Halo nama saya Aditia Aulia , biasa dipanggil Adit. Saya lahir di Jakarta pada bulan Juli tahun 1993 dan merupakan anak ketiga dari tiga b...
Halo nama saya Aditia Aulia, biasa dipanggil Adit. Saya lahir di Jakarta pada bulan Juli tahun 1993 dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Saya menempuh kuliah S1 di Universitas Indonesia jurusan Teknik Mesin pada tahun 2011 sampai 2015. Setelah itu kemudian saya melanjutkan kuliah S2 di Politecnico di Milano jurusan Energy Engineering dengan tahun masuk pada 2015. Untuk tahun pertama saya mendapatkan beasiswa dari kampus saya di Italia, nama beasiswanya adalah ‘Merit Based Scholarship’.
Saya tertarik dengan jurusan Energy Engineering karena saat kuliah S1 saya mengambil jurusan Teknik Mesin dimana spesialisasinya adalah konversi energi. Selain itu energi merupakan salah satu sektor strategis sebagai tolak ukur kemajuan suatu negara. Saya bercita-cita ingin berkontribusi besar untuk negara nantinya pada sektor energi.
Persiapan Apply
Pastinya persiapan bahasa karena walaupun kuliah saya taught in English tetapi saya tetap belajar sedikit dari Youtube dan buku tentang bahasa Italia untuk keperluan sehari-hari. Selain itu saya juga mempersiapkan hal-hal terkait administrasi seperti visa. Saya juga membaca berbagai referensi agar tahu bagaimana kehidupan di kota yang saya tuju yaitu Milan.
Tentang Kampus
Tentang Politecnico di Milano peringkatnya cukup baik pada engineering and technology, 1st in Italy, 7th in Europe, 24th in the world (based on QS 2015). Fasilitasnya lengkap, terdapat perpustakaan yang buka 24/7 untuk mahasiswa. Beberapa buku di perpustakaan bahkan masih dalam bahasa Italia.
Kebiasaan Belajar
Biasanya untuk engineering, selama kuliah berlangsung terasa seperti satu arah. Di kelas mahasiswa terus mencatat materi yang diberikan dosen. Tetapi di akhir kuliah akan selalu ada antrian panjang di depan kelas karena banyak yang ingin bertanya langsung ke dosen. Sekitar satu minggu sekali saya akan mereview catatan yang diberikan.
PPI Italia
Saya tidak aktif di pengurusan PPI periode 2015-2016. Tetapi baru-baru ini saya turut ambil bagian dalam acara halal bihalal warga Indonesia di Milan dan sekitarnya. Saat ini saya dan teman-teman juga sedang mempersiapkan sebuah event kebudayaan Indonesia yang akan diselenggarakan di beberapa kota di Italia.
Liputan kegiatan PPI Italia:
Berkumpul dengan Teman-teman
Biasanya jika berkumpul dengan kawan Italia digunakan untuk mengerjakan tugas atau belajar. Saat berkumpul dengan teman-teman Indonesia itulah saatnya untuk refreshing dengan traveling, main futsal, jogging, piknik, kuliner, dan lain-lain.
Menyesuaikan Diri dengan Budaya
Sejujurnya, tidak ada budaya di sana yang membuat saya culture shock. Memang ada beberapa budaya yang berbeda, tetapi itu sudah ada di dalam pikiran saya karena sudah membaca referensi terlebih dahulu. Seperti contohnya pergaulan anak muda yang lebih bebas dan lain-lain.
Rencana Setelah Lulus Kuliah
Setelah saya menyelesaikan kuliah saya berencana mencari pengalaman kerja di Italia atau Eropa selama beberapa tahun. Setelah itu saya akan kembali ke Indonesia untuk berkontribusi pada bidang yang saya tekuni. Jujur saya tidak akan terlalu ‘picky’ dalam memilih instansi mana yang akan saya masuki, tetapi sampai saat ini yang menurut saya paling relevan adalah kementerian ESDM.
Pengalaman Unik
Ada beberapa pengalaman menarik ketika baru sampai di Italia. Pada hari pertama saya hampir kesasar. Waktu itu dari bandara menuju stasiun central (tempat saya janjian dengan orang yang menjemput) ternyata petugas loket salah memberikan petunjuk sehingga saya salah naik kereta. Pengalaman kedua adalah ketika kartu ATM saya tertelan mesin. Ini terjadi padahal belum ada seminggu saya ada di Milan. Tetapi pada akhirnya bisa saya ambil ke bank yang bersangkutan dan semua beres.
Tips Untuk Teman-teman yang Ingin Kuliah ke Italia
Persiapan yang terpenting adalah untuk mengetahui dulu kuliah apa yang diinginkan (jurusan apa, universitas apa, kota apa, dst). Setelah itu baru bisa mencari banyak informasi tentang jurusan itu, universitas, persyaratan masuknya, kehidupan di kota yang dituju seperti apa, dan lain sebagainya. Persiapkan juga mengenai urusan finansial, apakah mau self funding atau menggunakan beasiswa. Sering-sering kepo dengan blog-blog mahasiswa Indonesia yang tinggal di Eropa. Sering-sering juga kepo ke situs-situs PPI di negara tujuan. Akhir kata, semoga berhasil!
