Pergerakan mahasiswa Indonesia ternyata tidak hanya terbatas berada di dalam negeri saja. Pernahkah kalian mendengar mengenai PPI? Ya, PPI ...
Pergerakan mahasiswa Indonesia ternyata tidak hanya terbatas berada di dalam negeri saja. Pernahkah kalian mendengar mengenai PPI? Ya, PPI adalah Pergerakan Pelajar Indonesia, suatu organisasi yang menghimpun seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia di luar negeri. Sebagaimana suatu organisasi yang ingin memberi kontribusi terbaik bagi bangsanya, PPI Dunia pun demikian. Para penggerak di dalam organisasi ini di tahun 2016 kembali berencana menggelar agenda tahunan mereka, Simposium Internasional.
Bertempat di Kairo, Simposium Internasional akan dilaksanakan selama 5 hari, yaitu pada tanggal 24 hingga 28 Juli 2016. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Panitia Simposium Internasional PPI Dunia 2016, Imdad Azizy, Kairo dipilih sebagai tempat penyelenggara berdasarkan hasil voting yang dilaksanakan oleh PPI. Simposium Internasional tahun 2016 ini sendiri digelar dengan mengusung tema “Memperteguh Identitas Bangsa Indonesia”. Tema ini dipilih mengingat, dewasa ini, pilar identitas kebangsaan Indonesia bagaikan telah dilupakan oleh generasi muda. Padahal, pemahaman terhadap identitas bangsa sendiri pun belum benar-benar utuh mengakar dalam diri setiap warga negara.
Untuk mendukung makna yang ingin disampaikan oleh PPI melalui tema tersebut, Simposium Internasional PPI Dunia 2016 menghadirkan beberapa pembicara andal dalam bidang-bidang tertentu. Imdad mengatakan, “Kami membagi para pembicara ke dalam 4 panel diskusi, yang masing-masing panelnya terdiri dari 3 atau 4 pembicara.” Ya, di Simposium Internasional kali ini, panel-panel diskusi yang dihadirkan akan mencakup bidang politik, ekonomi, agama, serta pendidikan dan budaya.
Sebenarnya, apa tujuan dari Simposium Internasional PPD Dunia? Kembali diungkapkan oleh Imdad, Simposium Internasional ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi dan menjalin persahabatan yang kokoh antarpelajar dan mahasiswa Indonesia lintas negara, serta untuk menumbuhkan identitas kebangsaan dari berbagai aspek dan sudut pandang. Tak lupa, Simposium Internasional juga bertujuan untuk mengoptimalkan peran dan sinergitas pelajar dan mahasiswa Indonesia di luar negeri terhadap bangsa dan negara Indonesia. “Momen ini juga kami harapkan untuk menjadi ajang dialektika wawasan dan gagasan, yang kelak bisa direkomendasikan untuk kemajuan Indonesia. Bersama para ahli di bidangnya, Simposium Internasioanl ini kami harapkan pula untuk menambah ‘daya gedor’ perubahan yang selalu diupayakan bagi seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri,” tambah Imdad.
Demi meramaikan terlaksananya agenda tahunan PPI Dunia ini, dua buah lomba pre-event diadakan, yaitu lomba esai dan fotografi. PPI Dunia menyampaikan harapannya kepada seluruh civitas akademika di Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mengapa demikian? Kompetisi ini menjadi salah satu kesempatan emas untuk menuangkan gagasan dan pemikiran mencapai Indonesia yang lebih baik. Batas waktu pengumpulan karya memang sudah lewat. Namun, kegiatan ini jelas merupakan langkah yang patut diacungi jempol. Karya-karya terbaik yang masuk ke pihak panitia Simposium Imternasional PPI Dunia 2016 pun disebutkan akan dibentuk menjadi bunga rampai. Melalu tulisan dan fotografi, PPI Dunia berharap mereka, bersama seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia, dapat menunjukkan keindahan Indonesia kepada dunia.
