Mendunia adalah sebuah kata yang bagi banyak mahasiswa Indonesia dianggap hanya sekedar sebagai angan-angan saja. Berasal dari Indonesia mem...
Mendunia adalah sebuah kata yang bagi banyak mahasiswa Indonesia dianggap hanya sekedar sebagai angan-angan saja. Berasal dari Indonesia membuat kata-kata mendunia itu seakan sangat sulit dicapai meskipun ada banyak jalan yang tersedia. Faktanya, saat ini sudah ada nama-nama Indonesia dalam lingkup kemahasiswaan yang bisa disebut mendunia. Mereka mendunia sebagai mahasiswa internasional yang bisa melanjutkan studi mereka di universitas-universitas favorit tingkat dunia atau iternasional. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya untuk bisa mendunia bukanlah hal yang tidak mungkin dicapai. Mahasiswa Indonesia bisa saja mendunia jika memang mengetahui seluk beluknya untuk bisa mencapai hal tersebut.
Seorang pemuda yang bernama Faldo Maldini adalah pemuda asal Indonesia. Ia lahir di kota Padang yang merupakan ibu kota propinsi Sumatera Barat, pada tanggal 9 Juli 1990. Sudah tentu dengan lahir di Padang, Faldo Maldini adalah warga Indonesia. Ia menjadi salah satu pemuda asal Indonesia yang mampu mendunia dalam hal kemahasiswaan. Ia terdaftar sebagai mahasiswa dalam program kuliah pascasarjana pada bidang Plastic Electronic Materials di Department of Physics of Imperial College London. Dalam daftar QS World University Rankings 2015/2016 Imperial College London berada pada peringkat 8 sebagai universitas terbaik untuk lingkup internasional. Sedangkan di lingkup Inggris sendiri, Imperial College London berada pada peringkat 11 dalam 2016 Universty Web Ranking of United Kingdom dari 4icu.
Seorang Faldo Maldini sebelumnya menempuh studi di Universitas Indonesia yaitu tepatnya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau FMIPA. Bisa dibilang sejak dalam studi S1 yang ia ambil di Universitas Indonesia tersebut ia semakin dikenal oleh banyak orang. Pada tahun 2010 ia menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Fisika UI. Selanjutnya pada tahun 2011 ia menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM dari FMIPA UI. Tahun berikutnya yaitu tahun 2012 ia kembali dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua BEM FMIPA UI. Salah satu alasanya sangat berusaha untuk bisa aktif dalam berorganisasi khususnya dalam lingkup kampus adalah bahwa dengan berorganisasi ia juga bisa mendapatkan berbagai ilmu yang tidak diajarkan dalam perkuliahan. Ia sendiri sangat menyadari bahwa kegiatan berorganisasi memang sangat penting untuk masa depannya nanti.
Benar saja jika Faldo Maldini menganggap bahwa berorganisasi itu sangat penting karena ketika menjadi mahasiswa di Imperial College London, ia juga dipercaya menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Uniterd Kingdom (PPI UK) untuk periode masa jabatan 2013/2014. Hal ini mungkin tidak akan bisa ia dapatkan jika sedari dulu ketika masih menempuh studi S1 ia tidak mengasah kemampuan berorganisasinya. Berhasil menjabat sebagai ketua PPI UK tentu bukan merupakan hal yang mudah. Hal ini juga membuktikan bahwa memang serang mahasiswa dari Indonesia bisa mendunia jika memang sudah tahu apa yang akan dilakukan dan dituju untuk dicapai.
Bagaimana ia bisa berpikir bahwa berorganisasi itu sangat penting ternyata berawal dai gagasan bahwa sangat sayang jika kuliah itu hanya sebatas kuliah. Maksudnya adalah bahwa jika seluruh waktu kuliah hanya dihabiskan untuk belajar sangat keras demi memenuhi kebutuhan SKS agar bisa menghasilkan nilai-nilai yang tinggi dan bahkan mungkin lulus lebih cepat dari semestinya itu sangatlah disayangkan. Kenapa demikian? Faktanya adalah nantinya ketika lulusan universitas harus masuk ke dunia kerja, semakin lama semakin jarang ada perusahaan yang menjadikan nilai atau IP sebagai bahan pertimbangan utama. Pada akhirnya IP hanya akan dijadikan nilai tambah atau pertimbangan lebih lanjut dalam proses penerimaan karyawan di berbagai perusahaan. Oleh karena itu benar-benar sangat disayangkan jika dalam waktu 3 sampai 4 tahun menempuh studi jenjang sarjana hanya berdiam di kelas, perpustakaan, laboratorium, dan juga kamar demi menyelesaikan berbagai tugas, laporan, makalah, dan mempelajari banyak sekali teori untuk ujian. Masa kuliah lebih dari SKS dan IP.
