Korea Selatan adalah sebuah negara yang dikenal baik oleh kalangan masyarakat di Indonesia. Negara ini dikenal dengan keindahannya, idol g...
Korea Selatan adalah sebuah negara yang dikenal baik oleh kalangan masyarakat di Indonesia. Negara ini dikenal dengan keindahannya, idol group-nya yang fenomenal, drama Korea yang membuat banyak orang terlena, dan juga dengan kualitas pendidikannya yang tidak diragukan. Itulah mengapa banyak pelajar Indonesia yang ingin berangkat ke Korea Selatan untuk melanjutkan pendidikan. Jika kamu adalah salah satunya maka ada baiknya jika kamu terlebih dahulu mendengar cerita-cerita dari mereka yang sudah kuliah di sana. Nah, kali ini Febriani Elfida atau Feby akan berbagi cerita dan pengalaman serunya selama kuliah di Korea Selatan.
Introduction
Nama saya Febriani Elfida Trihtarani biasa dipanggil Feby. Saya berasal dari Solo, Jawa Tengah. Sekarang saya sedang menempuh program S2 di Seoul National University, jurusan Sastra Modern Korea.
Why Korea?
Dulu saya pernah tertarik dengan entertainment Korea, terutama bidang musik dan reality show-nya. Hal itu yang mendorong saya untuk belajar bahasa Korea, masuk jurusan bahasa Korea di Indonesia, sampai melanjutkan studi lanjut di Korea.
Beasiswa
Sekarang alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa. Beasiswa saya disebut beasiswa KGSP (Korean Governent Scholarship Program) yang cukup populer bagi scholarship hunter ke Korea. Cara apply-nya melalui dua cara yaitu kedubes Korea di Indonesia dan langsung ke universitas. Semua informasinya ada di website studytokorea (bisa di google juga KGSP). Kalau lewat kedubes kita mengirimkan formulir langsung ke kedubes dengan memilih 3 universitas, kalau ke universitas kita langsung mengirimkan formulirnya ke universitas yang kita inginkan. KGSP menyediakan KRW 900,000 untuk uang saku per bulan, dan juga membiayai uang sekolah, tiket PP korea (pertama dan terakhir kali), asuransi, settlement allowance.
Pengalaman Apply
Saya hanya mempersiapkan formulir pendaftaran dengan menulis study plan dan introduction letter (sangat simpel). Tidak lupa mempersiapkan sertifikat bahasa, karena saya jurusan bahasa Korea, saya sudah mempunyai sertifikat TOPIK (Korean Profiency Test) level 3, bagi yang belum punya bisa mempersiapkan sertifikat bahasa Inggris yang applicable seperti TOEFL/IELTS. Tesnya hanya wawancara dengan pihak kedubes Korea di Indonesia, hanya diwawancara mengenai motivasi kamu belajar di Korea dan future plan. Jangan lupa biasanya beasiswa requires IP di atas 3,00 jadi jangan lupa buat giat belajar waktu masih di S1.
Biaya Hidup di Korea Selatan
Cukup mahal dibandingkan dengan di Indonesia. Kalau bisa irit bisa hidup (akomodasi, makan, transportasi) sekitar KRW 500,000-600,000. Beasiswa yang didapat bisa ditabung sedikit buat keperluan lainnya.
Part Time Job
Iya saya bekerja part time. Biasanya saya bekerja sebagai translator/interpreter. Terkadang juga bisa bekerja di restoran asing karena kalau di restoran Korea mungkin agak ribet. Untuk foreigners mungkin banyak seperti tutor bahasa, atau pekerjaan-pekerjaan lain yang membutuhkan mahasiswa asing.
Bersosialisai
Korea terkenal dengan budaya minumnya. Minum minuman keras seperti alkohol atau soju. Dan kalau sudah berkumpul biasanya mereka juga makan grilled pork dengan alkohol. Jadi susah sekali untuk beradaptasi dengan teman Korea terutama bagi yang muslim. Jadi tetap berkomitmen dan jelaskan pada mereka apa yang tidak boleh dilakukan dan mereka akan mengerti. Untuk ingin lebih dekat dengan mereka, bisa terus berkomunikasi dan mengajak makan siang atau pergi ke kafe, sambil melatih bahasa Korea.
Culture Shock
Seperti yang saya jelaskan tadi, saya susah beradaptasi dengan drinking culture di Korea. Jadi biasanya saya tidak ikut pada saat diajak makan oleh teman-teman kampus kalau ramai-ramai. Atau saya harus melihat kondisi terlebih dahulu.
Selain itu untuk sholat terutama, di Korea susah sekali. Jadi dulu awalnya tidak bisa seenaknya pergi keluar tanpa memikirkan waktu solat. Jadi harus diatur waktunya ketika keluar. Tapi alhamdulillah sekarang punya tips-tips atau tempat-tempat tertentu yang bisa digunakan untuk tempat sholat ketika sedang di luar. Tapi lebih baik memang sholat di rumah atau masjid.
