Halo, nama lengkapku Abdurahman Niarman biasa dipanggil Aab. Aku berasal dari Bengkulu tapi mama kebetulan orang Minang. Aku lulusan Univer...
Halo, nama lengkapku Abdurahman Niarman biasa dipanggil Aab. Aku berasal dari Bengkulu tapi mama kebetulan orang Minang. Aku lulusan Universitas Padang (UNP) kalau dulu namanya IKIP Padang, Pendidikan Teknik Informatika. Sekarang aku berkuliah di Polandia di Warsaw University of Technology, Faculty of Electronics and Information Technology, Institute of Computer Science, Specification Computer System and Networks, bahasa Polandianya Politechnika Warszawska.
Aku baru mulai kuliah program S2 pada bulan Oktober. Saat ini aku baru saja menyelesaikan persiapan bahasa di Wroclaw University of Technology and Science. Dari pihak penyedia beasiswa, aku diharuskan mengikuti persiapan bahasa selama satu tahun di kampus yang sudah ditunjuk oleh mereka. Hal ini sangat penting karena kuliah S2 nanti akan menggunakan bahasa Polandia (Po polsku). Dan juga sangat penting untuk berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, karena tidak semua kalangan masyarakat di sini mengerti bahasa Inggris. Mungkin pelajar mayoritas bisa tapi penjaga resepsionis di asrama yang notabene kita bertemu setiap hari tidak bisa menggunakan bahasa Inggris.
Saat pertama kali datang kita hampir semuanya punya masalah bahasa. Mau dapat dorm, kamar, dan sebagainya saja susah harus pakai bahasa isyarat. Kemudian seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit sudah mulai mengerti bahasa Polandia. Jadi cukup mengerti jika ingin berkomunikasi dengan polish people.
Belajar Bahasa Polandia
Aku pernah lihat meme-meme begitu menyebutkan kalau perumpaman level bahasa itu, bahasa Inggris adalah kucing, kemudian bahasa jerman adalah harimau, dan bahasa Polandia adalah dinosaurus. Karena bahasanya memang susah sekali. Setiap case itu berubah bukan hanya verb saja seperti bahasa Inggris. Waktu kita baru datang kita coba-coba hafalkan kata-kata penting yang berguna seperti sorry, thanks, and good morning. Pelafalannya juga sukup sulit karena huruf mereka sedikit berbeda dengan kita. Kita juga sering terkilir lidahnya saat belajar bahasa Polandia. Sekarang sih aku sudah cukup mengerti bahasa Polandia meskipun belum dibilang lancar tapi sudah cukup membantu komunikasi selama di sana.
Bisa dibilang bahasa tadi menjadi kendala pertama, tapi setelah bahasa masih ada kendala lainnya, yaitu Makanan. Mereka mayoritas kan mengonsumsi roti sebagai makanan utama. Terus ada sup-sup begitu, dan ada juga makanan tradisional namanya pierogi. Kendalanya, aku kan muslim, jadi harus hati-hati dengan makanan yang mengandung babi dan keluarga sejenisnya hehehe. Hampir setiap makanan di sana itu ada bahan babi jadi harus hati-hati kalau belanja. Harus lihat komposisi dulu dalam bahasa Polandia biasanya tertulis wiep yang artinya pork, panjangnya wieprzowina. Solusinya kita masak di sana.
Makanan tradisional di sini Ada pierogi ya tadi. Pierogi itu mirip kue Indonesia hanya bedanya mereka macam-macam isinya. Ada yang isi pork, strawberry, spinach, dan lain sebagainya. Aneh sih kadang menurutku. Mereka juga punya gulasz, seperti gulai kalau di Indonesia. Yang paling aku suka dari makanan mereka sih supnya. Nanti mereka tambahin sama mie telur kecil-kecil begitu.
Tempat Tinggal
Aku tinggal di dorm. Satu kamar bertiga ada teman dari Syria dan Cina. Awalnya aku kira akan susah berbaur dengan mereka tapi ternyata enjoy saja, kadang lucu malah karena teman dari Cina ini masih muda. Aku juga bilang ke mereka kalau aku muslim dan harus sholat di kamar terus mereka mempersilakan. Jadi tenang sih walalu nggaknya juga pasti ada. At least mereka memperbolehkan aku melaksanakan kewajiban kan sudah alhamdulilah.
