Merantau ke Jerman tentu bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan namun Mega Liyanti membuktikan bahwa ia bisa melakukannya. Gadis asal ...
Merantau ke Jerman tentu bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan namun Mega Liyanti membuktikan bahwa ia bisa melakukannya. Gadis asal Jakarta ini telah menempuh enam semester di Hochschule Darmstadt dan belajar hidup mandiri di Jerman. Jauh dari orang tua dan harus tinggal di lingkungan yang sepenuhnya baru tidak membuat Mega menyerah. Ia terus berusaha dan bertahan sampai sekarang untuk segera menyelesaikan sekolahnya. Ingin tahu bagaimana kisah Mega selengkapnya? Simak hasil wawancara tim berkuliah.com dengan Mega Liyanti berikut ini.
Halo, perkenalkan namaku Mega Liyanti. Aku berasal dari Jakarta dan sekarang sedang berkuliah di Hochschule Darmstadt (University of Applied Science Darmstadt). Di sini aku mengambil jurusan Wirtschaftsingenieurwesen atau Teknik Industri. Sekarang aku sudah masuk semester enam di sini.
Ceritanya bisa kuliah di Jerman, dulu waktu kelas tiga SMP diusulin sama sepupuku yang ada di Jerman untuk kuliah di sini. Terus aku pikir kenapa tidak. Setelah dari situ aku kemudian fokus mempersiapkan diri baik dari mental, nilai, dan lain-lain, sampai akhirnya aku bisa kuliah di Jerman.
Tentang kuliah di Jerman dibandingkan dengan Indonesia, kalau universitasnya sendiri bayarannya murah, sudah begitu dapat semester ticket. Jadi dengan semester ticket ini kita bisa naik bus, kereta, tram di hampir satu provinsi (Bundesland) tempat kita kuliah. Terus di sini mudah juga untuk membuat janji dengan dosen. Menurutku sih di Jerman rata-rata kualitas kampusnya sama, kalau di Indonesia kan terlihat sangat timpang. Terus di sini juga tidak ada uang buku karena buku biasanya berbentuk e-book yang bisa didownload dari perpustakaan atau bisa juga pinjam fisiknya di perpustakaan.
Nah, perpustakaan ini salah satu fasilitas di universitas yang sangat nyaman. Secara keseluruhan, bisa dibilang kalau fasilitas universitas di sini Nyaman Banget! Bahkan kalau sudah mau dekat fase ujian, perpustakaan akan full dari pagi sampai malam. Di samping perpustakaan juga ada fasilitas ‘ruang belajar’ atau kita juga bisa belajar di perpustakaan punya kampus tetangga yang lebih besar.
Perpustakaan di sini juga dibuka untuk umum lho, jadi siapapun mau datang dan baca buku di perpustakaan bisa banget. Tapi, kalau mau pinjam buku harus punya kartu mahasiswa di kampus tersebut. Ruang belajarnya pun juga umum.
Selain perpustakaan yang oke banget, masih ada lagi yang namanya fasilitas pinjam sepeda. Jadi kita bisa meminjam sepeda dari perusahaan swasta yang bekerja sama dengan pihak kampus gratis selama 60 menit tiap hari. Saat ini sepedanya hanya bisa digunakan di sekitar kampus dan pusat kota karena belum ada halte sepeda di pinggiran kota (sehabis dipakai harus diletakkan di halte tertentu karena bisa terlacak pakai GPS).
Wah ternyata tim berkuliah.com kepo juga ya dengan akun medsosku, hehehe. Aku memang hobi banget fotografi, kadang-kadang fotografi juga videografi. Aku juga nge-vlog juga. Pernah juga nge-vlog bareng Gita Savitri yang kemren sempet viral di akun berkuliah.com.
Di sini aku nggak ikutan klub-klub fotografi atau apapun,tapi aku anggota PPI Frada (Persatuan Pelajar Indonesia di Frankfurt dan sekitarnya) di bagian media. Aku juga tergabung di komunitas Vlogger Indonesian- Germany (VLIG). Akun vlog ku namanya “pangkatenam”.
VLIG itu baru terbentuk. Sekarang hanya ada page dimana anggota VLIG bisa promote video-video baru mereka. Rencana ke depannya kita akan mengadakan gathering untuk ngevlog bareng dan semacamnya. Hanya karena sekarang lagi pada sibuk kuliah jadi rencana itu belum direalisasikan.
Aku biasa hunting foto di sekitar kota atau kota terdekat sama Darmstadt. Aku sih paling suka ke Berlin karena kotanya besar jadi banyak yang bisa dieksplorasi. Mungkin aku nggak bisa sering-sering hunting foto ya, karena sibuk kuliah. Selain itu aku juga kadang-kadang kerja part time. Aku pernah jadi baby sitter dan pegawai di toko baju.
