Menjadi mahasiswa adalah sebuah masa dimana kita diharuskan untuk mengatur diri kita sendiri. Tidak seperti masa sekolah, mulai dari TK sam...
Menjadi mahasiswa adalah sebuah masa dimana kita diharuskan untuk mengatur diri kita sendiri. Tidak seperti masa sekolah, mulai dari TK sampai SMA dimana semuanya sebagian besar diatur oleh orang lain. Diatur oleh orang tua, diatur oleh sekolah, diatur oleh guru-guru, bahkan secara tidak sadar diatur oleh teman kita sendiri. Lalu di bangku kuliah, dengan status sebagai mahasiswa, kita diharuskan untuk mengatur diri kita sendiri. Mengatur kapan saja waktu untuk untuk belajar, mengatur ilmu apa yang dipelajari, sampai mengatur kapan akan lulus menjadi sarjana.
Oke, yang terakhir ini tampaknya akan menjadi topik menarik. Kapan akan lulus? Lulus itu mudah, tinggal melengkapi syarat-syarat dan mengenakan toga lalu berfoto bersama keluarga dan mengambil ijazah. Yang membuatnya sulit adalah syarat-syaratnya. Salah satunya adalah yang semua orang kenal sebagai skripsi. Iya, skripsi. Hasil tulisan kita mengenai suatu penelitian yang mengangkat sebuah tema khusus dari apa yang sudah kita pelajari di kampus.
Skripsi bagaikan sebuah tujuan akhir mahasiswa di masa-masa belajarnya di kampus. Ketika menginjak tahun kedua masa kuliah, banyak mahasiswa mulai memikirkan gambaran skripsinya nanti. Mau mengangkat tema apa? Mau mengerjakannya dengan metode apa? Mau mengerjakannya di bawah bimbingan dosen yang mana? Dan yang paling penting adalah mau diselesaikan kapan?
Rasanya tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak ingin lulus secepatnya dan menjadi sarjana. Semua mahasiswa pasti memiliki target lulus masing-masing. Bahkan tak jarang mereka sudah menentukan target waktu kelulusan sejak mereka diterima di suatu kampus. Tinggal bagaimana di perjalanannya nanti, apakah mereka akan benar-benar bekerja keras untuk mengejar target tersebut atau tidak. Bisa saja ketika menjadi mahasiswa baru, semangat menggebu-gebu dan keinginan untuk lulus cepat begitu kuat, tapi dalam perjalanannya nanti akan ada banyak faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memenuhi target waktu kelulusan mereka.
Ada yang lebih cepat dari target dan ada yang lebih lama dari target yang sudah mereka tentukan sendiri. Ini semua dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, seperti lingkungan, pergaulan, kebiasaan belajar, dan yang paling sangat mempengaruhi adalah kesadaran diri sendiri. Yang dimaksud dengan kesadaran diri sendiri di sini adalah niat dari dalam diri kita masing-masing. Benarkah ingin memenuhi target tersebut? Benarkah ingin menepati target yang dipasang sendiri itu? Kalau memang iya, kalau memang target tersebut terpatri kuat di dalam diri seseorang maka dengan mudah target ini akan terpenuhi. Meskipun ada faktor-faktor lain yang berusaha untuk menghalangi.
Kesadaran diri sendiri untuk mengerjakan skripsi adalah satu poin yang akan sangat menentukan kapan seseorang akan lulus dari jurusan ilmu yang ia pelajari sekarang. Tidak seperti masa di bangku sekolah, saat kita selalu diingatkan setiap ada ujian, dimana semuanya sudah dijadwalkan secara teratur oleh sekolah, di bangku kuliah semua waktu diatur oleh diri kita sendiri. Kapan mulai mengerjakan skripsi akan menjadi tanggung jawab dan kesadaran dari diri kita masing-masing.
Memulai mengerjakan skripsi bukanlah sesuatu yang mudah. Menyusun skripsi harus dipikirkan dengan matang. Untuk mulai menulis skripsi dibutuhkan niat dan kesungguhan yang tidak boleh setengah-setengah. Ini yang sering menjadi hambatan bagi mahasiswa. Banyak dari mereka yang kesulitan untuk membangun niat supaya mulai mengerjakan skripsi. Padahal kalau tidak dimulai sekarang juga, skripsi akan semakin lama selesai yang otomatis menyebabkan waktu lulus menjadi semakin lama lagi.
Bagaimana sih cara kita untuk memacu diri sendiri agar bersemangat mengerjakan skripsi? Hal pertama yang perlu ditanyakan sebelum mulai mengerjakan skripsi adalah apa tujuan awalmu ketika memutuskan untuk kuliah? Untuk bekerja? Apa syaratmu supaya bisa diterima bekerja? Ijazah, bukan? Bagaimana kamu memperolehnya? Dengan mengerjakan skripsi dan lulus dari kampusmu. Begitu, kan? Nah…kalau kamu memang ingin cepat-cepat bekerja dan punya penghasilan sendiri cepat-cepatlah kerjakan skripsimu.
