Korea menyimpan sejuta budaya yang sayang untuk di lewatkan begitu saja. Keragaman budayanya menjadikan korea sebagai salah satu tujuan pe...
Korea menyimpan sejuta budaya yang sayang untuk di lewatkan begitu saja. Keragaman budayanya menjadikan korea sebagai salah satu tujuan pendidikan bagi siswa dari berbagai negara. Indonesia bahkan kini tengah di landa demam korea (K-Pop) yang begitu digandrungi oleh kawula muda. Yuk simak pengalaman Mahar Nirmal berikut ini dalam menjalani perkuliahan di Korea Selatan.
Mendaki Namhansanseong Fortress di Gyeonggi-do |
Halo, nama saya Mahar Nirmala, biasa dipanggil Mahar. Saya lahir dan besar di Yogyakarta. S1 kuliah di UGM jurusan Ilmu Hubungan Internasional, angkatan 2009. Sekarang kuliah di Graduate School of International Studies (GSIS), Seoul National University (SNU), jurusan International Area Studies. Saya baru mulai kuliah Fall 2014 ini. Saya memilih sekolah di Korea Selatan karena dulu pernah exchange ke SNU tahun 2012, jadi sudah lumayan kenal lingkungannya.
Beasiswa
Saya sekolah di sini dengan beasiswa LPDP. Tahapan seleksinya ada 3, yaitu seleksi administrasi, wawancara, dan Program Kepemimpinan. Di tahapan administrasi kita wajib mengupload dokumen-dokumen seperti ijazah S1, transkrip, KTP, TOEFL, rencana study, dan essay ke web LPDP. Setelah lolos, kita akan diwawancara di kota yang sebelumnya sudah kita pilih. Waktu itu saya wawancara di Yogyakarta, tepatnya di UIN Sunan Kali Jaga. Pewawancaranya terdiri dari 3 orang, yakni 2 orang akademisi dan 1 orang psikolog. Setelah lulus tes wawancara, kita akan mengikuti Program Kepemimpinan. Informasi lebih lengkap bisa dilihat di http://www.lpdp.depkeu.go.id. Beasiswanya full mencakup biaya pendaftaran, Settlement Allowance, Living Allowance, dana buku, dana seminar dan penulisan jurnal, tunjangan keluarga, asuransi, dan airfare.
Tentang Univeritas
Seoul National University (SNU) adalah universitas terbaik di Korea Selatan. SNU juga menduduki ranking 31 universitas terbaik dunia berdasarkan QS World Ranking tahun 2014. Dari segi fasilitas, menurut saya library adalah salah satu hal yang dapat dibanggakan dari SNU karena koleksinya yang lumayan dan sistem pengelolaannya yang baik. Sedangkan untuk suasana, saya senang walaupun berada di Asia, banyak mahasiswa dari Eropa dan Amerika, sehingga suasana multikulturnya tetap terasa. Tidak hanya dari negara-negara Barat, di sini juga banyak teman-teman dari Asia Tenggara dan Afrika. Selain suasana multikulturnya, saya hal yang membuat saya senang karena kampus lumayan dekat dengan tempat-tempat ramai, karena kampus saya berada di Seoul.
Jurusan di Seoul National University
Saya mengambil jurusan International Area Studies di GSIS SNU karena berkaitan dengan studi S1 saya di jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Di sini saya belajar mengenai sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan sistem masyarakat di Asia Timur, khususnya di Jepang, Korea, China, dan Taiwan.
Semester pertama bagi saya adalah semester untuk beradaptasi karena menurut saya kuliah S2 jauh berbeda dengan kuliah S1. Kuliah S2 menuntut kita untuk lebih banyak membaca, meningkatkan skill, menulis paper dan research, dan lebih aktif dalam berbagai kelas karena jumlah mahasiswanya yang lebih sedikit daripada ketika kuliah S1.
Penutupan Round Table yang diadakan oleh GSIS SNU |
Culture Shock
Mm.. sepertinya saya belum pernah merasakan culture shock. Mungkin bukan culture shock tetapi lebih ke bagaimana beradaptasi dengan teman-teman yang sebagian besar belum tahu tentang Islam, jadi mereka sering bertanya mengapa ada beberapa restriction dalam makanan yang saya makan, dll. Tapi alhamdulillah di sini ada beberapa teman yang paham, misalnya dari Filipina dan China, sehingga dapat membantu menjelaskan kepada yang lain.
PERPIKA
Untuk bertemu bisa dibilang tidak terlalu sering. Tapi menurut saya teman-teman PERPIKA mereka sangat terbuka dan membantu kami mahasiswa baru dalam beradaptasi, misalnya dari cara memilih makanan, berbelanja, dan mengorganisir berbagai kegiatan untuk refreshing.