Terakhir, Imdad menjelaskan, dalam acara Simposium Internasional PPI Dunia 2016 ini, pihaknya kembali bekerja sama dengan Inspira. Keseluruhan panitia yakin bahwa Inspira merupakan partner yang ideal yang memiliki satu tujuan yang sama, yaitu berbagi inspirasi dan gagasan demi membangun Indonesia. “Kami melihat Inspira sebagai partner yang profesional dan humble. Dari interaksi yang kami bangun, kami yakin bahwasanya mereka muda dan, tentunya, menginspirasi,” pungkasnya.
Bertempat di Kairo, Simposium Internasional akan dilaksanakan selama 5 hari, yaitu pada tanggal 24 hingga 28 Juli 2016. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Panitia Simposium Internasional PPI Dunia 2016, Imdad Azizy, Kairo dipilih sebagai tempat penyelenggara berdasarkan hasil voting yang dilaksanakan oleh PPI. Simposium Internasional tahun 2016 ini sendiri digelar dengan mengusung tema “Memperteguh Identitas Bangsa Indonesia”. Tema ini dipilih mengingat, dewasa ini, pilar identitas kebangsaan Indonesia bagaikan telah dilupakan oleh generasi muda. Padahal, pemahaman terhadap identitas bangsa sendiri pun belum benar-benar utuh mengakar dalam diri setiap warga negara.
Untuk mendukung makna yang ingin disampaikan oleh PPI melalui tema tersebut, Simposium Internasional PPI Dunia 2016 menghadirkan beberapa pembicara andal dalam bidang-bidang tertentu. Imdad mengatakan, “Kami membagi para pembicara ke dalam 4 panel diskusi, yang masing-masing panelnya terdiri dari 3 atau 4 pembicara.” Ya, di Simposium Internasional kali ini, panel-panel diskusi yang dihadirkan akan mencakup bidang politik, ekonomi, agama, serta pendidikan dan budaya.
Sebenarnya, apa tujuan dari Simposium Internasional PPD Dunia? Kembali diungkapkan oleh Imdad, Simposium Internasional ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi dan menjalin persahabatan yang kokoh antarpelajar dan mahasiswa Indonesia lintas negara, serta untuk menumbuhkan identitas kebangsaan dari berbagai aspek dan sudut pandang. Tak lupa, Simposium Internasional juga bertujuan untuk mengoptimalkan peran dan sinergitas pelajar dan mahasiswa Indonesia di luar negeri terhadap bangsa dan negara Indonesia. “Momen ini juga kami harapkan untuk menjadi ajang dialektika wawasan dan gagasan, yang kelak bisa direkomendasikan untuk kemajuan Indonesia. Bersama para ahli di bidangnya, Simposium Internasioanl ini kami harapkan pula untuk menambah ‘daya gedor’ perubahan yang selalu diupayakan bagi seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri,” tambah Imdad.
Demi meramaikan terlaksananya agenda tahunan PPI Dunia ini, dua buah lomba pre-event diadakan, yaitu lomba esai dan fotografi. PPI Dunia menyampaikan harapannya kepada seluruh civitas akademika di Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mengapa demikian? Kompetisi ini menjadi salah satu kesempatan emas untuk menuangkan gagasan dan pemikiran mencapai Indonesia yang lebih baik. Batas waktu pengumpulan karya memang sudah lewat. Namun, kegiatan ini jelas merupakan langkah yang patut diacungi jempol. Karya-karya terbaik yang masuk ke pihak panitia Simposium Imternasional PPI Dunia 2016 pun disebutkan akan dibentuk menjadi bunga rampai. Melalu tulisan dan fotografi, PPI Dunia berharap mereka, bersama seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia, dapat menunjukkan keindahan Indonesia kepada dunia.
Terakhir, Imdad menjelaskan, dalam acara Simposium Internasional PPI Dunia 2016 ini, pihaknya kembali bekerja sama dengan Inspira. Keseluruhan panitia yakin bahwa Inspira merupakan partner yang ideal yang memiliki satu tujuan yang sama, yaitu berbagi inspirasi dan gagasan demi membangun Indonesia. “Kami melihat Inspira sebagai partner yang profesional dan humble. Dari interaksi yang kami bangun, kami yakin bahwasanya mereka muda dan, tentunya, menginspirasi,” pungkasnya.