Alasan lain yang cukup bisa dijadikan motivasi yang kuat dalam mengerjakan skripsi adalah target menikah. Semua orang pasti punya target menikah masing-masing. Untuk menikah, selain pasangan, seseorang juga harus memiliki pekerjaan yang tetap supaya bisa hidup mandiri dengan pasangannya nanti. Boleh-boleh saja sih kalau kamu memilih untuk menikah sebelum lulus dari kampus, tapi percayalah bahwa akan lebih menyenangkan jika kamu menikah dalam status sudah bekerja bukan sebagai mahasiswa. Karena itulah, cepat-cepatlah selesaikan skripsi supaya waktu menikah juga semakin dekat.
Niat sudah dikantongi, tapi mengapa ada saja hal-hal yang menghalangi skripsi untuk selesai ditulis? Ada banyak hal yang bisa menjadi faktor pengganggu kita dalam mengerjakan skripsi. Apa saja? Simak uraian berikut, tentang apa-apa saja yang menyebabkan seseorang terhambat dalam mengerjakan skripsinya.
Pertama dan yang paling sering dialami oleh mahasiswa adalah rasa malas. Siapapun bisa mengalami penyakit yang satu ini. Penyakit berbahaya yang tidak ada obatnya di rumah sakit manapun. Tidak ada yang bisa menyembuhkannya kecuali diri kita sendiri. Hanya kemauan keras dari dalam diri sendiri lah yang bisa menghilangkan rasa malas.
Skripsi bukanlah hal yang sederhana. Bukan sebuah cerpen yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Butuh pemikiran yang matang dan waktu yang cukup lama untuk membuatnya menjadi sempurna. Karena itulah, rasa malas sedikit saja akan bisa menjadi penghambat bagi seseorang untuk mengerjakan skripsi. Sedikit saja dihinggapi malas maka skripsi tidak akan pernah bisa tersentuh. Kalaupun memaksakan diri, sudah pasti pengerjaannya akan asal-asalan dan bisa jadi malah akan membuat penulisan skripsi menjadi lebih lama lagi.
Kedua, hal yang bisa menghambat penulisan skripsi adalah tidak ada waktu. Ini biasa terjadi pada mereka yang sudah bekerja sebelum lulus kuliah. Banyak mahasiswa jaman sekarang ini yang memilih untuk bekerja sambil kuliah. Jadwal bekerja seringkali membuat mahasiswa menjadi semakin sedikit memiliki waktu untuk memikirkan kuliah termasuk untuk mengerjakan skripsi. Sebenarnya bekerja tidak bisa menjadi alasan bagi kita untuk tidak punya waktu mengerjakan skripsi. Ketika seseorang memutuskan untuk bekerja sambil kuliah, secara otomatis dia harus sadar kalau dia harus pandai membagi waktunya antara bekerja dan kuliah. Jangan sampai bekerja mengganggu kegiatan perkuliahan karena sebagai mahasiswa kuliah adalah hal yang utama.
Manajemen waktu menjadi hal yang sangat penting bagi mahasiswa yang memutuskan untuk bekerja sambil kuliah. Kemampuan untuk mengatur dan membagi waktu akan sangat diuji di sini. Sisakan waktumu entah seberapa banyak untuk mengerjakan skripsi, sesibuk apapun jadwal kerjamu. Jangan sampai kamu terlalu asyik bekerja hingga skripsimu menjadi terlantar dan jadwal kelulusanmu menjadi semakin lama. Bekerja memang menyenangkan, karena kamu mendapat tambahan uang jajan. Tapi ingatlah, kalau mengerjakan skripsi dan lulus dengan cepat kamu bisa memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang jauh lebih besar.
Faktor selanjutnya, yang akan membuat skripsimu terhambat adalah terlalu banyak godaan hiburan. Ketahuilah bahwa ketika kamu sudah dikejar untuk membuat skripsi berarti kamu sudah menyandang status sebagai mahasiswa angkatan atas atau mahasiswa tua. Di sinilah kamu menyadari bahwa jadwal kuliahmu semakin sedikit atau mungkin tidak ada karena semestermu hanya benar-benar dimanfaatkan untuk skripsi. Karena hal ini, kamu jadi merasa banyak memiliki waktu luang dan banyak waktu untuk bersenang-senang.
Lelah dijejali banyak ilmu sejak menjadi mahasiswa baru mungkin membuat kamu merasa punya hak untuk menikmati masa-masa luang di tingkat atas. Apalagi kalau kamu kuliah di kota-kota besar yang fasilitas hiburannya sangat memadai. Sebenarnya boleh-boleh saja kamu menikmati waktu luangmu ini untuk bersenang-senang, tapi ingatlah kalau ada beban yang masih harus kamu selesaikan. Ada sebuah tugas besar yang menanti untuk dikerjakan yaitu skripsi. Skripsi menjadi tanggung jawab besarmu kepada orang tua dan keluarga. Bersenang-senanglah dengan wajar tanpa melupakan tugas besarmu ini.
