Ketika membicarakan mengenai kuliah di luar negeri biasanya negara-negara yang menjadi pilihan antara lain Inggris, Amerika Serikat, Austral...
Ketika membicarakan mengenai kuliah di luar negeri biasanya negara-negara yang menjadi pilihan antara lain Inggris, Amerika Serikat, Australia, atau bahkan Jepang namun Kanada bisa dibilang masih jarang dijadikan pilihan khususnya oleh mahasiswa dari Indonesia. Berbeda dengan kebanyakan mahasiswa dari Indonesia, Khairunnisa Ayutami Intiar ternyata menghabiskan beberapa tahun dalam usahanya menyelesaikan studi jenjang S1 di sebuah kota bernama New Brunswick yang berada di kawasan Kanada. Pasti banyak yang bingung karena tidak tahu mengenai New Brunswick itu sendiri ketika pertama mendengarnya. Keputusan untuk menempuh studi disan itu sendiri juga pasti dipertanyakan banyak orang dekat dari Khairunnisa Ayutami Intiar yang lebih akrab disapa Inda ini.
Terlepas dari berbagai hal seputar pilihan dan keputusannya untuk menempuh studi jenjang S1 di Kanada, ia berhasil lulus dari studinya pada tahun 2013 dengan gelar Bachelor of Arts pada jurusan Jurnalistik dan juga Honours pada jurusan Hubungan Internasional. Semuanya itu ia tempuh di St. Thomas University di Fredericton yang merupakan bagian dari New Brunswick, Kanada. Kawasan dimana ia menempuh studi tersebut dikenal juga dengan sebutan Atlantic Canada yang diambil dari fakta bahwa ada beberapa kawasan Kanada yang berbatasan dengan Laut Atlantik. Universitas dimana ia menempuh studi tersebut sendiri sudah berusia lebih dari 100 tahun dengan spesialisasi pada Liberal Arts dari dulu hingga sekarang untuk jenjang S1. Setiap tahun ada sekitar 2,000 hingga 3,000 mahasiswa aktif yang menempuh studi disana.
St. Thomas University dengan halaman web resminya di St. Thomas University berada dalam peringkat 73 dalam daftar 2016 University Web Ranking dari 4icu.Terletak di sebuah kawasan bernama New Brunswick yang bahkan sering disebut sebagai antah berantah karena memang faktor jumlah populasinya yang sedikit. Total penghuni kawasan tersebut tidak sampai satu juta orang dan Fredericton sendiri populasinya hanya sekitar 60,000 orang saja. Faktanya adalah bahwa Inda sudah tinggal di kawasan tersebut selama lebih dari 6 tahun yang membuatnya menyadari bahwa memang selalu ada sisi positif dan negatif dari setiap tempat. Jika kamu termasuk orang-orang yang penasaran seperti apa dan bagaimana rasanya kuliah di kawasan seperti itu, berikut adalah beberapa hal yang menurut Inda bisa menggambarkan masa kuliah yang ia ambil di St. Thomas University Fredericton New Brunswick Kanada.
Lebih Dekat dengan Alam
Meskipun Kanada termasuk negara yang sudah maju dan cenderung dikenal dengan sisi modern namun kawasan Fredericton ternyata merupakan sebuah kawasan yang masih sangat hijau sekali. Maksudnya adalah bahwa kawasan ini sungguh masih memiliki faktor alam yang besar. Jika berada dalam pesawat dan melintasi area ini maka yang terlihat justru pepohonan hijau dan bukan bangunan-bangunan tinggi seperti di kawasan lain Kanada yang sudah sangat modern. Fredericton juga mempunyai sungai yang membelah kota ini menjadi dua. Sungai tersebut menjadi satu tempat menghabiskan waktu banyak orang disana dengan melakukan kegiatan bermain menggunakan canoe atau juga kayak. Karena berbatasan dengan Laut Atlantik tentu Fredericton mempunyai pantai dimana bisa menjadi tempat berjemur pada musim panas. Area hijau masih sangat banyak ditemukan yang bahkan kamu bisa menghabiskan waktu hanya dengan bersantai dan tiduran sambil mendengarkan musik serta menikmati segar dan sejuknya udara disana. Jika kamu senang olah raga maka kamu bisa bersepeda atau jogging melalui berbagai jalan menembus hutan dan kawasan-kawasan hijau di Fredericton. Jika kamu berasal dari kota besar di Indonesia yang sudah semakin padar dan tidak nyaman, maka kawasan Fredericton akan sangat pas untuk kamu jadikan pilihan tujuan kuliah ke laur negeri.