Meskipun ia berpendapat bahwa berorganisasi itu penting ketika masa kuliah, namun ia sendiri sangat memperhatikan prestasi kuliahnya. Hal ini terbukti dari nominasi tiga besar dalam pemilihan Mahasiswa Berprestasi FMIPA UI pada tahun 2011. Kemudian ia menambahkan bahwa sebuah role model atau panutan sangat penting bagi seorang mahasiswa jadi ia akan mempunyai tujuan dan hal-hal yang akan ia berusaha capai pada saat kuliah tersebut. Ia memberikan contoh bahwa untuk seorang mahasiswa role model atau panutan yang paling tepat adalah gabungan antara Ketua BEM dan Mahasiswa Berprestasi. Bukan tanpa alasan ia mengatakan demikian karena memang keduanya adalah bukti pencapaian luar biasa dari seorang mahasiswa.
Ketua BEM berarti mahasiswa tersebut aktif dan pandai berorganisasi. Jika tidak maka ia tidak mungkin akan bisa meraih kepercayaan mahasiswa-mahasiswa lain untuk menjabat sebagai ketua. Kemudian Mahasiswa Berprestasi adalah bukti bahwa seorang mahasiswa sangat pintar untuk menjaga prestasinya dalam hal akademis. Jadi intinya adalah seorang mahasiswa harus menjadikan Mahasiswa Berprestasi dan juga Ketua BEM sebagai role model. Hal ini seharusnya akan membuat seorang mahasiswa lebih mampu fokus dalam mencapai target untuk bisa berprestasi secara akademis namun juga tetap aktif dan memiliki lingkup luas dalam berorganisasi.
Kombinasi dari kedua hal tersebut nantinya akan mampu membentuk visi kedepan yang sangat baik demi berkembangnya seorang mahasiswa secara pribadi. Hasil dari kombinasi kedua hal tersebut juga sudah terbukti mematikan dengan mampunya seorang Faldo Maldini meyakinkan teman-teman mahasiswa di Inggris untuk mempercayakan jabatan Ketua PPI UK padanya. Sebagai mahasiswa di Indonesia kedua hal tersebut jelas sangat penting karena pada dasarnya masih sedikit mahasiswa yang berpikiran demikian. Seringnya yang ada adalah mahasiswa yang hanya fokus pada salah satu dari dua hal tersebut.
Sebagai mahasiswa yang tentu masih muda dalam segi usia dan juga memang berjiwa muda, pasti akan ada banyak ide menarik yang terpikirkan. Tanpa menggabungkan kedua hal tersebut ide-ide yang ada dalam pikiran bisa jadi hanya akan ada disana selamanya. Kegiatan berorganisasi akan bisa menjadi tempat untuk mengeluarkan ide-ide tersebut sedangkan kegiatan akademis bisa jadi sebagai sarana memunculkan dan mengembangkan ide-ide tersebut lebih lanjut lagi. Ide-ide yang luar biasa bagus tentu tidak akan bermanfaat sama sekali jika tidak diwujudkan dalam tindakan nyata, jadi Faldo Maldini juga berpesan bahwa tidak perlu takut untuk memulai. Percuma memikirkan ide-ide menarik namun tidak ada action untuk merealisasikan ide-ide tersebut.
Kembali ke pencapaian dan prestasi Faldo Maldini, selain dalam lingkup organisasi, ia juga menunjukkan sisi positif dalam lingkup akademis. Ketika masih menjadi mahasiswa di UI ia melakukan berbagai riset atau penelitian dalam bidang yang sangat ia suka yaitu sains dan teknologi. Hasilnya adalah ia berhasil menjuarai beberapa perlombaan riset tingkat nasional mewakili UI tentunya. Selain itu ketika menempuh studi pascasarjana di Imperial College London ia tergabung dalam grup penelitian yang bernama Experimental Solid State Physics atau EXSS dimana ia terus berusaha mengembangkan kemampuannya dan menemukan hal-hal yang bermanfaat.