Penyelesaian skripsi juga bisa terhambat karena satu faktor yang bisa jadi bukan karena keinginanmu, contohnya adalah karena sakit. Kamu bisa saja sudah memiliki niat yang kuat dan semangat yang tinggi untuk mengerjakan skripsi. Tapi apa daya kalau suatu saat kamu dianugerahi sakit oleh Tuhan? Tidak ada yang bisa memperkirakan keadaan dirinya sendiri di masa depan. Bisa saja kamu tiba-tiba harus mengalami sakit atau kecelakaan yang memaksa dirimu untuk beristirahat. Kalau sudah begini, secara otomatis pengerjaan skripsimu akan terhenti untuk sementara waktu. Ini akan menyebabkan waktu lulusmu menjadi lebih lama lagi. Tapi tenang saja, jika setelah sembuh dari sakitmu kamu segera kembali melanjutkan penulisan skripsimu dengan semangat tinggi maka waktu lulusmu bisa kembali mendekatimu.
Faktor penghambat skripsi bisa juga datang dari topik skripsi yang tidak terlalu menyenangkan. Banyak di antara kita yang menyatakan tidak cocok dengan topik skripsi yang harus diselesaikan. Kalau sudah begini, otomatis pengerjaan skripsi akan tertunda. Ketika kamu tidak menyukai sesuatu maka kamu akan punya banyak alasan untuk menghindarinya. Jika kamu tidak menyukai topik skripsimu atau merasa tidak cocok dengan topik tersebut maka kamu akan lebih sering meninggalkan skripsimu daripada mengerjakannya.
Skripsi ibaratnya jodoh bagi kita. Bisa cocok bisa juga tidak. Jika cocok, kamu akan lebih mudah untuk beradaptasi dan akan lebih mudah mengumpulkan semangat untuk mengerjakannya. Sebaliknya, jika tidak cocok maka kamu akan sulit untuk beradaptasi. Kamu akan menemukan banyak alasan untuk meninggalkan skripsimu dan memilih mengerjakan hal-hal lain yang lebih kamu suka. Ini bisa menjadi sangat berbahaya kalau kamu kemudian benar-benar enggan untuk mengerjakannya. Skripsimu bisa terlantar dan bukan tidak mungkin kamu akan semakin lama menyandang status sebagai mahasiswa.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Cobalah mencari tahu lebih banyak tentang topik skripsimu. Mungkin saja, kamu tidak menyukainya karena kamu belum mengenal terlalu jauh tentang topik skripsimu itu. Bisa jadi setelah kamu mencari tahu lebih banyak kamu akan menemukan satu atau beberapa hal yang menarik darinya. Atau cobalah untuk sedikit memaksa dirimu agar menyukai topik tersebut. Ya, mau bagaimana lagi kalau memang kamu ditakdirkan dengan topik itu? Pilihannya hanyalah kerjakan dan selesaikan atau tinggalkan dan kamu tidak akan pernah lulus. Paksa dirimu sendiri dan pandai-pandailah memotivasi diri sendiri supaya segera mengerjakan skripsi meskipun itu bukan hal yang menyenangkan untuk dilakukan.
Kamu sudah memiliki semangat menggebu-gebu untuk mengerjakan skripsi, kamu juga tidak ada masalah dengan topik skripsi yang kamu kerjakan, dan kamu merasa sudah mengerjakannya dengan baik, tapi tetap saja terhambat. Apa penyebabnya? Ya, benar…masalah dengan dosen pembimbing bisa menjadi salah satu faktor penghambat penyelesaian skripsi. Dosen pembimbing yang sibuk dan jarang berada di kampus sehingga sulit ditemui akan membuat mahasiswa menjadi terhambat dalam mengerjakan skripsinya. Alhasil, untuk mengerjakan skripsi mau tidak mau mahasiswa harus menunggu dengan sabar dosennya bisa ditemui. Kadan dosen juga kesulitan menemukan waktu yang tepat untuk memberikan bimbingan bagi mahasiswanya sehingga konsultasi skripsi pun menjadi terhambat.
Kesabaran sangatlah dibutuhkan selama mengerjakan skripsi. Jangan pernah menyerah meskipun dosen pembimbingmu sulit ditemui. Kejar terus dosen pembimbingmu. Berusahalah untuk terus mencari waktu dimana kalian bisa bertemu dan berkonsultasi masalah skripsi. Jika kamu mendapatkan dosen pembimbing yang seperti ini, maka ketika sekalinya kamu berkesempatan bertemu dengannya manfaatkanlah sebaik mungkin. Jangan sampai kamu tidak memaksimalkan waktu konsultasimu dengan dosen yang super sibuk. Buat waktu konsultasimu yang langka itu menjadi benar-benar bermanfaat.
Dosen menjadi pengaruh yang besar dalam pengerjaan skripsi selain diri kita sendiri. Ada juga dosen yang mudah ditemui dan memiliki banyak waktu untuk konsultasi tetapi sering meminta revisi. Nah, tipe dosen seperti ini akan menuntutmu untuk bekerja lebih giat lagi. Kerjakan revisi secepat mungkin, segera setelah dosen memerintahkan dirimu untuk merevisi skripsi. Jangan pernah menunda-nunda apa yang bisa kamu kerjakan dengan segera. Sekali saja kamu menunda maka selanjutnya kamu akan terus menunda-nunda pekerjaanmu.
