Kuliah atau melanjutkan sekolah itu tidak hanya bisa dilakukan di dalam negeri saja. Faktanya setiap tahun ada peningkatan jumlah mahasiswa ...
Kuliah atau melanjutkan sekolah itu tidak hanya bisa dilakukan di dalam negeri saja. Faktanya setiap tahun ada peningkatan jumlah mahasiswa Indonesia yang melanjutkn kuliah di luar negeri. Hal ini juga sebenarnya dipengaruhi penambahan jumlah program-program yang memberikan kesempatan mahasiswa Indonesia untuk kuliah di luar negeri. Bahkan sering juga muncul program-program baru yang membiayai dan mendukung mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di luar negeri. Nah, jika kamu masih penasaran dan belum benar-benar merasakan adanya keinginan untuk kuliah di luar negeri, coba simak cerita pengalaman kuliah di luar negeri berikut ini.
Pemudi asal Indonesia yang bernama Vania Christy adalah seorang mahasiswa internasional dari Indonesia yang melanjutkan studi di bidang kesenian khususnya teater bahkan hingga di luar negeri. Kisahnya menarik hingga akhirnya bisa mengambil studi di Excelsia College di Australia. Pada dasarnya dunia teater adalah passion dari Vania yang oleh karena itu ia berusaha untuk bisa belajar pada bidang tersebut semaksimal mungkin. Faktanya, bidang atau jurusan teater belum benar-benar bisa dimengerti khususnya oleh orang tua kaitannya dengan prospek masa depan nanti setelah lulus kuliah. Hal ini dialami Vania yang pada mulanya harus bersusah payah dalam meyakinkan orang tuanya agar dia diperbolehkan mengambil jurusan atau bidang teater. Sang ibu sempat memintanya untuk mengambil jurusan film yang dirasa masih cukup berkaitan dengan teater namun pada akhirnya tekad kuat Vania membuat orang tuanya mengizinkan meski mulanya masih dengan berat hati.
Saat ini masih banyak remaja yang dalam memilih universitas, jurusan, dan bidang kuliah cenderung dipengaruhi faktor-faktor dari luar dirinya sendiri. Permintaan orang tua, gengsi antar teman, dan popularitas dari bidang atau jurusan yang diambil itu sering mempengaruhi hal ini. Menurut Vania, satu hal yang harus diingat ketika memutuskan untuk kuliah di luar negeri adalah untuk mengikuti passion yang kamu punya. Pada akhirnya kamu yang akan menjalani kuliahnya kan? Jadi kenapa harus mengikuti pilihan yang tidak kamu buat menurut passion yang kamu miliki?
Salah satu alasan utama Vania yang pada akhirnya memilih bidang atau jurusan teater karena ia ingin mengajarkan teman-temannya di gereja untuk bisa berakting dengan maksimal ketika berkarya untuk Tuhan. Dmulai dari adanya Drama Ministry di gereja dimana Vania beribadah tersebut passion dalam bidang teater mulai muncul dan terpupuk. Kemudian hal itu mempengaruhi Vania di SMA ketika ia memilih untuk mengambil jurusan Bahasa atau Arts yang sudah tentu pelajaran-pelajaran yang diberikan sesuai jurusan dan minatnya tersebut. Akhirnya ketika masa kuliah passion dalam bidang teater itu semakin kuat.
Hal yang kemudian menjadikan Vania memutuskan untuk mengambil studi teater di luar negeri adalah bahwa ia belum merasakan adanya tempat yang luar biasa untuk mempelajari itu di Indonesia. Hal ini ia sampaikan kepada orang tuanya hingga sang ibu mendaftarkan Vania di Lasalle College of the Arts di Singapura. Saat itu kolese pendidikan ini baru saja dibuka namun memang sudah cukup dikenal dalam biang seni. Vania kemudian menempuh program performing arts foundation dengan jurusan teater. Vania bahkan juga sempat mendapatkan beasiswa dari pemerintah Singapura. Namun sangat disayangkan bahwa ia hanya bertahan selama satu tahun enam bulan disana karena ia merasa yang ia pelajari disana tidak sesuai dengan tujuannya untuk bidang teater di Drama Ministry yang ada di gereja.
