Akhir November lalu sempat ada satu hal yang menghebohkan dunia maya di Indonesia ini. Berbagai media jejaring sosial dan bahkan berbagai s...
Akhir November lalu sempat ada satu hal yang menghebohkan dunia maya di Indonesia ini. Berbagai media jejaring sosial dan bahkan berbagai situs penyedia berita juga menampilkan hal tersebut. Hal yang dimaksud adalah rusaknya taman bunga Amaryllis yang berlokasi di Gunungkidul Yogyakarta. Kamu pasti sudah sempat melihat di media jejaring sosial mengenai hal ini bukan? Lalu apa masalahnya?
Sedikit ringkasan dari yang terjadi pada taman bunga yang nampak seperti di Eropa tersebut adalah bahwa pada mulanya ada beberapa orang yang berfoto disana. Bermodal foto-foto pribadi tersebut, beberapa lalu mengunggah foto-fotonya ke media jejaring sosial yang memang langsung populer juga bahwa ada taman bunga yang nampak seperti di Eropa padahal lokasinya di Yogyakarta saja. Bahkan saat itu juga bermunculan artikel-artikel dari berbagai blog pribadi membahas taman tersebut.
Apa yang terjadi setelah itu? Sudah bisa ditebak setelah itu banyak sekali remaja-remaja yang ingin selalu nampak kekinian sesuai hal yang sedang populer mulai berdatangan. Tidak sekedar melihat dari jauh, mereka ramai-ramai mencari lokasi untuk berfoto-foto ria bersama. Hasil akhir dari hal itu adalah taman bunga yang rusak. Banyak dari bunga yang ada disana terinjak-injak dan berguguran. Sebuah lahan penuh bunga yang sedang mekar berubah menjadi seperti lahan kosong dengan beberapa tanaman bunga saja. Luar biasa menyedihkan.
Segera setelah rusaknya taman bunga itu mencuat ke media jejaring sosial, mulai bermunculan berbagai gambar dan artikel yang menyayangkan kejadian tersebut. Tidak sedikit juga dari para pengguna jejaring sosial tersebut yang menghujat bebeapa orang yang ikut berada di taman bunga tersebut yang juga memang nampak menyebabkan kerusakkan dari foto-foto mereka. Sadisnya lagi, ada yang rela berburu berbagai informasi dari orang-orang yang nampak jelas menyebabkan kerusakkan tersebut.
Menyusul kemudian mulai bermunculan berbagai meme menggunakan foto-foto dari orang-orang yang memang nampak menyebabkan kerusakan di taman bunga tersebut. Kreatifitas para pembuat meme seolah tanpa batas hingga hampir setiap hari bermunculan meme-meme baru masih dalam topik yang sama. Sekilas memang menarik dan lucu namun hal ini justru membuat masalah sebenarnya tertutupi. Hujatan-hujatan di media jejaring sosial tidak akan bisa mengembalikan kondisi taman bunga yang sudah rusak.
Bagaimana nasib pemilik taman bunga tersebut pada akhirnya? Taman bunga yang awalnya indah itu sudah rusak dengan tangkai-tangkainya patah, daun-daun rebah, hingga bunga-bunganya berjatuhan. Apa yang dirasakan oleh pemilik kebun tersebut yang bernama Sukadi? Secara mengejutkan sikapnya yang berbesar hari dan tidak menyalahkan siapapun justru menyentuh banyak orang. Ungkapannya ketika diwawancarai salah satu media nasional hanyalah bahwa ia akan menata taman tersebut untuk kedepannya. Tujuannya adalah agar jika sudah waktunya mekar lagi dan orang-orang berdatangan, tidak akan terjadi lagi taman bunganya rusak terinjak-injak. Ia memang menyadari bahwa taman bunganya tersebut pada mulanya tidak ada tujuan untuk menjadi obyek wisata jadi tidak ia tata. Sukadi murni menerima kejadian pada taman bunganya sebagai musibah.
Kebesaran hati yang ditunjukkan oleh Sukadi sebagai pemilik taman bunga Amaryllis sungguh patut diapresiasi. Meskipun ia sangat berhak untuk mencaci dan kesal terhadap para pengunjung, ia tidak melakukan itu. Ia justru bersemangat untuk menata taman bunganya tersebut agar tahun depan lebih bisa dikunjungi oleh banyak orang. Ia berharap akan bisa menyediakan tempat berfoto, bersantai, dan bahkan mungkin area kuliner.
Satu hal yang pasti dari kejadian seperti ini yang sudah tentu bukan yang pertama adalah diperlukannya solusi. Sudah tidak seharusnya khalayak ramai ramai-ramai mencari kambing hitam dan menghujat mereka. Beberapa waktu lalu yang sempat populer adalah pendakian dimana banyak orang yang ingin mendaki namun pada akhirnya hanya demi keinginan berfoto-foto dan meninggalkan sampah yang menumpuk di beberapa lokasi pendakian.
Nah, berkaitan dengan hal seperti ini, apa saja sih yang kira-kira bisa dilakukan agar supaya kejadian pada taman bunga Amaryllis tidak terjadi lagi di kemudian hari? Simak beberapa hal berikut ini ya:
1. Menjaga Apa yang Ada
Sikap menjaga apapun itu khususnya yang memang pada dasarnya bukan hal atau benda milik kita sendiri dimanapun berada itu sangat penting. Dalam kaitannya dengan taman bunga Amaryllis, banyak dari pengunjung yang terlihat membolehkan dirinya sendiri untuk begini dan begitu yang pada akhirnya berujung pada kerusakkan tanaman-tanaman bunga disana. Sudah sewajarnya kita menjaga yang bukan milik kita ketika berada disana bukan malah membiarkan diri merusak.
2. Menyadari Posisi dan Kapasitas Diri
Hal ini sangat penting ketika kamu hendak mengujungi sebuah lokasi wisata. Dalam kaitannya dengan taman buga Amaryllis, sudah seharusnya para pengunjung menyadari posisinya sebagai pengunjung saja. Mereka bukan pemilik dari taman bunga tersebut jadi sudah seharusnya mereka juga sadar bahwa mereka tidak bisa seenaknya memutuskan bahwa mereaka bisa begini dan begitu semaunya.
3. Pengaruhi Orang Lain
Hal ini diperlukan ketika berada di tempat umum yang harus dijaga bersama. Kamu harus selalu menegur dan mengingatkan orang lain jika kamu melihat mereka merusak dan tidak menjaga lokasi tersebut baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Nah itu tadi hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kejadian seperti di taman bunga Amaryllis agar tidak terjadi lagi. Di luar negeri sana hal semacam ini tidak akan terjadi karena memang pada dasarnya sikap dan pola pikir orang-orangnya sudah berbeda. Jika kamu bermimpi untuk bisa pindah atau sekedar belajar diluar negeri namun pola pikirmu masih seperti para pengunjung taman bunga Amaryllis yang akhirnya hanya merusak, itu artinya kamu belum pantas untuk keluar negeri.