Faktor berikutnya yang membuat penulisan skripsimu terhambat adalah kompleksitas penelitian. Banyaknya data dan rumitnya metode penelitian bisa jadi membuat kamu merasa pusing dan memilih untuk meninggalkan penulisan skripsimu dalam waktu yang tak bisa diperkirakan. Nah, ini akan membuat kamu semakin malas untuk menulis skripsi sehingga waktu lulus akan menjadi semakin lama lagi. Cobalah untuk meminta bantuan teman-temanmu jika kamu mengalami kesulitan dalam mengolah data atau apapun itu yang berhubungan dengan skripsimu. Jangan sampai karena merasa kesulitan, kamu kemudian menyerah dan berhenti mengerjakan skripsi.
Lalu bagaimana caranya supaya skripsi menjadi lebih menyenangkan dan cepat selesai? Ada beberapa tips dan cara yang bisa kamu terapkan supaya skripsimu bisa lebih cepat selesai dan kamu bisa lebih cepat bebas dari dunia perkuliahan yang terkadang memusingkan ini. Yuk, simak satu per satu tips berikut ini.
Hal pertama yang penting untuk kamu ingat supaya skripsimu cepat terselesaikan adalah jangan pernah menunda untuk memulai menulis skripsi. Ini adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan. Ya, memulai melakukan sesuatu adalah hal yang tidak mudah. Kamu butuh mengumpulkan semangat, niat, dan motivasi untuk bisa memulai suatu pekerjaan. Tapi percayalah, semakin cepat kamu memulainya maka akan semakin cepat kamu menyelesaikannya. Memulai mengerjakan skripsi memang tidak menyenangkan tapi menyelesaikannya nanti akan sangat melegakan. Kamu mungkin merasa sangat berat ketika memulainya tapi jika semua sudah selesai kamu akan merasa tidak percaya pada dirimu sendiri bahwa kamu mampu menyelesaikan hal sesulit dan serumit ini. Ini akan menjadi kebanggaan bagi dirimu sendiri.
Selanjutnya, pasanglah targetmu sendiri. Seperti ketika kamu lulus dari bangku SMA, kamu pasti sudah memasang target akan diterima di universitas mana. Di bangku kuliah, mulai dari menyandang status sebagai mahasiswa baru kamu harus belajar untuk menentukan target. Targetkan kapan kamu akan lulus. Buatlah patokan waktu dimana kamu harus mengerjakan bab 1, bab 2, dan bab-bab selanjutnya. Setelah memasang target untuk diri sendiri, kamu harus bisa memotivasi dirimu untuk memenuhi target tersebut. Jangan sampai target-target itu hanya menjadi teori semata yang tidak kamu tepati.
Kamu tidak mengerjakan skripsimu seorang diri. Ada dosen pembimbing yang bertugas untuk memandumu dalma mengerjakan skripsi. Oleh karena itu, sering-seringlah bertemu dengan dosen pembimbingmu. Semakin sering kamu bertemu dengan dosen pembimbingmu maka semakin sering pula kamu bisa memperbaiki skripsimu, melanjutkan bab-bab berikutnya, dan tidak terasa akan selesai dengan cepat. Jika dosenmu adalah tipe dosen yang sulit ditemui maka berusahalah untuk memanfaatkan setiap waktu pertemuanmu dengan dosen semaksimal mungkin.
Kerjakan skripsimu dengan rutin. Cobalah untuk membuat jadwal, kapan saja kamu akan mengerjakan skripsi. Susunlah waktu-waktu dimana kamu bisa mengerjakan skripsi dan tepatilah jadwal-jadwal tersebut. Ini bertujuan untuk menghindari kamu mangkir dari tugasmu untuk mengerjakan skripsi. Karena bisa jadi, kamu akan sering meninggalkan skripsimu kalau kamu tidak memiliki jadwal teratur mengerjakan skripsi. Ingat ya, sekali saja kamu meninggalkan skripsimu maka kamu akan ketagihan dan menjadi semakin sering absen untuk mengerjakan skripsi. Kalau sudah begini, ya sudah…waktu lulusmu juga akan semakin lama.
Kamu memang harus rajin mengerjakan skripsi agar skripsimu bisa cepat selesai, tapi bukan berarti kamu tidak berhak untuk refreshing. Luangkanlah sedikit waktu untuk mengistirahatkan otakmu. Terlalu penat bisa membuat ide-ide segarmu jadi terhambat untuk muncul. Jika kamu sudah merasa lelah dengan semua data-data penelitianmu, maka itu sudah waktunya bagimu untuk berhenti sejenak dan pergi mencari hiburan. Kamu bisa memilih untuk pergi bersama teman-teman, olahraga, atau bisa juga jalan-jalan bersama keluarga. Apapun itu, lakukanlah hal yang kamu suka ketika kamu sudah merasa penat dengan skripsimu. Tapi ingatlah satu hal, yaitu kembali lagi mengerjakan skripsi setelah kamu merasa sudah mendapatkan pencerahan. Jika otakmu sudah lepas dari penat maka kamu harus secepat mungkin lanjut mengerjakan skripsi. Jangan sampai terlena dan malah terus-terusan menggunakan waktu untuk bersenang-senang.
Memutuskan untuk kuliah berarti kamu sudah memutuskan untuk bersedia menanggung semua konsekuensinya. Ketika kamu diterima di suatu universitas berarti kamu harus siap dengan segala tugas yang akan dibebankan padamu, kegiatan perkuliahan yang bisa jadi sangat padat dan menguras waktumu, dan yang paling penting kamu harus siap untuk mengerjakan skripsimu. Ketika kamu sudah memasuki tingkat atas di kampusmu, kamu harus bisa menjaga semangatmu sama seperti ketika kamu diterima masuk universitas. Dengan semangat seperti ini maka kamu akan lebih cepat dalam mengerjakan skripsi.