Lebih Fokus dalam Aktivitas
Faktanya ketika kamu tinggal di kota besar yang padat akan banyak hal yang bisa membuat kamu tertarik dan kemudian kehilangan fokus dalam aktivitas yang kamu lakukan. Maksudnya adalah bahwa kuliah di Fredericton yang tidak seperti kota besar padat penduduk bisa meningkatkan fokus untuk belajar itu sendiri. Bukan berarti di kawasan ini tidak ada kegiatan menarik untuk dilakukan, hanya saja pilihannya lebih sedikit yang pada akhirnya banyak mahasiswa bisa menahan diri untuk tidak banyak mengikuti kegiatan untuk fokus kuliah saja. Jika dibandingkan dengan kawasan Toronto, Vancouver, dan Montreal tentu Fredericton sangat berbeda. Namun jika kamu senang bersaing dalam hal prestasi, kompetisi di kawasan ini tetap ada yaitu seperti program UN yang menyeleksi para mahasiswa untuk kemudian mewakili universitas dalam ajang Harvard National Model UN.
Warga dan Komunitas yang Ramah
Satu hal yang sangat dibutuhkan oleh pendatang adalah komunitas dan warga yang ramah dilokasi yang dituju. Hal ini sangat terasa di Fredericton sebagai kota kecil. Bahkan di Indonesia juga demikian dimana komunitas yang lebih kecil cenderung lebih ramah, hangat, dan lebih banyak komunikasi yang dilakukan. Bahkan bisa jadi kamu disapa orang yang justru mengenal kamu tetapi kamu belum mengenalnya. Hal ini karena ramah tamah adalah hal yang memang ada dan dipertahankan di kawasan kecil seperti Fredericton ini. Hal ini tentu berkaitan juga dengan networking bahkan dengan dosen dan profesor di universitas. Jadi jika suatu saat membutuhkan bantuan mereka maka tentu tidak akan sulit.
Budaya yang Unik untuk Dipelajari
Kanada secara keseluruhan adalah negara yang beragam dalam hal penghuninya. Kawasan Fredericton sendiri memiliki mayoritas penduduk yang merupakan keturunan dari Eropa. Hal ini menyebabkan adanya budaya-budaya unik yang tidak bisa ditemukan di kawasan lain. Ada berbagai kegiatan yang dilakukan menurut budaya orang-orang tersebut ketika sedang merayakan suatu hal tertentu semisal Natal dan Paskah. Hal ini memberikan sudut pandang yang lebih terbuka mengenai hidup berdampingan dalam keragaman. Mengenai makanan juga ternyata mau tidak mau harus menyesuaikan diri karena makanan Indonesia hampir tidak ada di kawasan ini selain Indomie dan kecap.
Lebih Mudah Berhemat
Kaitannya dengan masalah keuangan, sebagai sebuah kota yang kecil tentu ini memberikan keuntungan bagi kamu jika nanti menempuh studi di kawasan ini. Jumlah pusat perbelanjaan yang tidak banyak dan adanya toko-toko barang bekas membuat pengeluaran bisa lebih diatur dan dikendalikan agar tidak sering kehabisan uang. Tidak adanya banyak pilihan kegiatan juga berkontribusi dalam hal berhemat di Fredericton ini.
Suhunya Lebih Dingin
Hal ini memang benar karena faktor lokasinya Fredericton menjadi lebih dingin dibanding Toronto yang merupakan kota besar dan padat. Pada waktu musim dingin suhu udara bisa sampai minus 30 derajat Celsius dan salju tebal. Akan tetapi sebagai mahasiswa yang berasal dari kawasan tropis tanpa salju di Indonesia, adanya salju tentu memberikan kesenangan tersendiri. Kapan lagi bisa menikmati salju tanpa harus mendaki gunung tinggi?