Selanjutnya Vania mengambil kesempatan yang ada untuk mengikuti Actors Program di Amerika Serikat. Ia tinggal di Burbank, Los Angeles selama tiga bulan untuk keperluan mengikuti program tersebut. Disana ia menyadari dan belajar tentang social skills, financial literacy, kemandirian, serta juga bertemu dengan banyak teman baru yang semakin membuka wawasannya dalam bidang seni khususnya seni peran. Ketika selesai dari Actors Program di Amerika Serikat dan kembali ke Jakarta, Vania sempat berada dalam sebuah krisis mengenai passion yang ada dalam dirinya. Keyakinannya sempat berkurang hingga bahkan terbesit pikiran untuk mengambil bidang multimedia dan broadcasting saja. Bahkan dalam masa jedanya ketika di Jakarta ia sempat mengikuti program memasak selama satu tahun.
Setelah berada dalam situasi yang sempat mengendurkan passion dalam bidang teater, Vania merasa diingatkan kembali akan dunia teater ketika sedang menyaksikan pertunjukan Teater Koma di komunitas Salihara. Ketika berada di bangunan teater dari Salihara tersebut ia langsung merasa telah kembali di dunianya. Kemudian setelah itu Vania mulai benar-benar mencari program kuliah dalam bidang teater di luar negeri. Kali ini ia mencari sendiri agar bisa lebih memastikan bahwa memang nantinya yang ia ambil sesuai dengan passion dan tujuannya mempelajari teater.
Pada akhirnya ia menemukan nama Wesley Institute yang saat ini namanya berubah menjadi Excelsia College. Ia menemukan nama tersebut dari sebuah iklan Study Drama Ministry in Australia ketika sedang browsing. Excelsia College merupakan sebuah institusi pendidikan swasta di Sydney yang membuka kesempatan bagi mahasiswa internasional yang juga menawarkan program sesuai passion Vania yaitu teater.
Excelsia College mempunyai latar belakang Kristen namun memang sangat terbuka bagi mahasiswa dengan latar belakang apapun. Vania mempelajari teater dari banyak aspek yang berbeda. Pendekatan yang digunakan dalam proses perkuliahan disana adalah holistic approach yang sangat baik guna menumbuhkan kedewasaan dan kemandirian dengan tetap berorientasi pada pemahaman dari para mahasiswa. Vania adalah satu-satunya mahasiswa dari Indonesia di Excelsia College ketika ia menempuh kuliah disana. Dalam kegiatan perkuliahannya di Excelsia College untuk satu kelas maksimal hanya diisi antara 20 hingga 30 orang saja. Hal ini menjadikan kelas terasa sangat dekat antara para mahasiswanya. Hal ini juga membuat mahasiswa bisa sangat erat namun juga memastikan bahwa detail dari hal yang dipelajari bisa dengan mudah dipahami oleh semua mahasiswa dalam satu kelas kecil tersebut.
Selain merasakan kesenangan karena bisa menempuh studi dalam bidang yang memang ia sukai, Vania ternyata juga merasakan adanya tantangan ketika ia kuliah di Excelsia College. Kedisiplinan, bahasa, dan juga profesionalisme dalam berbagai hal adalah tantangan-tantangan yang harus dihadapi disana. Akan tetapi dikarnakan adanya pendekatan yang disebut holistic approach, Vania bisa bertahan dan terus belajar dari teman-temannya sembari memperbaiki apa yang kurang dalam dirinya khususnya bahasa. Bahkan beberapa temannya meminta Vania ganti mengajarkan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia. Pada saat berada di Escelsia College ini juga Vania menyadari hal yang membuatnya gagal mendapatkan agen ketika mengikuti Actors Program di Amerika Serikat. Kemampuan menggunakan bahasa Inggris khususnya dalam hal speaking yang ia miliki memang masih sangat kurang. Latihan lafal adalah hal yang diperlukan dalam hal ini dimana ia mendapatkan buku untuk latihan tersebut dari salah satu dosennya.
Pada akhirnya setelah menempuh studi dan melalui proses yang tidak sebentar, Vania akhirnya mendapatkan gelar Bachelor of Arts Dramatic Arts (Theatre Practice). Vania mengatakan bahwa jurusan atau bidang teater khususnya jika diambil di luar negeri itu sebenarnya sangat fleksibel. Kamu bisa memilih bidang pekerjaan seperti guru drama, marketing, guru bahasa Inggris, stage manager, sutradara, creative director, sound designer, lighting designer, dan hal-hal lain yang memang punya kaitan dengan pertunjukan teater. Intinya, kamu tidak perlu bingung nantinya mau jadi apa atau mau kerja apa setelah lulus kuliah dari bidang seni khususnya teater. Vania sendiri ketika di Excelsia College bahkan sempat mengambil bidang-bidang tambahan seperti produksi video, fotografi, acting, set design, directing, film production, dan scriptwriting. Hal tersebut bisa dilakukan jika sudah masuk level kedua disana.
