
Apakah dalam kampus Diyan ada aturan yang dirasa unik dan berbeda? Mungkin dari cara berpakaian, jam masuk, absensi, atau hal lainnya.
Pertama yang saya rasa unik dan berbeda jelas adalah para senior yang memakai baju jubah hitam di setiap harinya. Tidak semua memang, tapi jumlahnya sangat banyak. Di Indonesia mungkin semacam jaket almamater. Bangga memakainya. Bagi mahasiswa lain, cara berpakaian bebas sih. Saya datang di musim panas dimana banyak mahasiswa berpakaian santai. Cowok memakai tees dan celana pendek bersandal, sementara cewek memakai baju santai. Summer bermandikan cahaya matahari benar-benar seperti pesta, sebelum musim dingin datang. Untuk jadwal kuliah, jam masuk, dan sistem absensi tidak jauh berbeda dengan perkuliahan di Indonesia, kok.
Bagaimana untuk fasilitas yang ada di kampus tersebut, mungkin perpustakaan, pelayanan adminitrasi, fasilitas lab, olahraga, atau lainnya?
Universitas Porto memberikan kartu mahasiswa yang bisa diakses untuk apapun. Fotokopi, nge-print, akses jurnal, stadion olahraga, bahkan diskon untuk pelayanan umum bisa kita nikmati dengan menunjukan kartu ajaib ini. Apalagi jika dikombinasikan dengan kartu ESN (Erasmus Student Network), niscaya tak ada kesulitan. Saving your money off course.
Bagaimana langkah mendaftar ke kampus University of Porto, sesuai pengalaman Diyan sediri?
Saya mendaftar di kampus saya ini melalui Erasmus Mundus. Teman-teman dapat mengakses bahkan mengapply sejak awal Oktober ini. Ada banyak program di bawah naungan Erasmus+. Nanti kita tinggal memilih, kampus mana yng ingin kita tempuh. Saya dulu mengambil pilihan Ghent University (Belgia) dan University of Porto (Portugal).
Oiya, dalam penentuan ini, jangan ngasal ya. Sesuaikan dengan minat jurusanmu. Setiap program memiliki patner universitas masing-masing. Misalnya untuk program Lotus, ada ITB dan UGM yang menjadi prioritas. Tapi jangan khawatir, teman-teman dari universitas lain memiliki kesempatan yang sama. Harus mencoba dan jangan takut bersaing. Pasti bisa, kok!
Bagaimana karakteristik masyarakat Portugal terhadap para pendatang?
Jika kita menilai bahwa orang Indonesia adalah paling ramah dan murah senyum, mungkin kita perlu mengunjungi Eropa Selatan. Di sini masyarakat sangat terbuka dengan para pendatang, aman meskipun kadang kita berhadapan dengan beberapa pemabuk di jalanan.
Hanya saja mereka di sini cukup sensitif. Jika kita tinggal di Porto, jangan sesekali menyebut bahwa Sagres lebih baik dari Superbock (merk bir lokal), atau menyebut bahwa FC PORTO tidak lebih baik dari Benfica. Tapi, untuk hal di jalan raya bahkan kesadaran akan kebersihan, Indonesia wajib mencontoh warga Porto. Mobil yang melaju kencang akan berhenti jika ada pejalan kaki yang hendak menyeberang (sekalipun baru berdiri di tepi). Tidak ada yang mau membuang sampah di jalanan, sehabis makan di kantin atau restoran secara sadar diri harus menyingkirkan baki dan piring ke tempat yang disediakan, dan mereka sangat menghargai waktu makan. Kantor, kampus, dan pelayanan umum tutup di pukul 12-2 siang, hanya untuk makan siang.
Pada masa awal kuliah, apakah kamu menemui masalah dengan kegiatan perkuliahannya? Jika iya, seperti apakah itu dan bagaimana cara kamu mengatasinya?
Permasalahan utama mungkin hanya karena bahasa. Banyak dari perkuliahan masih menggunakan bahasa Portugis. Tetapi, ini adalah kesempatan untuk memperkaya kemampuan kita. Tenang, sebagian dosen dan banyak civitas akademika fasih berbahasa Inggris dan kampus saya menyediakan kursus bahasa secara gratis. Jadi, masih khawatir? Semoga tidak! Untuk hal lain, saya belum menemui kendala yang berarti, semua berbasis internet dan paperless. Surga bagi mahasiswa. Hey, siapa yang bisa betah tak berselancar di dunia maya ketika jaringan sangat kuat dan tersedia gratis? Jangan lupa, belajar!
Apakah ada beasiswa khusus dari kampus yang diperuntukkan mahasiswa asing? Jika iya, apakah itu dan bagaimana cara applynya?
Uni Eropa dan segenap universitas terkemuka di Eropa tak segan memberi jatah besar bagi para calon mahasiswa, khususnya dari Indonesia. Mengapa? Mungkin karena mereka menyadari begitu banyak pelajar yang ingin menempuh studi namun terkendala akses, biaya, bahkan kesempatan. Tugas kita hanya satu, mencari info beasiswa. Tentang cara apply, tergantung dari penyedia. Ada yang hanya perlu upload file, dan ada juga yang harus mengirimkan by post. Besaran beasiswa yang diberikanpun sangat sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar kita di Eropa. Sangat cukup untuk berlibur ke negara Schengen dan lainnya. Tetapi, pertimbangkan juga alokasi kebutuhan hidup.
Bagaimana cara penyambutan mahasiswa baru di kampus Diyan? (Seperti MOS/Ospek)
Tidak ada perploncoan dengan harus membawa piranti yang memalukan diri di depan umum atau aktifitas bullying seperti institusi kenamaan di Indonesia. Di sini, para senior tergabung dalam sistem buddy yang membantu mahasiswa baru dalam memberi informasi yang dibutuhkan. Akan ada seminggu orientation days yang diisi dengan pengenalan kota, kampus, fakultas, sarana prasarana dan diakhiri dengan pesta bersama. Sangat ramah dan nyaman.
Bagaimana caranya agar kita mudah dalam bergaul dan berbaur dengan masyarakat Portugal? Bahasa apa yang digunakan di Portugal?
Tidak ada resep tersendiri. Kita hanya perlu membuka diri. Jangan kaget dan heran dengan budaya lokal. Bertemanlah dan jika bisa, tinggallah bersama mahasiswa dari negara lain. Saling bertukar ilmu bahasa, budaya, dan resep masakan. Tetapi, hal ini tak berarti koneksi dengan sesama pelajar Indonesia dan PPI terhenti. Di sini, warga Porto memakai bahasa Portugis. Tetapi mereka juga cukup fasih English dan Spanish.
Adakah pesan dan motivasi spesial yang ingin kamu bagikan untuk adik-adik di Indonesia agar selalu semangat dalam menuntut ilmu sampai negara Portugal sana?
Bermimpilah, dan yakin kamu bisa meraihnya. Jangan menerapkan standar mimpi kalian. Kesempatan itu ada. Jika belum menemui, mungkin kalian belum mencarinya. Jadi, manfaatkanlah. Kapan lagi kita bisa belajar sambil berlibur di sekujur Benua Eropa? Ayo!
Salam berkuliah.com!