Skripsi memang bukan hal yang mudah. Kamu harus mengerahkan seluruh tenaga dan pikiranmu demi menyelesaikannya. Kamu bisa saja merasa lelah dan penat di tengah-tengah proses pengerjaannya. Itu wajar, karena skripsi memang adalah hal terberat yang akan kamu alami selama kamu menjadi mahasiswa. Tapi percayalah, ketika kamu menyelesaikan skripsimu maka akan mendapatkan kepuasaan dan rasa bangga yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya. Dengan menyelesaikan skripsimu kamu bisa membuat bangga orang-orang di sekitarmu mulai dari teman, kakak, adik, dan yang paling penting adalah orang tuamu. Jadi…tunggu apa lagi? Gerakkan dirimu sekarang juga untuk mulai menuliskan tugas besarmu, skripsi.
Adelina Mayang
deviantart |
Skripsi bagaikan sebuah tujuan akhir mahasiswa di masa-masa belajarnya di kampus. Ketika menginjak tahun kedua masa kuliah, banyak mahasiswa mulai memikirkan gambaran skripsinya nanti. Mau mengangkat tema apa? Mau mengerjakannya dengan metode apa? Mau mengerjakannya di bawah bimbingan dosen yang mana? Dan yang paling penting adalah mau diselesaikan kapan?
Rasanya tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak ingin lulus secepatnya dan menjadi sarjana. Semua mahasiswa pasti memiliki target lulus masing-masing. Bahkan tak jarang mereka sudah menentukan target waktu kelulusan sejak mereka diterima di suatu kampus. Tinggal bagaimana di perjalanannya nanti, apakah mereka akan benar-benar bekerja keras untuk mengejar target tersebut atau tidak. Bisa saja ketika menjadi mahasiswa baru, semangat menggebu-gebu dan keinginan untuk lulus cepat begitu kuat, tapi dalam perjalanannya nanti akan ada banyak faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memenuhi target waktu kelulusan mereka.
Ada yang lebih cepat dari target dan ada yang lebih lama dari target yang sudah mereka tentukan sendiri. Ini semua dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, seperti lingkungan, pergaulan, kebiasaan belajar, dan yang paling sangat mempengaruhi adalah kesadaran diri sendiri. Yang dimaksud dengan kesadaran diri sendiri di sini adalah niat dari dalam diri kita masing-masing. Benarkah ingin memenuhi target tersebut? Benarkah ingin menepati target yang dipasang sendiri itu? Kalau memang iya, kalau memang target tersebut terpatri kuat di dalam diri seseorang maka dengan mudah target ini akan terpenuhi. Meskipun ada faktor-faktor lain yang berusaha untuk menghalangi.
Kesadaran diri sendiri untuk mengerjakan skripsi adalah satu poin yang akan sangat menentukan kapan seseorang akan lulus dari jurusan ilmu yang ia pelajari sekarang. Tidak seperti masa di bangku sekolah, saat kita selalu diingatkan setiap ada ujian, dimana semuanya sudah dijadwalkan secara teratur oleh sekolah, di bangku kuliah semua waktu diatur oleh diri kita sendiri. Kapan mulai mengerjakan skripsi akan menjadi tanggung jawab dan kesadaran dari diri kita masing-masing.
Memulai mengerjakan skripsi bukanlah sesuatu yang mudah. Menyusun skripsi harus dipikirkan dengan matang. Untuk mulai menulis skripsi dibutuhkan niat dan kesungguhan yang tidak boleh setengah-setengah. Ini yang sering menjadi hambatan bagi mahasiswa. Banyak dari mereka yang kesulitan untuk membangun niat supaya mulai mengerjakan skripsi. Padahal kalau tidak dimulai sekarang juga, skripsi akan semakin lama selesai yang otomatis menyebabkan waktu lulus menjadi semakin lama lagi.
Bagaimana sih cara kita untuk memacu diri sendiri agar bersemangat mengerjakan skripsi? Hal pertama yang perlu ditanyakan sebelum mulai mengerjakan skripsi adalah apa tujuan awalmu ketika memutuskan untuk kuliah? Untuk bekerja? Apa syaratmu supaya bisa diterima bekerja? Ijazah, bukan? Bagaimana kamu memperolehnya? Dengan mengerjakan skripsi dan lulus dari kampusmu. Begitu, kan? Nah…kalau kamu memang ingin cepat-cepat bekerja dan punya penghasilan sendiri cepat-cepatlah kerjakan skripsimu.
Alasan lain yang cukup bisa dijadikan motivasi yang kuat dalam mengerjakan skripsi adalah target menikah. Semua orang pasti punya target menikah masing-masing. Untuk menikah, selain pasangan, seseorang juga harus memiliki pekerjaan yang tetap supaya bisa hidup mandiri dengan pasangannya nanti. Boleh-boleh saja sih kalau kamu memilih untuk menikah sebelum lulus dari kampus, tapi percayalah bahwa akan lebih menyenangkan jika kamu menikah dalam status sudah bekerja bukan sebagai mahasiswa. Karena itulah, cepat-cepatlah selesaikan skripsi supaya waktu menikah juga semakin dekat.