Temanku yang dari Cina ini namanya Shuo. Dia kalau malam kadang mengigau pakai bahasa Cina. Jadi aku sama temenku yang dari Syria itu bingung sendiri. Kita juga sering seru-seruan buat video lucu yang biasa aku upload di instagram.
PPI POLANDIA
PPI kita ini sebenarnya termasuk PPI yang paling muda. Karena aku sekarang ketua yang kedua setelah sebelumnya ada bang Teguh yang menjabat. Dulu banget itu kita sudah punya tampi vakum sampai puluhan tahun dan baru aktif lagi tahun kemarin. Jadi yang kita usahakan sekarang adalah bagaimana memperkokoh pondasi dari PPI ini sehingga nanti adik-adik penerus bisa lebih baik dalam menjalani organisasi ini. Program-program yang kita laksanakan kebetulan sekarang kita ada program sosial dimana kita akan mengirim kartu pos yang sudah kita koleksi dari teman-teman pelajar di Polandia lalu dikirimkan ke Sleman, Yogyakarta. Namanya Karung Goni learning center. Nama dari program kita adalah terbangkan kartu posmu. Jadi kita harap ini dapat membentuk dan memotivasi adik-adik di sana untuk terus semangat mengejar cita-cita mereka. Sekarang kita terus mencoba aktif dan ikut kegiatan PPI dunia. Kemarin kita mengirimkan duta ke Kairo dalam rangka symposium PPI dunia di Kairo, yaitu Mbak Widya Pratiwi, mahasiswi di kampus dan jurusan yang sama denganku. Kita mendapatkan penghargaan dari biro pers PPI dunia sebagai PPI dengan pemateri terbaik.
BEASISWA
Nama beasiswa ini Ignanzy Lukasiewicz. Jadi ini beasiswa dari pemerintah Polandia ke negara-negara yang tergabung dalam program ini seperti Indonesia, Timor Leste, Vietnam, Kolombia, dan banyak lagi. Beasiswa ini khusus untuk anak-anak Teknik. Program beasiswa ini baru sekarang masuk tahun kedua. Kita, PPI Polandia, memiliki grup khusus untuk teman-teman yang tertarik dengan beasiswa ini. Kita merincikan seluruh file dan berkas yang dibutuhkan di sana. Kita juga membantu menjawab pertanyaan dari teman-teman mahasiswa Indonesia yang ingin mendaftar atau sudah terpilih sebagai awardee dan ingin mempersiapkan diri untuk visa dan keberangkatan mereka. Teman-teman bisa cek di facebook dengan mengetikkan Ignacy Lukasiewicz di search bar.
Biaya Hidup di Polandia
Aku coba bertanya ke teman yang berasal dari kota besar seperti Jakarta. Mereka bilang hidup di Polandia itu lebih murah daripada di Jakarta. Sebagai contoh, harga beras 1 kg sekitar 2.3 zl jadi sekitar 8 ribuan. Termasuk harga sayur dan buah-buahan juga tergolong murah. Oh iya mata uang di sini zloty bukan euro. Kalau untuk urusan makan, makan di luar itu bervariasi mulai dari fast food sampai masakan Asia juga ada. Contoh paket hemat KFC di sana sekitar 5 zl atau 20 ribuan. Kalau mau makan masakan Thailand, Vietnam, atau Cina, juga banyak. Itu sekitar 10-20 zl tergantung tempat dan porsi. Aku di sini sebagai penerima beasiswa mendapat sekitar 1350 zl per bulan atau mungkin sekitar 4-5 juta tergantung rate rupiah. Ini sudah jauh lebih dari cukup menurutku. Apalagi kalau masak sendiri dan itu bisa banget kalau kita sering makan di luar, beli makanan ringan, atau beli keperluan make up buat para cewek. Aku yakin angka ini cukup. Tapi standar sih kalau mau mewah ya nggak ada yang cukup hehehe.
