Halo, namaku Anindya Fitriyanti. Aku dari Jakarta dan sekarang sedang kuliah pada jurusan Product Service System Design di Politecnico d...
Halo, namaku Anindya Fitriyanti. Aku dari Jakarta dan sekarang sedang kuliah pada jurusan Product Service System Design di Politecnico di Milano, Italia.
Awalnya aku bisa kuliah di Italia karena pada waktu itu punya rencana untuk kuliah Master, aku tidak punya preferensi spesifik di negara mana dan sebelumnya juga tidak pernah kepikiran akhirnya akan kuliah di Italia. Pada dasarnya aku mencari kampus berdasarkan topik dan jurusan yang memang mau aku ambil. Karena memang cukup spesifik jadi tidak semua kampus menyediakan jurusan yang aku cari yaitu terkait tentang experience dalam bidang ekonomi atau strategic design. Waktu aku cari-cari kampus yang mempunyai jurusan terkait tentang itu ada di Amerika Serikat dan di Italia, karena yang di AS universitasnya private bukan public jadi mahal sekali biayanya dan pasti kemungkinan beasiswanya lebih sedikit jadi akhirnya waktu itu aku putuskan fokus untuk menyiapkan kuliah ke Italia saja yang lebih affordable karena setelah dilihat lagi jurusannya juga menarik dan memang sesuai dengan apa yang ingin aku pelajari.
Saya kuliah jurusan PSSD (Product Service System Design), jurusan ini adalah sebuah program Master selama 2 tahun yang di sana dikenal dengan istilah Laurea Magistrale. Dalam lingkup kampus secara lebih luas, jurusan ini masuk ke Fakultas Desain. Kuliah pada jurusan ini yang dipelajari adalah bagaimana memikirkan solusi inovatif dengan mengintegrasikan produk, servis, space, dan komunikasi menjadi suatu arti (meaning) dan fungsi. Karena approach-nya interdisiplin kita belajar macam-macam mulai dari project management, supply chain management, ethnography, sustainability, communication, dan media. Main course-nya adalah sistem studio yang biasanya dikerjakan dengan berkelompok.
Sistem Perkuliahan
Di sini sistem kreditnya menggunakan CFU dimana tertingginya 30 yang kalau excellent bisa 30L (30 Laude) atau istilahnya Tentra Laude. Itu maksudnya nilai tertinggi, di Indonesia paling tinggi nilainya 4 kalau di sini 30. CFU itu kalau di Indonesia seperti SKS dan kita harus menuntaskan 120 CFU.
Tentang Kampus
Polimi (Politecnico di Milano) kampusnya ada banyak yang total ada enam dimana kampusku ada di Milano Bovisa. Di Bovisa, fakultas desainnya punya laboratorium untuk membuat model atau prototype. Ada image lab juga untuk studio fotonya, ada aula kelas untuk belajar atau kerja kelompok. Selain itu ada juga perpustakaan, ada material library kemudian ada microwave dan tap water. Ada laboratorium fashion juga tapi aku tidak menggunakannya karena biasanya yang membutuhkan itu yang dari jurusan fashion design.
Dosen di Polimi
Untuk yang jurusanku dari kampus selalu ada visiting professor dari kampus-kampus lain. Jadi kuliahnya bisa disampaikan oleh dosen dari kampus lain juga seperti ketika ada visiting professornya dari UCL UK yang mengajar tentang ethnography. Sering juga ada kelas dari perusahaan, konsultan atau researcher yang juga tergantung dari materi kuliahnya. Jadi tidak hanya diajar oleh dosen Italia saja, Polimi juga mendatangkan associate professor dari kampus lain.
Kegiatan di Luar Kuliah
Kalau dari kampus Polimi ada kelas bahasa Italia gratis sampai level B1. Ada semacam kelompok mahasiswanya juga yang namanya ESN (Erasmus Student Network) mereka sering membuat event atau kegiatan seperti nonton bola bareng di Sansiro, trip, tandem partner dengan tandem schofield untuk belajar bahasa Italia, dll. Dari luar kampus ada acara dari anak-anak Indonesia yang di Milan. Kemarin ada acara sharing session semacam pecha kucha begitu. Selebihnya datang ke exhibition atau sharing session kalau lagi ada acara yang dibuat di Milan. Untuk yang ESN aku hanya pernah ikut nonton bola, tandem school, dan tandem partner.
PPI Italia
Aku hanya anggota bukan pengurus PPI. Kegiatannya kalau yang di Milan ada kumpul dan sharing session itu.
Tempat Tinggal dan Belanja
Setahun kemarin aku menyewa double room satu kamar dengan anak Indonesia juga. Tempatnya masih termasuk daerah dekat kampus namanya daerah Certosa. Itu di apartemen ada tiga kamar, aku isi double room yang dua kamar lain diisi anak India dan China. Biaya sewa apartemennya untuk yang double room 625 Euro per bulan. Kalau kita mau belanja-belanja keperluan sehari-hari, bulanan, dll, bisa belanja di dekat apartemen ada supermarket namanya Esselungga.
Fasilitas Transportasi
Di dekat apartemen ada bus, trem, dan kereta. Oh ya, ada metro juga tetapi yang dekat apartemen kemarin tidak ada jadi harus naik kereta, bus, atau trem dulu. Ada bike sharing juga lho, hanya saja aku tidak berlangganan dan memang di apartemen yang kemarin tidak ada pos bike sharing yang dekat.
Cuaca Berbeda
Di Milan waktu musim gugur selain sudah mulai dingin juga berkabut dan kadang-kadang lumayan tebal. Cuacanya dalam sehari juga cepat berubah. Tiba-tiba dingin terus panas, dingin terus agak hangat terus dingin lagi. Kalau saran dari teman itu ‘dress like an onion’ jadi pakai baju berlapis-lapis daripada langsung pakai yang tebal. Jadi kalau kepanasan tinggal kurangi lapisannya dan kalau dingin bisa dipakai lagi. Kalau dingin banget pakai Long John juga supaya lebih hangat.
Pengalaman Unik
Aku di sini pernah beli sepatu pakai ukuran anak-anak supaya harganya lebih murah. Tapi sepatunya masih tetap muat.
Tips Untuk Teman-teman yang Ingin Kuliah ke Italia
Belajar bahasa Italia dan jangan siapkan dokumen terlalu mepet dengan batas waktunya. Pastikan ada jeda yang cukup karena birokrasinya ternyata lama.
Reporter: Adelina Mayang