Tips Untuk Pelajar Indonesia
Pelajari budaya dan bahasanya walau sedikit. Kemudian pikirkan matang-matang tentang jurusan yang ingin diambil. Persiapkan juga mental dan fisik sebelum datang karena tingkat persaingan di sini tinggi. Tapi tetap semangat dan tetap berjuang, dan yang lebih penting, kalau ada kesempatan harus dicoba, karena kita tidak pernah tahu apabila kita tidak mencoba.
Reporter: Adelina Mayang
Introduction
Nama saya Febriani Elfida Trihtarani biasa dipanggil Feby. Saya berasal dari Solo, Jawa Tengah. Sekarang saya sedang menempuh program S2 di Seoul National University, jurusan Sastra Modern Korea.
Why Korea?
Dulu saya pernah tertarik dengan entertainment Korea, terutama bidang musik dan reality show-nya. Hal itu yang mendorong saya untuk belajar bahasa Korea, masuk jurusan bahasa Korea di Indonesia, sampai melanjutkan studi lanjut di Korea.
Beasiswa
Sekarang alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa. Beasiswa saya disebut beasiswa KGSP (Korean Governent Scholarship Program) yang cukup populer bagi scholarship hunter ke Korea. Cara apply-nya melalui dua cara yaitu kedubes Korea di Indonesia dan langsung ke universitas. Semua informasinya ada di website studytokorea (bisa di google juga KGSP). Kalau lewat kedubes kita mengirimkan formulir langsung ke kedubes dengan memilih 3 universitas, kalau ke universitas kita langsung mengirimkan formulirnya ke universitas yang kita inginkan. KGSP menyediakan KRW 900,000 untuk uang saku per bulan, dan juga membiayai uang sekolah, tiket PP korea (pertama dan terakhir kali), asuransi, settlement allowance.
Pengalaman Apply
Saya hanya mempersiapkan formulir pendaftaran dengan menulis study plan dan introduction letter (sangat simpel). Tidak lupa mempersiapkan sertifikat bahasa, karena saya jurusan bahasa Korea, saya sudah mempunyai sertifikat TOPIK (Korean Profiency Test) level 3, bagi yang belum punya bisa mempersiapkan sertifikat bahasa Inggris yang applicable seperti TOEFL/IELTS. Tesnya hanya wawancara dengan pihak kedubes Korea di Indonesia, hanya diwawancara mengenai motivasi kamu belajar di Korea dan future plan. Jangan lupa biasanya beasiswa requires IP di atas 3,00 jadi jangan lupa buat giat belajar waktu masih di S1.
Biaya Hidup di Korea Selatan
Cukup mahal dibandingkan dengan di Indonesia. Kalau bisa irit bisa hidup (akomodasi, makan, transportasi) sekitar KRW 500,000-600,000. Beasiswa yang didapat bisa ditabung sedikit buat keperluan lainnya.
Part Time Job
Iya saya bekerja part time. Biasanya saya bekerja sebagai translator/interpreter. Terkadang juga bisa bekerja di restoran asing karena kalau di restoran Korea mungkin agak ribet. Untuk foreigners mungkin banyak seperti tutor bahasa, atau pekerjaan-pekerjaan lain yang membutuhkan mahasiswa asing.
Bersosialisai
Korea terkenal dengan budaya minumnya. Minum minuman keras seperti alkohol atau soju. Dan kalau sudah berkumpul biasanya mereka juga makan grilled pork dengan alkohol. Jadi susah sekali untuk beradaptasi dengan teman Korea terutama bagi yang muslim. Jadi tetap berkomitmen dan jelaskan pada mereka apa yang tidak boleh dilakukan dan mereka akan mengerti. Untuk ingin lebih dekat dengan mereka, bisa terus berkomunikasi dan mengajak makan siang atau pergi ke kafe, sambil melatih bahasa Korea.
Culture Shock
Seperti yang saya jelaskan tadi, saya susah beradaptasi dengan drinking culture di Korea. Jadi biasanya saya tidak ikut pada saat diajak makan oleh teman-teman kampus kalau ramai-ramai. Atau saya harus melihat kondisi terlebih dahulu.
Selain itu untuk sholat terutama, di Korea susah sekali. Jadi dulu awalnya tidak bisa seenaknya pergi keluar tanpa memikirkan waktu solat. Jadi harus diatur waktunya ketika keluar. Tapi alhamdulillah sekarang punya tips-tips atau tempat-tempat tertentu yang bisa digunakan untuk tempat sholat ketika sedang di luar. Tapi lebih baik memang sholat di rumah atau masjid.
Tips Untuk Pelajar Indonesia
Pelajari budaya dan bahasanya walau sedikit. Kemudian pikirkan matang-matang tentang jurusan yang ingin diambil. Persiapkan juga mental dan fisik sebelum datang karena tingkat persaingan di sini tinggi. Tapi tetap semangat dan tetap berjuang, dan yang lebih penting, kalau ada kesempatan harus dicoba, karena kita tidak pernah tahu apabila kita tidak mencoba.
A never ending dream leads you to the greater stage of imagination, and to make that dream comes true you have to try and strive to bring the best of you. Live your dream.
Reporter: Adelina Mayang