Itu tadi adalah sedikit cerita dari Vania Christy yang benar-benar mengejar passion dalam bidang seni khususnya teater hingga ke luar negeri. Faktanya adalah di luar negeri bidang yang bisa diambil dalam dunia perkuliahan itu sangat banyak dan luas. Kamu akan bisa benar-benar memaksimalkan passion yang kamu miliki dalam bidang tertentu di luar negeri. Jadi, nggak perlu bingung lagi kan untuk kuliah di luar negeri?
Pemudi asal Indonesia yang bernama Vania Christy adalah seorang mahasiswa internasional dari Indonesia yang melanjutkan studi di bidang kesenian khususnya teater bahkan hingga di luar negeri. Kisahnya menarik hingga akhirnya bisa mengambil studi di Excelsia College di Australia. Pada dasarnya dunia teater adalah passion dari Vania yang oleh karena itu ia berusaha untuk bisa belajar pada bidang tersebut semaksimal mungkin. Faktanya, bidang atau jurusan teater belum benar-benar bisa dimengerti khususnya oleh orang tua kaitannya dengan prospek masa depan nanti setelah lulus kuliah. Hal ini dialami Vania yang pada mulanya harus bersusah payah dalam meyakinkan orang tuanya agar dia diperbolehkan mengambil jurusan atau bidang teater. Sang ibu sempat memintanya untuk mengambil jurusan film yang dirasa masih cukup berkaitan dengan teater namun pada akhirnya tekad kuat Vania membuat orang tuanya mengizinkan meski mulanya masih dengan berat hati.
Saat ini masih banyak remaja yang dalam memilih universitas, jurusan, dan bidang kuliah cenderung dipengaruhi faktor-faktor dari luar dirinya sendiri. Permintaan orang tua, gengsi antar teman, dan popularitas dari bidang atau jurusan yang diambil itu sering mempengaruhi hal ini. Menurut Vania, satu hal yang harus diingat ketika memutuskan untuk kuliah di luar negeri adalah untuk mengikuti passion yang kamu punya. Pada akhirnya kamu yang akan menjalani kuliahnya kan? Jadi kenapa harus mengikuti pilihan yang tidak kamu buat menurut passion yang kamu miliki?
Salah satu alasan utama Vania yang pada akhirnya memilih bidang atau jurusan teater karena ia ingin mengajarkan teman-temannya di gereja untuk bisa berakting dengan maksimal ketika berkarya untuk Tuhan. Dmulai dari adanya Drama Ministry di gereja dimana Vania beribadah tersebut passion dalam bidang teater mulai muncul dan terpupuk. Kemudian hal itu mempengaruhi Vania di SMA ketika ia memilih untuk mengambil jurusan Bahasa atau Arts yang sudah tentu pelajaran-pelajaran yang diberikan sesuai jurusan dan minatnya tersebut. Akhirnya ketika masa kuliah passion dalam bidang teater itu semakin kuat.
Hal yang kemudian menjadikan Vania memutuskan untuk mengambil studi teater di luar negeri adalah bahwa ia belum merasakan adanya tempat yang luar biasa untuk mempelajari itu di Indonesia. Hal ini ia sampaikan kepada orang tuanya hingga sang ibu mendaftarkan Vania di Lasalle College of the Arts di Singapura. Saat itu kolese pendidikan ini baru saja dibuka namun memang sudah cukup dikenal dalam biang seni. Vania kemudian menempuh program performing arts foundation dengan jurusan teater. Vania bahkan juga sempat mendapatkan beasiswa dari pemerintah Singapura. Namun sangat disayangkan bahwa ia hanya bertahan selama satu tahun enam bulan disana karena ia merasa yang ia pelajari disana tidak sesuai dengan tujuannya untuk bidang teater di Drama Ministry yang ada di gereja.
Selanjutnya Vania mengambil kesempatan yang ada untuk mengikuti Actors Program di Amerika Serikat. Ia tinggal di Burbank, Los Angeles selama tiga bulan untuk keperluan mengikuti program tersebut. Disana ia menyadari dan belajar tentang social skills, financial literacy, kemandirian, serta juga bertemu dengan banyak teman baru yang semakin membuka wawasannya dalam bidang seni khususnya seni peran. Ketika selesai dari Actors Program di Amerika Serikat dan kembali ke Jakarta, Vania sempat berada dalam sebuah krisis mengenai passion yang ada dalam dirinya. Keyakinannya sempat berkurang hingga bahkan terbesit pikiran untuk mengambil bidang multimedia dan broadcasting saja. Bahkan dalam masa jedanya ketika di Jakarta ia sempat mengikuti program memasak selama satu tahun.