Sebagai seorang yang masih muda tentu banyak hal yang ingin dilakukan oleh Faldo Maldini. Saat ini saja ia sedang menekuni beberapa kegiatan di Indonesia termasuk dengan menjadi co-founder dari pulangkampuang.com yang merupakan komunitas untuk menyatukan potensi dari orang-orang di Sumatera Barat. Selain itu ia juga mendirikan sebuah grup perusahaan yang mempunyai nama Langgar. Ia juga sudah menulis buku dengan judul “Karena Selama Hidup Kita Belajar” yang mendapatkan tanggapan luar biasa juga. Visinya kedepan adalah untuk menjadi pengajar agar ia bisa mengeluarkan potensi dari orang-orang di masa depan agar bisa lebih bermanfaat.
Seorang pemuda yang bernama Faldo Maldini adalah pemuda asal Indonesia. Ia lahir di kota Padang yang merupakan ibu kota propinsi Sumatera Barat, pada tanggal 9 Juli 1990. Sudah tentu dengan lahir di Padang, Faldo Maldini adalah warga Indonesia. Ia menjadi salah satu pemuda asal Indonesia yang mampu mendunia dalam hal kemahasiswaan. Ia terdaftar sebagai mahasiswa dalam program kuliah pascasarjana pada bidang Plastic Electronic Materials di Department of Physics of Imperial College London. Dalam daftar QS World University Rankings 2015/2016 Imperial College London berada pada peringkat 8 sebagai universitas terbaik untuk lingkup internasional. Sedangkan di lingkup Inggris sendiri, Imperial College London berada pada peringkat 11 dalam 2016 Universty Web Ranking of United Kingdom dari 4icu.
Seorang Faldo Maldini sebelumnya menempuh studi di Universitas Indonesia yaitu tepatnya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau FMIPA. Bisa dibilang sejak dalam studi S1 yang ia ambil di Universitas Indonesia tersebut ia semakin dikenal oleh banyak orang. Pada tahun 2010 ia menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Fisika UI. Selanjutnya pada tahun 2011 ia menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM dari FMIPA UI. Tahun berikutnya yaitu tahun 2012 ia kembali dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua BEM FMIPA UI. Salah satu alasanya sangat berusaha untuk bisa aktif dalam berorganisasi khususnya dalam lingkup kampus adalah bahwa dengan berorganisasi ia juga bisa mendapatkan berbagai ilmu yang tidak diajarkan dalam perkuliahan. Ia sendiri sangat menyadari bahwa kegiatan berorganisasi memang sangat penting untuk masa depannya nanti.
Faldo Maldini |
Benar saja jika Faldo Maldini menganggap bahwa berorganisasi itu sangat penting karena ketika menjadi mahasiswa di Imperial College London, ia juga dipercaya menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Uniterd Kingdom (PPI UK) untuk periode masa jabatan 2013/2014. Hal ini mungkin tidak akan bisa ia dapatkan jika sedari dulu ketika masih menempuh studi S1 ia tidak mengasah kemampuan berorganisasinya. Berhasil menjabat sebagai ketua PPI UK tentu bukan merupakan hal yang mudah. Hal ini juga membuktikan bahwa memang serang mahasiswa dari Indonesia bisa mendunia jika memang sudah tahu apa yang akan dilakukan dan dituju untuk dicapai.
Bagaimana ia bisa berpikir bahwa berorganisasi itu sangat penting ternyata berawal dai gagasan bahwa sangat sayang jika kuliah itu hanya sebatas kuliah. Maksudnya adalah bahwa jika seluruh waktu kuliah hanya dihabiskan untuk belajar sangat keras demi memenuhi kebutuhan SKS agar bisa menghasilkan nilai-nilai yang tinggi dan bahkan mungkin lulus lebih cepat dari semestinya itu sangatlah disayangkan. Kenapa demikian? Faktanya adalah nantinya ketika lulusan universitas harus masuk ke dunia kerja, semakin lama semakin jarang ada perusahaan yang menjadikan nilai atau IP sebagai bahan pertimbangan utama. Pada akhirnya IP hanya akan dijadikan nilai tambah atau pertimbangan lebih lanjut dalam proses penerimaan karyawan di berbagai perusahaan. Oleh karena itu benar-benar sangat disayangkan jika dalam waktu 3 sampai 4 tahun menempuh studi jenjang sarjana hanya berdiam di kelas, perpustakaan, laboratorium, dan juga kamar demi menyelesaikan berbagai tugas, laporan, makalah, dan mempelajari banyak sekali teori untuk ujian. Masa kuliah lebih dari SKS dan IP.