Bagaimana? Itu tadi adalah gambaran singkat tentang menghabiskan waktu untuk kuliah di kawasan Fredericton New Brunswick Kanada yang ternyata bisa memberikan berbagai hal positif selama masa studi yang diambil. Tertarik untuk kuliah di Kanada? Informasi selengkapnya bisa kamu dapatkan di biaya kuliah di Kanada dan pengajuan visa pelajar di Kanada. Good luck!
sumber: Indonesia Mengglobal
Terlepas dari berbagai hal seputar pilihan dan keputusannya untuk menempuh studi jenjang S1 di Kanada, ia berhasil lulus dari studinya pada tahun 2013 dengan gelar Bachelor of Arts pada jurusan Jurnalistik dan juga Honours pada jurusan Hubungan Internasional. Semuanya itu ia tempuh di St. Thomas University di Fredericton yang merupakan bagian dari New Brunswick, Kanada. Kawasan dimana ia menempuh studi tersebut dikenal juga dengan sebutan Atlantic Canada yang diambil dari fakta bahwa ada beberapa kawasan Kanada yang berbatasan dengan Laut Atlantik. Universitas dimana ia menempuh studi tersebut sendiri sudah berusia lebih dari 100 tahun dengan spesialisasi pada Liberal Arts dari dulu hingga sekarang untuk jenjang S1. Setiap tahun ada sekitar 2,000 hingga 3,000 mahasiswa aktif yang menempuh studi disana.
St. Thomas University dengan halaman web resminya di St. Thomas University berada dalam peringkat 73 dalam daftar 2016 University Web Ranking dari 4icu.Terletak di sebuah kawasan bernama New Brunswick yang bahkan sering disebut sebagai antah berantah karena memang faktor jumlah populasinya yang sedikit. Total penghuni kawasan tersebut tidak sampai satu juta orang dan Fredericton sendiri populasinya hanya sekitar 60,000 orang saja. Faktanya adalah bahwa Inda sudah tinggal di kawasan tersebut selama lebih dari 6 tahun yang membuatnya menyadari bahwa memang selalu ada sisi positif dan negatif dari setiap tempat. Jika kamu termasuk orang-orang yang penasaran seperti apa dan bagaimana rasanya kuliah di kawasan seperti itu, berikut adalah beberapa hal yang menurut Inda bisa menggambarkan masa kuliah yang ia ambil di St. Thomas University Fredericton New Brunswick Kanada.
Lebih Dekat dengan Alam
Meskipun Kanada termasuk negara yang sudah maju dan cenderung dikenal dengan sisi modern namun kawasan Fredericton ternyata merupakan sebuah kawasan yang masih sangat hijau sekali. Maksudnya adalah bahwa kawasan ini sungguh masih memiliki faktor alam yang besar. Jika berada dalam pesawat dan melintasi area ini maka yang terlihat justru pepohonan hijau dan bukan bangunan-bangunan tinggi seperti di kawasan lain Kanada yang sudah sangat modern. Fredericton juga mempunyai sungai yang membelah kota ini menjadi dua. Sungai tersebut menjadi satu tempat menghabiskan waktu banyak orang disana dengan melakukan kegiatan bermain menggunakan canoe atau juga kayak. Karena berbatasan dengan Laut Atlantik tentu Fredericton mempunyai pantai dimana bisa menjadi tempat berjemur pada musim panas. Area hijau masih sangat banyak ditemukan yang bahkan kamu bisa menghabiskan waktu hanya dengan bersantai dan tiduran sambil mendengarkan musik serta menikmati segar dan sejuknya udara disana. Jika kamu senang olah raga maka kamu bisa bersepeda atau jogging melalui berbagai jalan menembus hutan dan kawasan-kawasan hijau di Fredericton. Jika kamu berasal dari kota besar di Indonesia yang sudah semakin padar dan tidak nyaman, maka kawasan Fredericton akan sangat pas untuk kamu jadikan pilihan tujuan kuliah ke laur negeri.