Akomodasi
Di dormitory kampus hehe. Karena selain dekat dengan kampus, biayanya relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan di luar kampus. Keamanannya juga terjaga dan ketika kami menemukan masalah terkait dengan kamar, kami dapat bertanya kepada Resident Assistance (RA) atau Main Control Office, termasuk ketika ada beberapa fasilitas yang perlu diganti, misalnya lampu meja belajar.
Hijab di Korea Selatan
Untuk wanita yang berhijab di sini sama sekali tidak ada hambatan. Teman-teman di sini cukup terbuka sehingga tidak mempermasalahkan jika saya berpenampilan berbeda. Beberapa hal yang menarik antara lain ketika teman dan dosen menanyakan saya memiliki berapa jilbab, karena kelihatannya setiap ganti baju jilbabnya ganti-ganti dan ketika ke pasar saat summer ditanyai oleh salah satu penjual di pasar, Apa kamu tidak kepanasan menggunakan seperti itu?. Ada juga beberapa teman yang iseng mengikuti gaya saya menggunakan jilbab, hehe
Makanan Halal di Korea Selatan
Di sini saya tidak makan daging ayam dan sapi, jadi sebatas seafood dan sayur-sayuran. Jika saya ingin makan daging ayam dan sapi, saya membelinya di Itaewon, yakni daerah yang menjual makanan-makanan halal.
Tips Mendapatkan Pemasukan Tambahan
Semester satu ini saya masih beradaptasi dengan kegiatan perkuliahan, sehingga belum terlalu memikirkan pemasukan tambahan. Tetapi untuk mendapatkan pemasukan tambahan ada beberapa hal yang dapat dilakukan, misalnya dengan menjadi tour guide, membantu beberapa acara seperti pameran, dan mengajar.
Kalau Kangen Indonesia?
Saya akan menelepon keluarga atau sekedar ngobrol dengan teman-teman di Indonesia. Selain itu, bertemu dengan teman-teman Indonesia di Korea juga sangat membantu, karena membuat kita merasa tidak sendirian.
Kegiatan yang bisa dilakukan selain kuliah adalah hang out dengan teman-teman, misalnya belanja, karaoke, atau sekedar jalan jalan dan minum kopi.
Pulang ke Indonesia
Saya belum pernah pulang ke Indonesia karena baru menjalani satu semester di sini. Saya rasa saya lebih banyak jalan-jalan ketika menjadi mahasiswa exchange tahun 2012 lalu daripada sekarang, hehe. Untuk saat ini saya belum banyak jalan-jalan ke luar Seoul, mungkin liburan winter ini baru akan jalan-jalan ke daerah lain.
Pengalaman Tidak Terlupakan
Berkenalan dengan banyak teman dari berbagai negara, belajar bahasa asing, mempelajari budaya Korea.
Kesan Kuliah ke Luar Negeri
Untuk diri saya sendiri, saya merasa mendapatkan kesempatan yang luar biasa dapat tinggal di luar negeri, merasakan atmosfer dan lingkungan yang berbeda dari Indonesia. Selain itu, tinggal sendiri di luar negeri tanpa keluarga membuat saya lebih mandiri. Untuk yang lainnya, di sini saya banyak menemukan orang-orang Indonesia yang hebat. Saya berpikir kalau mereka kembali ke Indonesia dan pemerintah menghargai keberadaan mereka, Indonesia akan jauh lebih maju.
Tips dan Trik Untuk Kamu yang Ingin Kuliah ke Korea Selatan
Saat ini Korea Selatan telah menjadi salah satu tujuan belajar yang menarik bagi teman-teman di Indonesia. Selain itu banyak juga beasiswa yang dapat teman-teman cari. Dari Indonesia sendiri ada beasiswa LPDP yang akan mengcover semua kebutuhan teman-teman di Korea. Sedangkan dari Korea, pemerintah Korea juga banyak memberikan beasiswa, misalnya KGSP. Beberapa organisasi atau perusahaan seperti Samsung dan Posco juga memberikan beasiswa bagi jurusan-jurusan tertentu. Untuk lebih jelasnya silakan cek langsung ke web universitas dan jurusan yang akan teman-teman tuju.
Satu hal yang penting adalah memastikan mata kuliah akan diajarkan dalam bahasa Inggris atau Korea. Tidak semua universitas atau jurusan menuliskan keterangan mata kuliah tersebut akan diajarkan dalam bahasa apa.
Sudah ketemu artis Korea?
Belum hehe. Saya malah ketemu PSY tahun 2012 lalu, ketika namanya belum booming seperti saat ini.
Seusai menonton pertunjukan tari tradisional Korea |
Nah, bagaimana sobat ? Kamu tertarik untuk kuliah di Korea ? Semoga menginspirasi kamu untuk melanjutkan pendidikan di negeri Ginseng tersebut.
Salam berkuliah.com!
Narasumber : Mahar Nirmala
Reporter : Andreanyta Erni