Meskipun ia berpendapat bahwa berorganisasi itu penting ketika masa kuliah, namun ia sendiri sangat memperhatikan prestasi kuliahnya. Hal ini terbukti dari nominasi tiga besar dalam pemilihan Mahasiswa Berprestasi FMIPA UI pada tahun 2011. Kemudian ia menambahkan bahwa sebuah role model atau panutan sangat penting bagi seorang mahasiswa jadi ia akan mempunyai tujuan dan hal-hal yang akan ia berusaha capai pada saat kuliah tersebut. Ia memberikan contoh bahwa untuk seorang mahasiswa role model atau panutan yang paling tepat adalah gabungan antara Ketua BEM dan Mahasiswa Berprestasi. Bukan tanpa alasan ia mengatakan demikian karena memang keduanya adalah bukti pencapaian luar biasa dari seorang mahasiswa.
Ketua BEM berarti mahasiswa tersebut aktif dan pandai berorganisasi. Jika tidak maka ia tidak mungkin akan bisa meraih kepercayaan mahasiswa-mahasiswa lain untuk menjabat sebagai ketua. Kemudian Mahasiswa Berprestasi adalah bukti bahwa seorang mahasiswa sangat pintar untuk menjaga prestasinya dalam hal akademis. Jadi intinya adalah seorang mahasiswa harus menjadikan Mahasiswa Berprestasi dan juga Ketua BEM sebagai role model. Hal ini seharusnya akan membuat seorang mahasiswa lebih mampu fokus dalam mencapai target untuk bisa berprestasi secara akademis namun juga tetap aktif dan memiliki lingkup luas dalam berorganisasi.
Kombinasi dari kedua hal tersebut nantinya akan mampu membentuk visi kedepan yang sangat baik demi berkembangnya seorang mahasiswa secara pribadi. Hasil dari kombinasi kedua hal tersebut juga sudah terbukti mematikan dengan mampunya seorang Faldo Maldini meyakinkan teman-teman mahasiswa di Inggris untuk mempercayakan jabatan Ketua PPI UK padanya. Sebagai mahasiswa di Indonesia kedua hal tersebut jelas sangat penting karena pada dasarnya masih sedikit mahasiswa yang berpikiran demikian. Seringnya yang ada adalah mahasiswa yang hanya fokus pada salah satu dari dua hal tersebut.
Salah satu bangunan kampus Imperial College London |
Sebagai mahasiswa yang tentu masih muda dalam segi usia dan juga memang berjiwa muda, pasti akan ada banyak ide menarik yang terpikirkan. Tanpa menggabungkan kedua hal tersebut ide-ide yang ada dalam pikiran bisa jadi hanya akan ada disana selamanya. Kegiatan berorganisasi akan bisa menjadi tempat untuk mengeluarkan ide-ide tersebut sedangkan kegiatan akademis bisa jadi sebagai sarana memunculkan dan mengembangkan ide-ide tersebut lebih lanjut lagi. Ide-ide yang luar biasa bagus tentu tidak akan bermanfaat sama sekali jika tidak diwujudkan dalam tindakan nyata, jadi Faldo Maldini juga berpesan bahwa tidak perlu takut untuk memulai. Percuma memikirkan ide-ide menarik namun tidak ada action untuk merealisasikan ide-ide tersebut.
Kembali ke pencapaian dan prestasi Faldo Maldini, selain dalam lingkup organisasi, ia juga menunjukkan sisi positif dalam lingkup akademis. Ketika masih menjadi mahasiswa di UI ia melakukan berbagai riset atau penelitian dalam bidang yang sangat ia suka yaitu sains dan teknologi. Hasilnya adalah ia berhasil menjuarai beberapa perlombaan riset tingkat nasional mewakili UI tentunya. Selain itu ketika menempuh studi pascasarjana di Imperial College London ia tergabung dalam grup penelitian yang bernama Experimental Solid State Physics atau EXSS dimana ia terus berusaha mengembangkan kemampuannya dan menemukan hal-hal yang bermanfaat.
Sebagai seorang yang masih muda tentu banyak hal yang ingin dilakukan oleh Faldo Maldini. Saat ini saja ia sedang menekuni beberapa kegiatan di Indonesia termasuk dengan menjadi co-founder dari pulangkampuang.com yang merupakan komunitas untuk menyatukan potensi dari orang-orang di Sumatera Barat. Selain itu ia juga mendirikan sebuah grup perusahaan yang mempunyai nama Langgar. Ia juga sudah menulis buku dengan judul “Karena Selama Hidup Kita Belajar” yang mendapatkan tanggapan luar biasa juga. Visinya kedepan adalah untuk menjadi pengajar agar ia bisa mengeluarkan potensi dari orang-orang di masa depan agar bisa lebih bermanfaat.