Lebih Fokus dalam Aktivitas
Faktanya ketika kamu tinggal di kota besar yang padat akan banyak hal yang bisa membuat kamu tertarik dan kemudian kehilangan fokus dalam aktivitas yang kamu lakukan. Maksudnya adalah bahwa kuliah di Fredericton yang tidak seperti kota besar padat penduduk bisa meningkatkan fokus untuk belajar itu sendiri. Bukan berarti di kawasan ini tidak ada kegiatan menarik untuk dilakukan, hanya saja pilihannya lebih sedikit yang pada akhirnya banyak mahasiswa bisa menahan diri untuk tidak banyak mengikuti kegiatan untuk fokus kuliah saja. Jika dibandingkan dengan kawasan Toronto, Vancouver, dan Montreal tentu Fredericton sangat berbeda. Namun jika kamu senang bersaing dalam hal prestasi, kompetisi di kawasan ini tetap ada yaitu seperti program UN yang menyeleksi para mahasiswa untuk kemudian mewakili universitas dalam ajang Harvard National Model UN.
Warga dan Komunitas yang Ramah
Satu hal yang sangat dibutuhkan oleh pendatang adalah komunitas dan warga yang ramah dilokasi yang dituju. Hal ini sangat terasa di Fredericton sebagai kota kecil. Bahkan di Indonesia juga demikian dimana komunitas yang lebih kecil cenderung lebih ramah, hangat, dan lebih banyak komunikasi yang dilakukan. Bahkan bisa jadi kamu disapa orang yang justru mengenal kamu tetapi kamu belum mengenalnya. Hal ini karena ramah tamah adalah hal yang memang ada dan dipertahankan di kawasan kecil seperti Fredericton ini. Hal ini tentu berkaitan juga dengan networking bahkan dengan dosen dan profesor di universitas. Jadi jika suatu saat membutuhkan bantuan mereka maka tentu tidak akan sulit.
Budaya yang Unik untuk Dipelajari
Kanada secara keseluruhan adalah negara yang beragam dalam hal penghuninya. Kawasan Fredericton sendiri memiliki mayoritas penduduk yang merupakan keturunan dari Eropa. Hal ini menyebabkan adanya budaya-budaya unik yang tidak bisa ditemukan di kawasan lain. Ada berbagai kegiatan yang dilakukan menurut budaya orang-orang tersebut ketika sedang merayakan suatu hal tertentu semisal Natal dan Paskah. Hal ini memberikan sudut pandang yang lebih terbuka mengenai hidup berdampingan dalam keragaman. Mengenai makanan juga ternyata mau tidak mau harus menyesuaikan diri karena makanan Indonesia hampir tidak ada di kawasan ini selain Indomie dan kecap.
Lebih Mudah Berhemat
Kaitannya dengan masalah keuangan, sebagai sebuah kota yang kecil tentu ini memberikan keuntungan bagi kamu jika nanti menempuh studi di kawasan ini. Jumlah pusat perbelanjaan yang tidak banyak dan adanya toko-toko barang bekas membuat pengeluaran bisa lebih diatur dan dikendalikan agar tidak sering kehabisan uang. Tidak adanya banyak pilihan kegiatan juga berkontribusi dalam hal berhemat di Fredericton ini.
Suhunya Lebih Dingin
Hal ini memang benar karena faktor lokasinya Fredericton menjadi lebih dingin dibanding Toronto yang merupakan kota besar dan padat. Pada waktu musim dingin suhu udara bisa sampai minus 30 derajat Celsius dan salju tebal. Akan tetapi sebagai mahasiswa yang berasal dari kawasan tropis tanpa salju di Indonesia, adanya salju tentu memberikan kesenangan tersendiri. Kapan lagi bisa menikmati salju tanpa harus mendaki gunung tinggi?
Bagaimana? Itu tadi adalah gambaran singkat tentang menghabiskan waktu untuk kuliah di kawasan Fredericton New Brunswick Kanada yang ternyata bisa memberikan berbagai hal positif selama masa studi yang diambil. Tertarik untuk kuliah di Kanada? Informasi selengkapnya bisa kamu dapatkan di biaya kuliah di Kanada dan pengajuan visa pelajar di Kanada. Good luck!
sumber: Indonesia Mengglobal