PENGALAMAN UNIK
Ini pengalaman bersama, mahasiswa di kota Wroclaw. Waktu itu dalam rangka menyambut natal jadi setiap grup studi diharuskan menampilkan pertunjukkan. Ada yang nyanyi, dance, dan sebagainya. Saat itu kita menampilkan tarian saman dari Aceh. Kita latihan lebih kurang 1-2 bulan untuk mendapatkan hasil yang baik. Tidak sehebat penari yang sebenarnya sih. Hanya kita-kita yang nggak ada background nari sama sekali, belajar dari Youtube. Tapi kita cukup senang. Selama latihan banyak yang terjadi, masalah selalu ada terlebih kita yang satu bahasa dan lebih gampang komunikasi tentu masalah lebih banyak datang. Cuma dari situ kita banyak belajar bagaimana mengerti satu dengan yang lain. Bagaimana kita menghargai dan menanggapi perbedaan di antara kita. Saat tampil, kita tampil sebenarnya cukup grogi karena yang nonton cukup banyak sampai istri rektor juga datang. Tapi semuanya hilang saat selesai dan mereka berdiri tepuk tangan yang mengisyaratkan kalau penampilan kita bagus. Wow, rasanya seneng banget. Kita bisa menampilkan tarian Indonesia di depan mereka yang mungkin nggak tahu sebelumnya apa dan dimana Indonesia itu. Karena itu kita diundang untuk tampil lagi di acara perpisahan saat semester hampir berakhir. Kita dapat souvenir tas dari kampus kita juga.
Tips Untuk Pelajar Indonesia yang Mau Kuliah ke Polandia!
Kalau aku pribadi sebenarnya simple sih. Organisasi itu kan kumpulan orang-orang dengan kata lain bukan satu orang atau perorangan. Jadi saat kita ikut dalam organisasi artinya kita bagian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi. Karena itu jika kita kerja sendiri bukan organisasi namanya. Namun kita dididik bagaimana mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi bersama-sama. Karena aku yakin dan percaya dengan teman-temanku di dalam organisasi kalau mereka semua adalah orang hebat yang bisa membantuku menjalankan organisasi. Intinya kerjakan segala sesuatunya bersama dan percaya dengan tim. Kalaupun kita harus bekerja sendiri, kerjakan dengan ikhlas, toh juga pahala karena membantu teman dan jangan sampai emngganggu perkuliahan. Atur waktu sedemikian rupa sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik. Semangat terus karena rintangan ada untuk kita hadapi dan lewati, jangan berpikir kalau kamu tidak bisa. Fighting!
Reporter: Adelina Mayang
Aku baru mulai kuliah program S2 pada bulan Oktober. Saat ini aku baru saja menyelesaikan persiapan bahasa di Wroclaw University of Technology and Science. Dari pihak penyedia beasiswa, aku diharuskan mengikuti persiapan bahasa selama satu tahun di kampus yang sudah ditunjuk oleh mereka. Hal ini sangat penting karena kuliah S2 nanti akan menggunakan bahasa Polandia (Po polsku). Dan juga sangat penting untuk berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, karena tidak semua kalangan masyarakat di sini mengerti bahasa Inggris. Mungkin pelajar mayoritas bisa tapi penjaga resepsionis di asrama yang notabene kita bertemu setiap hari tidak bisa menggunakan bahasa Inggris.
Saat pertama kali datang kita hampir semuanya punya masalah bahasa. Mau dapat dorm, kamar, dan sebagainya saja susah harus pakai bahasa isyarat. Kemudian seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit sudah mulai mengerti bahasa Polandia. Jadi cukup mengerti jika ingin berkomunikasi dengan polish people.
Belajar Bahasa Polandia
Aku pernah lihat meme-meme begitu menyebutkan kalau perumpaman level bahasa itu, bahasa Inggris adalah kucing, kemudian bahasa jerman adalah harimau, dan bahasa Polandia adalah dinosaurus. Karena bahasanya memang susah sekali. Setiap case itu berubah bukan hanya verb saja seperti bahasa Inggris. Waktu kita baru datang kita coba-coba hafalkan kata-kata penting yang berguna seperti sorry, thanks, and good morning. Pelafalannya juga sukup sulit karena huruf mereka sedikit berbeda dengan kita. Kita juga sering terkilir lidahnya saat belajar bahasa Polandia. Sekarang sih aku sudah cukup mengerti bahasa Polandia meskipun belum dibilang lancar tapi sudah cukup membantu komunikasi selama di sana.