Nah, karena aku cewek jadi tahu banget kalau banyak cewek yang suka belanja. Enaknya di sini tuh ada banyak diskon besar-besaran. Kalau aku paling suka belanja di Asos karena sering diskon atau pas summer sale. Biasanya ada diskon besar-besaran sampai 70%. Jadi buat kamu cewek-cewek yang suka belanja dan pengen kuliah di Jerman, cocok banget deh. Tapi inget ya, jangan sampai kata-kata “pengen belanja murah” kamu jadiin alesan atau motivasi kuliah ke Jerman. Salah besar.
Jerman kan masuk Eropa, jadi ya otomatis ada empat musim, beda sama Indonesia. Aku suka spring dan summer sih karena hangat. Terus orang-orang juga ramai main di luar karena ada matahari. Orang di sini excited sekali kalau lihat matahari. Aku paling merasa tidak nyaman kalau musim panas tapi pas ramadhan. Sama winter juga sih karena bisa dingin banget.
Nah cerita tentang pengalaman puasa nih, kalau ramadhan pas summer itu subuh jam 3 dan maghrib jam setengah 10 malam. Sudah begitu di luar cuacanya bisa sampai 30 derajat. Di sini juga tidak ada takjil seperti di Jakarta paling ada bukber setiap hari di masjid. Di sini pemeluk muslimnya sedikit, biasanya ada orang Indonesia, Maroko, sama Turki. Jadi, bener-bener harus kuat imannya, kuat mentalnya, menghadapi puasa yang bisa sampai 19 jam.
Aku kan dari Jakarta, mau bagaimanapun aku tetep cinta sama Jakarta, Indonesia, karena aku memang orang Indonesia. Tapi kalau diminta buat bandingin gimana sih Jakarta sama di Jerman, di sini itu yang pasti bersih. Angkutan umum teratur dan tidak terlalu ramai seperti Jakarta. Intinya lebih nyaman tapi ya itu, kalau soal makanan tidak sebanyak jajanan seperti Jakarta.
Santai aja, di sini tidaka da kok makanan aneh, makanan di sini termasuk normal tidak macam-macam seperti Jepang atau Korea. Di sini orang-orang sukanya makan roti sama daging. Aku selama di sini biasanya masak sendiri, favorit aku masak ikan tuna + jagung pakai nasi mentega.
Mungkin itu sih sementara ini yang bisa aku share. Nah, ngomongin tentang rencana ke depan, aku sendiri pengen mencari pekerjaan dulu di sini, kalau bisa pokoknya di daerah Eropa. Baru kalau udah punya cukup modal pengalaman, aku pulang ke Indonesia buat berkarya di Indonesia.
Tips Untuk Teman-teman yang Ingin Berangkat ke Jerman!
Persiapkan bahasa dan mental sebaik mungkin. Kuliah di sini tidak mudah dan tidak selalu bisa hidup enak. Jadi harus siap dalam segala kondisi apalagi karena jauh dari orang tua. Kalau mau informasi silakan buka page PPI Jerman di facebook.
Reporter: Adelina Mayang
Halo, perkenalkan namaku Mega Liyanti. Aku berasal dari Jakarta dan sekarang sedang berkuliah di Hochschule Darmstadt (University of Applied Science Darmstadt). Di sini aku mengambil jurusan Wirtschaftsingenieurwesen atau Teknik Industri. Sekarang aku sudah masuk semester enam di sini.
Ceritanya bisa kuliah di Jerman, dulu waktu kelas tiga SMP diusulin sama sepupuku yang ada di Jerman untuk kuliah di sini. Terus aku pikir kenapa tidak. Setelah dari situ aku kemudian fokus mempersiapkan diri baik dari mental, nilai, dan lain-lain, sampai akhirnya aku bisa kuliah di Jerman.
Tentang kuliah di Jerman dibandingkan dengan Indonesia, kalau universitasnya sendiri bayarannya murah, sudah begitu dapat semester ticket. Jadi dengan semester ticket ini kita bisa naik bus, kereta, tram di hampir satu provinsi (Bundesland) tempat kita kuliah. Terus di sini mudah juga untuk membuat janji dengan dosen. Menurutku sih di Jerman rata-rata kualitas kampusnya sama, kalau di Indonesia kan terlihat sangat timpang. Terus di sini juga tidak ada uang buku karena buku biasanya berbentuk e-book yang bisa didownload dari perpustakaan atau bisa juga pinjam fisiknya di perpustakaan.
Nah, perpustakaan ini salah satu fasilitas di universitas yang sangat nyaman. Secara keseluruhan, bisa dibilang kalau fasilitas universitas di sini Nyaman Banget! Bahkan kalau sudah mau dekat fase ujian, perpustakaan akan full dari pagi sampai malam. Di samping perpustakaan juga ada fasilitas ‘ruang belajar’ atau kita juga bisa belajar di perpustakaan punya kampus tetangga yang lebih besar.
Perpustakaan di sini juga dibuka untuk umum lho, jadi siapapun mau datang dan baca buku di perpustakaan bisa banget. Tapi, kalau mau pinjam buku harus punya kartu mahasiswa di kampus tersebut. Ruang belajarnya pun juga umum.