Nah, salah satu hal yang harus disiapkan untuk kuliah ke luar negeri adalah kemampuan bahasa Inggris. Buat yang masih merasa kemampuan bahasa Inggrisnya pas-pasan, ada trik-trik untuk meningkatkannya di halaman berikut (LINK).
Reporter: Adelina Mayang
Saya tertarik dengan jurusan Energy Engineering karena saat kuliah S1 saya mengambil jurusan Teknik Mesin dimana spesialisasinya adalah konversi energi. Selain itu energi merupakan salah satu sektor strategis sebagai tolak ukur kemajuan suatu negara. Saya bercita-cita ingin berkontribusi besar untuk negara nantinya pada sektor energi.
Persiapan Apply
Pastinya persiapan bahasa karena walaupun kuliah saya taught in English tetapi saya tetap belajar sedikit dari Youtube dan buku tentang bahasa Italia untuk keperluan sehari-hari. Selain itu saya juga mempersiapkan hal-hal terkait administrasi seperti visa. Saya juga membaca berbagai referensi agar tahu bagaimana kehidupan di kota yang saya tuju yaitu Milan.
Tentang Kampus
Tentang Politecnico di Milano peringkatnya cukup baik pada engineering and technology, 1st in Italy, 7th in Europe, 24th in the world (based on QS 2015). Fasilitasnya lengkap, terdapat perpustakaan yang buka 24/7 untuk mahasiswa. Beberapa buku di perpustakaan bahkan masih dalam bahasa Italia.
Kebiasaan Belajar
Biasanya untuk engineering, selama kuliah berlangsung terasa seperti satu arah. Di kelas mahasiswa terus mencatat materi yang diberikan dosen. Tetapi di akhir kuliah akan selalu ada antrian panjang di depan kelas karena banyak yang ingin bertanya langsung ke dosen. Sekitar satu minggu sekali saya akan mereview catatan yang diberikan.
PPI Italia
Saya tidak aktif di pengurusan PPI periode 2015-2016. Tetapi baru-baru ini saya turut ambil bagian dalam acara halal bihalal warga Indonesia di Milan dan sekitarnya. Saat ini saya dan teman-teman juga sedang mempersiapkan sebuah event kebudayaan Indonesia yang akan diselenggarakan di beberapa kota di Italia.
Liputan kegiatan PPI Italia:
Berkumpul dengan Teman-teman
Biasanya jika berkumpul dengan kawan Italia digunakan untuk mengerjakan tugas atau belajar. Saat berkumpul dengan teman-teman Indonesia itulah saatnya untuk refreshing dengan traveling, main futsal, jogging, piknik, kuliner, dan lain-lain.
Menyesuaikan Diri dengan Budaya
Sejujurnya, tidak ada budaya di sana yang membuat saya culture shock. Memang ada beberapa budaya yang berbeda, tetapi itu sudah ada di dalam pikiran saya karena sudah membaca referensi terlebih dahulu. Seperti contohnya pergaulan anak muda yang lebih bebas dan lain-lain.
Rencana Setelah Lulus Kuliah
Setelah saya menyelesaikan kuliah saya berencana mencari pengalaman kerja di Italia atau Eropa selama beberapa tahun. Setelah itu saya akan kembali ke Indonesia untuk berkontribusi pada bidang yang saya tekuni. Jujur saya tidak akan terlalu ‘picky’ dalam memilih instansi mana yang akan saya masuki, tetapi sampai saat ini yang menurut saya paling relevan adalah kementerian ESDM.
Pengalaman Unik
Ada beberapa pengalaman menarik ketika baru sampai di Italia. Pada hari pertama saya hampir kesasar. Waktu itu dari bandara menuju stasiun central (tempat saya janjian dengan orang yang menjemput) ternyata petugas loket salah memberikan petunjuk sehingga saya salah naik kereta. Pengalaman kedua adalah ketika kartu ATM saya tertelan mesin. Ini terjadi padahal belum ada seminggu saya ada di Milan. Tetapi pada akhirnya bisa saya ambil ke bank yang bersangkutan dan semua beres.
Tips Untuk Teman-teman yang Ingin Kuliah ke Italia
Persiapan yang terpenting adalah untuk mengetahui dulu kuliah apa yang diinginkan (jurusan apa, universitas apa, kota apa, dst). Setelah itu baru bisa mencari banyak informasi tentang jurusan itu, universitas, persyaratan masuknya, kehidupan di kota yang dituju seperti apa, dan lain sebagainya. Persiapkan juga mengenai urusan finansial, apakah mau self funding atau menggunakan beasiswa. Sering-sering kepo dengan blog-blog mahasiswa Indonesia yang tinggal di Eropa. Sering-sering juga kepo ke situs-situs PPI di negara tujuan. Akhir kata, semoga berhasil!
Nah, salah satu hal yang harus disiapkan untuk kuliah ke luar negeri adalah kemampuan bahasa Inggris. Buat yang masih merasa kemampuan bahasa Inggrisnya pas-pasan, ada trik-trik untuk meningkatkannya di halaman berikut (LINK).
Reporter: Adelina Mayang