Niat sudah dikantongi, tapi mengapa ada saja hal-hal yang menghalangi skripsi untuk selesai ditulis? Ada banyak hal yang bisa menjadi faktor pengganggu kita dalam mengerjakan skripsi. Apa saja? Simak uraian berikut, tentang apa-apa saja yang menyebabkan seseorang terhambat dalam mengerjakan skripsinya.
Pertama dan yang paling sering dialami oleh mahasiswa adalah rasa malas. Siapapun bisa mengalami penyakit yang satu ini. Penyakit berbahaya yang tidak ada obatnya di rumah sakit manapun. Tidak ada yang bisa menyembuhkannya kecuali diri kita sendiri. Hanya kemauan keras dari dalam diri sendiri lah yang bisa menghilangkan rasa malas.
Skripsi bukanlah hal yang sederhana. Bukan sebuah cerpen yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Butuh pemikiran yang matang dan waktu yang cukup lama untuk membuatnya menjadi sempurna. Karena itulah, rasa malas sedikit saja akan bisa menjadi penghambat bagi seseorang untuk mengerjakan skripsi. Sedikit saja dihinggapi malas maka skripsi tidak akan pernah bisa tersentuh. Kalaupun memaksakan diri, sudah pasti pengerjaannya akan asal-asalan dan bisa jadi malah akan membuat penulisan skripsi menjadi lebih lama lagi.
Kedua, hal yang bisa menghambat penulisan skripsi adalah tidak ada waktu. Ini biasa terjadi pada mereka yang sudah bekerja sebelum lulus kuliah. Banyak mahasiswa jaman sekarang ini yang memilih untuk bekerja sambil kuliah. Jadwal bekerja seringkali membuat mahasiswa menjadi semakin sedikit memiliki waktu untuk memikirkan kuliah termasuk untuk mengerjakan skripsi. Sebenarnya bekerja tidak bisa menjadi alasan bagi kita untuk tidak punya waktu mengerjakan skripsi. Ketika seseorang memutuskan untuk bekerja sambil kuliah, secara otomatis dia harus sadar kalau dia harus pandai membagi waktunya antara bekerja dan kuliah. Jangan sampai bekerja mengganggu kegiatan perkuliahan karena sebagai mahasiswa kuliah adalah hal yang utama.
Manajemen waktu menjadi hal yang sangat penting bagi mahasiswa yang memutuskan untuk bekerja sambil kuliah. Kemampuan untuk mengatur dan membagi waktu akan sangat diuji di sini. Sisakan waktumu entah seberapa banyak untuk mengerjakan skripsi, sesibuk apapun jadwal kerjamu. Jangan sampai kamu terlalu asyik bekerja hingga skripsimu menjadi terlantar dan jadwal kelulusanmu menjadi semakin lama. Bekerja memang menyenangkan, karena kamu mendapat tambahan uang jajan. Tapi ingatlah, kalau mengerjakan skripsi dan lulus dengan cepat kamu bisa memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang jauh lebih besar.
Faktor selanjutnya, yang akan membuat skripsimu terhambat adalah terlalu banyak godaan hiburan. Ketahuilah bahwa ketika kamu sudah dikejar untuk membuat skripsi berarti kamu sudah menyandang status sebagai mahasiswa angkatan atas atau mahasiswa tua. Di sinilah kamu menyadari bahwa jadwal kuliahmu semakin sedikit atau mungkin tidak ada karena semestermu hanya benar-benar dimanfaatkan untuk skripsi. Karena hal ini, kamu jadi merasa banyak memiliki waktu luang dan banyak waktu untuk bersenang-senang.
Lelah dijejali banyak ilmu sejak menjadi mahasiswa baru mungkin membuat kamu merasa punya hak untuk menikmati masa-masa luang di tingkat atas. Apalagi kalau kamu kuliah di kota-kota besar yang fasilitas hiburannya sangat memadai. Sebenarnya boleh-boleh saja kamu menikmati waktu luangmu ini untuk bersenang-senang, tapi ingatlah kalau ada beban yang masih harus kamu selesaikan. Ada sebuah tugas besar yang menanti untuk dikerjakan yaitu skripsi. Skripsi menjadi tanggung jawab besarmu kepada orang tua dan keluarga. Bersenang-senanglah dengan wajar tanpa melupakan tugas besarmu ini.
Penyelesaian skripsi juga bisa terhambat karena satu faktor yang bisa jadi bukan karena keinginanmu, contohnya adalah karena sakit. Kamu bisa saja sudah memiliki niat yang kuat dan semangat yang tinggi untuk mengerjakan skripsi. Tapi apa daya kalau suatu saat kamu dianugerahi sakit oleh Tuhan? Tidak ada yang bisa memperkirakan keadaan dirinya sendiri di masa depan. Bisa saja kamu tiba-tiba harus mengalami sakit atau kecelakaan yang memaksa dirimu untuk beristirahat. Kalau sudah begini, secara otomatis pengerjaan skripsimu akan terhenti untuk sementara waktu. Ini akan menyebabkan waktu lulusmu menjadi lebih lama lagi. Tapi tenang saja, jika setelah sembuh dari sakitmu kamu segera kembali melanjutkan penulisan skripsimu dengan semangat tinggi maka waktu lulusmu bisa kembali mendekatimu.