Bisa dibilang bahasa tadi menjadi kendala pertama, tapi setelah bahasa masih ada kendala lainnya, yaitu Makanan. Mereka mayoritas kan mengonsumsi roti sebagai makanan utama. Terus ada sup-sup begitu, dan ada juga makanan tradisional namanya pierogi. Kendalanya, aku kan muslim, jadi harus hati-hati dengan makanan yang mengandung babi dan keluarga sejenisnya hehehe. Hampir setiap makanan di sana itu ada bahan babi jadi harus hati-hati kalau belanja. Harus lihat komposisi dulu dalam bahasa Polandia biasanya tertulis wiep yang artinya pork, panjangnya wieprzowina. Solusinya kita masak di sana.
Makanan tradisional di sini Ada pierogi ya tadi. Pierogi itu mirip kue Indonesia hanya bedanya mereka macam-macam isinya. Ada yang isi pork, strawberry, spinach, dan lain sebagainya. Aneh sih kadang menurutku. Mereka juga punya gulasz, seperti gulai kalau di Indonesia. Yang paling aku suka dari makanan mereka sih supnya. Nanti mereka tambahin sama mie telur kecil-kecil begitu.
Tempat Tinggal
Aku tinggal di dorm. Satu kamar bertiga ada teman dari Syria dan Cina. Awalnya aku kira akan susah berbaur dengan mereka tapi ternyata enjoy saja, kadang lucu malah karena teman dari Cina ini masih muda. Aku juga bilang ke mereka kalau aku muslim dan harus sholat di kamar terus mereka mempersilakan. Jadi tenang sih walalu nggaknya juga pasti ada. At least mereka memperbolehkan aku melaksanakan kewajiban kan sudah alhamdulilah.
Temanku yang dari Cina ini namanya Shuo. Dia kalau malam kadang mengigau pakai bahasa Cina. Jadi aku sama temenku yang dari Syria itu bingung sendiri. Kita juga sering seru-seruan buat video lucu yang biasa aku upload di instagram.
PPI POLANDIA
PPI kita ini sebenarnya termasuk PPI yang paling muda. Karena aku sekarang ketua yang kedua setelah sebelumnya ada bang Teguh yang menjabat. Dulu banget itu kita sudah punya tampi vakum sampai puluhan tahun dan baru aktif lagi tahun kemarin. Jadi yang kita usahakan sekarang adalah bagaimana memperkokoh pondasi dari PPI ini sehingga nanti adik-adik penerus bisa lebih baik dalam menjalani organisasi ini. Program-program yang kita laksanakan kebetulan sekarang kita ada program sosial dimana kita akan mengirim kartu pos yang sudah kita koleksi dari teman-teman pelajar di Polandia lalu dikirimkan ke Sleman, Yogyakarta. Namanya Karung Goni learning center. Nama dari program kita adalah terbangkan kartu posmu. Jadi kita harap ini dapat membentuk dan memotivasi adik-adik di sana untuk terus semangat mengejar cita-cita mereka. Sekarang kita terus mencoba aktif dan ikut kegiatan PPI dunia. Kemarin kita mengirimkan duta ke Kairo dalam rangka symposium PPI dunia di Kairo, yaitu Mbak Widya Pratiwi, mahasiswi di kampus dan jurusan yang sama denganku. Kita mendapatkan penghargaan dari biro pers PPI dunia sebagai PPI dengan pemateri terbaik.
BEASISWA
Nama beasiswa ini Ignanzy Lukasiewicz. Jadi ini beasiswa dari pemerintah Polandia ke negara-negara yang tergabung dalam program ini seperti Indonesia, Timor Leste, Vietnam, Kolombia, dan banyak lagi. Beasiswa ini khusus untuk anak-anak Teknik. Program beasiswa ini baru sekarang masuk tahun kedua. Kita, PPI Polandia, memiliki grup khusus untuk teman-teman yang tertarik dengan beasiswa ini. Kita merincikan seluruh file dan berkas yang dibutuhkan di sana. Kita juga membantu menjawab pertanyaan dari teman-teman mahasiswa Indonesia yang ingin mendaftar atau sudah terpilih sebagai awardee dan ingin mempersiapkan diri untuk visa dan keberangkatan mereka. Teman-teman bisa cek di facebook dengan mengetikkan Ignacy Lukasiewicz di search bar.