Selain perpustakaan yang oke banget, masih ada lagi yang namanya fasilitas pinjam sepeda. Jadi kita bisa meminjam sepeda dari perusahaan swasta yang bekerja sama dengan pihak kampus gratis selama 60 menit tiap hari. Saat ini sepedanya hanya bisa digunakan di sekitar kampus dan pusat kota karena belum ada halte sepeda di pinggiran kota (sehabis dipakai harus diletakkan di halte tertentu karena bisa terlacak pakai GPS).
Wah ternyata tim berkuliah.com kepo juga ya dengan akun medsosku, hehehe. Aku memang hobi banget fotografi, kadang-kadang fotografi juga videografi. Aku juga nge-vlog juga. Pernah juga nge-vlog bareng Gita Savitri yang kemren sempet viral di akun berkuliah.com.
Di sini aku nggak ikutan klub-klub fotografi atau apapun,tapi aku anggota PPI Frada (Persatuan Pelajar Indonesia di Frankfurt dan sekitarnya) di bagian media. Aku juga tergabung di komunitas Vlogger Indonesian- Germany (VLIG). Akun vlog ku namanya “pangkatenam”.
VLIG itu baru terbentuk. Sekarang hanya ada page dimana anggota VLIG bisa promote video-video baru mereka. Rencana ke depannya kita akan mengadakan gathering untuk ngevlog bareng dan semacamnya. Hanya karena sekarang lagi pada sibuk kuliah jadi rencana itu belum direalisasikan.
Aku biasa hunting foto di sekitar kota atau kota terdekat sama Darmstadt. Aku sih paling suka ke Berlin karena kotanya besar jadi banyak yang bisa dieksplorasi. Mungkin aku nggak bisa sering-sering hunting foto ya, karena sibuk kuliah. Selain itu aku juga kadang-kadang kerja part time. Aku pernah jadi baby sitter dan pegawai di toko baju.
Nah, karena aku cewek jadi tahu banget kalau banyak cewek yang suka belanja. Enaknya di sini tuh ada banyak diskon besar-besaran. Kalau aku paling suka belanja di Asos karena sering diskon atau pas summer sale. Biasanya ada diskon besar-besaran sampai 70%. Jadi buat kamu cewek-cewek yang suka belanja dan pengen kuliah di Jerman, cocok banget deh. Tapi inget ya, jangan sampai kata-kata “pengen belanja murah” kamu jadiin alesan atau motivasi kuliah ke Jerman. Salah besar.
Jerman kan masuk Eropa, jadi ya otomatis ada empat musim, beda sama Indonesia. Aku suka spring dan summer sih karena hangat. Terus orang-orang juga ramai main di luar karena ada matahari. Orang di sini excited sekali kalau lihat matahari. Aku paling merasa tidak nyaman kalau musim panas tapi pas ramadhan. Sama winter juga sih karena bisa dingin banget.
Nah cerita tentang pengalaman puasa nih, kalau ramadhan pas summer itu subuh jam 3 dan maghrib jam setengah 10 malam. Sudah begitu di luar cuacanya bisa sampai 30 derajat. Di sini juga tidak ada takjil seperti di Jakarta paling ada bukber setiap hari di masjid. Di sini pemeluk muslimnya sedikit, biasanya ada orang Indonesia, Maroko, sama Turki. Jadi, bener-bener harus kuat imannya, kuat mentalnya, menghadapi puasa yang bisa sampai 19 jam.
Aku kan dari Jakarta, mau bagaimanapun aku tetep cinta sama Jakarta, Indonesia, karena aku memang orang Indonesia. Tapi kalau diminta buat bandingin gimana sih Jakarta sama di Jerman, di sini itu yang pasti bersih. Angkutan umum teratur dan tidak terlalu ramai seperti Jakarta. Intinya lebih nyaman tapi ya itu, kalau soal makanan tidak sebanyak jajanan seperti Jakarta.
Santai aja, di sini tidaka da kok makanan aneh, makanan di sini termasuk normal tidak macam-macam seperti Jepang atau Korea. Di sini orang-orang sukanya makan roti sama daging. Aku selama di sini biasanya masak sendiri, favorit aku masak ikan tuna + jagung pakai nasi mentega.
Mungkin itu sih sementara ini yang bisa aku share. Nah, ngomongin tentang rencana ke depan, aku sendiri pengen mencari pekerjaan dulu di sini, kalau bisa pokoknya di daerah Eropa. Baru kalau udah punya cukup modal pengalaman, aku pulang ke Indonesia buat berkarya di Indonesia.
Tips Untuk Teman-teman yang Ingin Berangkat ke Jerman!
Persiapkan bahasa dan mental sebaik mungkin. Kuliah di sini tidak mudah dan tidak selalu bisa hidup enak. Jadi harus siap dalam segala kondisi apalagi karena jauh dari orang tua. Kalau mau informasi silakan buka page PPI Jerman di facebook.
Reporter: Adelina Mayang