Faktor penghambat skripsi bisa juga datang dari topik skripsi yang tidak terlalu menyenangkan. Banyak di antara kita yang menyatakan tidak cocok dengan topik skripsi yang harus diselesaikan. Kalau sudah begini, otomatis pengerjaan skripsi akan tertunda. Ketika kamu tidak menyukai sesuatu maka kamu akan punya banyak alasan untuk menghindarinya. Jika kamu tidak menyukai topik skripsimu atau merasa tidak cocok dengan topik tersebut maka kamu akan lebih sering meninggalkan skripsimu daripada mengerjakannya.
Skripsi ibaratnya jodoh bagi kita. Bisa cocok bisa juga tidak. Jika cocok, kamu akan lebih mudah untuk beradaptasi dan akan lebih mudah mengumpulkan semangat untuk mengerjakannya. Sebaliknya, jika tidak cocok maka kamu akan sulit untuk beradaptasi. Kamu akan menemukan banyak alasan untuk meninggalkan skripsimu dan memilih mengerjakan hal-hal lain yang lebih kamu suka. Ini bisa menjadi sangat berbahaya kalau kamu kemudian benar-benar enggan untuk mengerjakannya. Skripsimu bisa terlantar dan bukan tidak mungkin kamu akan semakin lama menyandang status sebagai mahasiswa.
#SemangatSkripsi |
Kamu sudah memiliki semangat menggebu-gebu untuk mengerjakan skripsi, kamu juga tidak ada masalah dengan topik skripsi yang kamu kerjakan, dan kamu merasa sudah mengerjakannya dengan baik, tapi tetap saja terhambat. Apa penyebabnya? Ya, benar…masalah dengan dosen pembimbing bisa menjadi salah satu faktor penghambat penyelesaian skripsi. Dosen pembimbing yang sibuk dan jarang berada di kampus sehingga sulit ditemui akan membuat mahasiswa menjadi terhambat dalam mengerjakan skripsinya. Alhasil, untuk mengerjakan skripsi mau tidak mau mahasiswa harus menunggu dengan sabar dosennya bisa ditemui. Kadan dosen juga kesulitan menemukan waktu yang tepat untuk memberikan bimbingan bagi mahasiswanya sehingga konsultasi skripsi pun menjadi terhambat.
Kesabaran sangatlah dibutuhkan selama mengerjakan skripsi. Jangan pernah menyerah meskipun dosen pembimbingmu sulit ditemui. Kejar terus dosen pembimbingmu. Berusahalah untuk terus mencari waktu dimana kalian bisa bertemu dan berkonsultasi masalah skripsi. Jika kamu mendapatkan dosen pembimbing yang seperti ini, maka ketika sekalinya kamu berkesempatan bertemu dengannya manfaatkanlah sebaik mungkin. Jangan sampai kamu tidak memaksimalkan waktu konsultasimu dengan dosen yang super sibuk. Buat waktu konsultasimu yang langka itu menjadi benar-benar bermanfaat.
Dosen menjadi pengaruh yang besar dalam pengerjaan skripsi selain diri kita sendiri. Ada juga dosen yang mudah ditemui dan memiliki banyak waktu untuk konsultasi tetapi sering meminta revisi. Nah, tipe dosen seperti ini akan menuntutmu untuk bekerja lebih giat lagi. Kerjakan revisi secepat mungkin, segera setelah dosen memerintahkan dirimu untuk merevisi skripsi. Jangan pernah menunda-nunda apa yang bisa kamu kerjakan dengan segera. Sekali saja kamu menunda maka selanjutnya kamu akan terus menunda-nunda pekerjaanmu.
Faktor berikutnya yang membuat penulisan skripsimu terhambat adalah kompleksitas penelitian. Banyaknya data dan rumitnya metode penelitian bisa jadi membuat kamu merasa pusing dan memilih untuk meninggalkan penulisan skripsimu dalam waktu yang tak bisa diperkirakan. Nah, ini akan membuat kamu semakin malas untuk menulis skripsi sehingga waktu lulus akan menjadi semakin lama lagi. Cobalah untuk meminta bantuan teman-temanmu jika kamu mengalami kesulitan dalam mengolah data atau apapun itu yang berhubungan dengan skripsimu. Jangan sampai karena merasa kesulitan, kamu kemudian menyerah dan berhenti mengerjakan skripsi.
Lalu bagaimana caranya supaya skripsi menjadi lebih menyenangkan dan cepat selesai? Ada beberapa tips dan cara yang bisa kamu terapkan supaya skripsimu bisa lebih cepat selesai dan kamu bisa lebih cepat bebas dari dunia perkuliahan yang terkadang memusingkan ini. Yuk, simak satu per satu tips berikut ini.