Biaya Hidup di Polandia
Aku coba bertanya ke teman yang berasal dari kota besar seperti Jakarta. Mereka bilang hidup di Polandia itu lebih murah daripada di Jakarta. Sebagai contoh, harga beras 1 kg sekitar 2.3 zl jadi sekitar 8 ribuan. Termasuk harga sayur dan buah-buahan juga tergolong murah. Oh iya mata uang di sini zloty bukan euro. Kalau untuk urusan makan, makan di luar itu bervariasi mulai dari fast food sampai masakan Asia juga ada. Contoh paket hemat KFC di sana sekitar 5 zl atau 20 ribuan. Kalau mau makan masakan Thailand, Vietnam, atau Cina, juga banyak. Itu sekitar 10-20 zl tergantung tempat dan porsi. Aku di sini sebagai penerima beasiswa mendapat sekitar 1350 zl per bulan atau mungkin sekitar 4-5 juta tergantung rate rupiah. Ini sudah jauh lebih dari cukup menurutku. Apalagi kalau masak sendiri dan itu bisa banget kalau kita sering makan di luar, beli makanan ringan, atau beli keperluan make up buat para cewek. Aku yakin angka ini cukup. Tapi standar sih kalau mau mewah ya nggak ada yang cukup hehehe.
PENGALAMAN UNIK
Ini pengalaman bersama, mahasiswa di kota Wroclaw. Waktu itu dalam rangka menyambut natal jadi setiap grup studi diharuskan menampilkan pertunjukkan. Ada yang nyanyi, dance, dan sebagainya. Saat itu kita menampilkan tarian saman dari Aceh. Kita latihan lebih kurang 1-2 bulan untuk mendapatkan hasil yang baik. Tidak sehebat penari yang sebenarnya sih. Hanya kita-kita yang nggak ada background nari sama sekali, belajar dari Youtube. Tapi kita cukup senang. Selama latihan banyak yang terjadi, masalah selalu ada terlebih kita yang satu bahasa dan lebih gampang komunikasi tentu masalah lebih banyak datang. Cuma dari situ kita banyak belajar bagaimana mengerti satu dengan yang lain. Bagaimana kita menghargai dan menanggapi perbedaan di antara kita. Saat tampil, kita tampil sebenarnya cukup grogi karena yang nonton cukup banyak sampai istri rektor juga datang. Tapi semuanya hilang saat selesai dan mereka berdiri tepuk tangan yang mengisyaratkan kalau penampilan kita bagus. Wow, rasanya seneng banget. Kita bisa menampilkan tarian Indonesia di depan mereka yang mungkin nggak tahu sebelumnya apa dan dimana Indonesia itu. Karena itu kita diundang untuk tampil lagi di acara perpisahan saat semester hampir berakhir. Kita dapat souvenir tas dari kampus kita juga.
Tips Untuk Pelajar Indonesia yang Mau Kuliah ke Polandia!
Kalau aku pribadi sebenarnya simple sih. Organisasi itu kan kumpulan orang-orang dengan kata lain bukan satu orang atau perorangan. Jadi saat kita ikut dalam organisasi artinya kita bagian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi. Karena itu jika kita kerja sendiri bukan organisasi namanya. Namun kita dididik bagaimana mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi bersama-sama. Karena aku yakin dan percaya dengan teman-temanku di dalam organisasi kalau mereka semua adalah orang hebat yang bisa membantuku menjalankan organisasi. Intinya kerjakan segala sesuatunya bersama dan percaya dengan tim. Kalaupun kita harus bekerja sendiri, kerjakan dengan ikhlas, toh juga pahala karena membantu teman dan jangan sampai emngganggu perkuliahan. Atur waktu sedemikian rupa sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik. Semangat terus karena rintangan ada untuk kita hadapi dan lewati, jangan berpikir kalau kamu tidak bisa. Fighting!
Reporter: Adelina Mayang