Setelah berada dalam situasi yang sempat mengendurkan passion dalam bidang teater, Vania merasa diingatkan kembali akan dunia teater ketika sedang menyaksikan pertunjukan Teater Koma di komunitas Salihara. Ketika berada di bangunan teater dari Salihara tersebut ia langsung merasa telah kembali di dunianya. Kemudian setelah itu Vania mulai benar-benar mencari program kuliah dalam bidang teater di luar negeri. Kali ini ia mencari sendiri agar bisa lebih memastikan bahwa memang nantinya yang ia ambil sesuai dengan passion dan tujuannya mempelajari teater.
Pada akhirnya ia menemukan nama Wesley Institute yang saat ini namanya berubah menjadi Excelsia College. Ia menemukan nama tersebut dari sebuah iklan Study Drama Ministry in Australia ketika sedang browsing. Excelsia College merupakan sebuah institusi pendidikan swasta di Sydney yang membuka kesempatan bagi mahasiswa internasional yang juga menawarkan program sesuai passion Vania yaitu teater.
Excelsia College mempunyai latar belakang Kristen namun memang sangat terbuka bagi mahasiswa dengan latar belakang apapun. Vania mempelajari teater dari banyak aspek yang berbeda. Pendekatan yang digunakan dalam proses perkuliahan disana adalah holistic approach yang sangat baik guna menumbuhkan kedewasaan dan kemandirian dengan tetap berorientasi pada pemahaman dari para mahasiswa. Vania adalah satu-satunya mahasiswa dari Indonesia di Excelsia College ketika ia menempuh kuliah disana. Dalam kegiatan perkuliahannya di Excelsia College untuk satu kelas maksimal hanya diisi antara 20 hingga 30 orang saja. Hal ini menjadikan kelas terasa sangat dekat antara para mahasiswanya. Hal ini juga membuat mahasiswa bisa sangat erat namun juga memastikan bahwa detail dari hal yang dipelajari bisa dengan mudah dipahami oleh semua mahasiswa dalam satu kelas kecil tersebut.
Selain merasakan kesenangan karena bisa menempuh studi dalam bidang yang memang ia sukai, Vania ternyata juga merasakan adanya tantangan ketika ia kuliah di Excelsia College. Kedisiplinan, bahasa, dan juga profesionalisme dalam berbagai hal adalah tantangan-tantangan yang harus dihadapi disana. Akan tetapi dikarnakan adanya pendekatan yang disebut holistic approach, Vania bisa bertahan dan terus belajar dari teman-temannya sembari memperbaiki apa yang kurang dalam dirinya khususnya bahasa. Bahkan beberapa temannya meminta Vania ganti mengajarkan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia. Pada saat berada di Escelsia College ini juga Vania menyadari hal yang membuatnya gagal mendapatkan agen ketika mengikuti Actors Program di Amerika Serikat. Kemampuan menggunakan bahasa Inggris khususnya dalam hal speaking yang ia miliki memang masih sangat kurang. Latihan lafal adalah hal yang diperlukan dalam hal ini dimana ia mendapatkan buku untuk latihan tersebut dari salah satu dosennya.
Pada akhirnya setelah menempuh studi dan melalui proses yang tidak sebentar, Vania akhirnya mendapatkan gelar Bachelor of Arts Dramatic Arts (Theatre Practice). Vania mengatakan bahwa jurusan atau bidang teater khususnya jika diambil di luar negeri itu sebenarnya sangat fleksibel. Kamu bisa memilih bidang pekerjaan seperti guru drama, marketing, guru bahasa Inggris, stage manager, sutradara, creative director, sound designer, lighting designer, dan hal-hal lain yang memang punya kaitan dengan pertunjukan teater. Intinya, kamu tidak perlu bingung nantinya mau jadi apa atau mau kerja apa setelah lulus kuliah dari bidang seni khususnya teater. Vania sendiri ketika di Excelsia College bahkan sempat mengambil bidang-bidang tambahan seperti produksi video, fotografi, acting, set design, directing, film production, dan scriptwriting. Hal tersebut bisa dilakukan jika sudah masuk level kedua disana.
Itu tadi adalah sedikit cerita dari Vania Christy yang benar-benar mengejar passion dalam bidang seni khususnya teater hingga ke luar negeri. Faktanya adalah di luar negeri bidang yang bisa diambil dalam dunia perkuliahan itu sangat banyak dan luas. Kamu akan bisa benar-benar memaksimalkan passion yang kamu miliki dalam bidang tertentu di luar negeri. Jadi, nggak perlu bingung lagi kan untuk kuliah di luar negeri?