Hal pertama yang penting untuk kamu ingat supaya skripsimu cepat terselesaikan adalah jangan pernah menunda untuk memulai menulis skripsi. Ini adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan. Ya, memulai melakukan sesuatu adalah hal yang tidak mudah. Kamu butuh mengumpulkan semangat, niat, dan motivasi untuk bisa memulai suatu pekerjaan. Tapi percayalah, semakin cepat kamu memulainya maka akan semakin cepat kamu menyelesaikannya. Memulai mengerjakan skripsi memang tidak menyenangkan tapi menyelesaikannya nanti akan sangat melegakan. Kamu mungkin merasa sangat berat ketika memulainya tapi jika semua sudah selesai kamu akan merasa tidak percaya pada dirimu sendiri bahwa kamu mampu menyelesaikan hal sesulit dan serumit ini. Ini akan menjadi kebanggaan bagi dirimu sendiri.
Selanjutnya, pasanglah targetmu sendiri. Seperti ketika kamu lulus dari bangku SMA, kamu pasti sudah memasang target akan diterima di universitas mana. Di bangku kuliah, mulai dari menyandang status sebagai mahasiswa baru kamu harus belajar untuk menentukan target. Targetkan kapan kamu akan lulus. Buatlah patokan waktu dimana kamu harus mengerjakan bab 1, bab 2, dan bab-bab selanjutnya. Setelah memasang target untuk diri sendiri, kamu harus bisa memotivasi dirimu untuk memenuhi target tersebut. Jangan sampai target-target itu hanya menjadi teori semata yang tidak kamu tepati.
Kamu tidak mengerjakan skripsimu seorang diri. Ada dosen pembimbing yang bertugas untuk memandumu dalma mengerjakan skripsi. Oleh karena itu, sering-seringlah bertemu dengan dosen pembimbingmu. Semakin sering kamu bertemu dengan dosen pembimbingmu maka semakin sering pula kamu bisa memperbaiki skripsimu, melanjutkan bab-bab berikutnya, dan tidak terasa akan selesai dengan cepat. Jika dosenmu adalah tipe dosen yang sulit ditemui maka berusahalah untuk memanfaatkan setiap waktu pertemuanmu dengan dosen semaksimal mungkin.
Kerjakan skripsimu dengan rutin. Cobalah untuk membuat jadwal, kapan saja kamu akan mengerjakan skripsi. Susunlah waktu-waktu dimana kamu bisa mengerjakan skripsi dan tepatilah jadwal-jadwal tersebut. Ini bertujuan untuk menghindari kamu mangkir dari tugasmu untuk mengerjakan skripsi. Karena bisa jadi, kamu akan sering meninggalkan skripsimu kalau kamu tidak memiliki jadwal teratur mengerjakan skripsi. Ingat ya, sekali saja kamu meninggalkan skripsimu maka kamu akan ketagihan dan menjadi semakin sering absen untuk mengerjakan skripsi. Kalau sudah begini, ya sudah…waktu lulusmu juga akan semakin lama.
Kamu memang harus rajin mengerjakan skripsi agar skripsimu bisa cepat selesai, tapi bukan berarti kamu tidak berhak untuk refreshing. Luangkanlah sedikit waktu untuk mengistirahatkan otakmu. Terlalu penat bisa membuat ide-ide segarmu jadi terhambat untuk muncul. Jika kamu sudah merasa lelah dengan semua data-data penelitianmu, maka itu sudah waktunya bagimu untuk berhenti sejenak dan pergi mencari hiburan. Kamu bisa memilih untuk pergi bersama teman-teman, olahraga, atau bisa juga jalan-jalan bersama keluarga. Apapun itu, lakukanlah hal yang kamu suka ketika kamu sudah merasa penat dengan skripsimu. Tapi ingatlah satu hal, yaitu kembali lagi mengerjakan skripsi setelah kamu merasa sudah mendapatkan pencerahan. Jika otakmu sudah lepas dari penat maka kamu harus secepat mungkin lanjut mengerjakan skripsi. Jangan sampai terlena dan malah terus-terusan menggunakan waktu untuk bersenang-senang.
Memutuskan untuk kuliah berarti kamu sudah memutuskan untuk bersedia menanggung semua konsekuensinya. Ketika kamu diterima di suatu universitas berarti kamu harus siap dengan segala tugas yang akan dibebankan padamu, kegiatan perkuliahan yang bisa jadi sangat padat dan menguras waktumu, dan yang paling penting kamu harus siap untuk mengerjakan skripsimu. Ketika kamu sudah memasuki tingkat atas di kampusmu, kamu harus bisa menjaga semangatmu sama seperti ketika kamu diterima masuk universitas. Dengan semangat seperti ini maka kamu akan lebih cepat dalam mengerjakan skripsi.
Skripsi memang bukan hal yang mudah. Kamu harus mengerahkan seluruh tenaga dan pikiranmu demi menyelesaikannya. Kamu bisa saja merasa lelah dan penat di tengah-tengah proses pengerjaannya. Itu wajar, karena skripsi memang adalah hal terberat yang akan kamu alami selama kamu menjadi mahasiswa. Tapi percayalah, ketika kamu menyelesaikan skripsimu maka akan mendapatkan kepuasaan dan rasa bangga yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya. Dengan menyelesaikan skripsimu kamu bisa membuat bangga orang-orang di sekitarmu mulai dari teman, kakak, adik, dan yang paling penting adalah orang tuamu. Jadi…tunggu apa lagi? Gerakkan dirimu sekarang juga untuk mulai menuliskan tugas besarmu, skripsi.
Adelina Mayang